Biasakan vote sebelum baca!
"Kenapa lo enggak ngasih tau gue kalo Langit punya pacar?"
"Gue enggak tau, Lun. Gue juga baru tau tadi."
"Bohong banget kalo lo enggak tau apa-apa! Lo kan sahabatnya, lo juga kan yang punya ide buat ngejebak Langit."
"Beneran gue enggak tau apa-apa."
"Oke gue nggap lo beneran enggak tau apa-apa. Terus lo jadi ngejebak Langit waktu malam itu?"
Andres samar-samar mendengar suatu percakapan ketika melewati salah satu lorong yang sudah sangat sepi. Karena hampir seluruh murid sudah pulang terkecuali segelintir murid yang masih mempunyai urusan seperti ekskul.
Seperti dirinya yang harus menghadiri kumpulan ekskul teater untuk membahas persiapan pentas di akhir semester nanti.
"Jadi, tapi perkiraan gue dia enggak nidurin siapa-siapa. Terlebih lo enggak dateng malem itu udah jelas banget pasti Langit ngurung dirinya di kamar."
"Kenapa lo yakin banget soal itu?"
"Selain yang gue sebutin barusan, Langit juga enggak ada cerita apa-apa ke kita."
Niatnya Andres akan menghiraukan percakapan tersebut tetapi untuk kesekian kalinya nama Langit disebutkan membuat dia menjadi penasaran dan mengurungkan niatnya untuk segera pulang.
Dia bersembunyi di balik tembok kelas dan melongokkan sedikit kepalanya untuk melihat siapa orang tersebut. Setelah menajamkan netra matanya karena keadaan lorong cukup gelap Andres dapat mengetahui kedua orang tersebut adalah Zerry dan Luna.
"Katanya Langit punya cewek? Emangnya dia enggak dateng?" Tanya Luna.
"Enggak ada, Cewek-cewek yang dateng semuanya anak kelas kita dan beberapa kelas lain. Tapi gue kenal mereka semua dan enggak mungkin di antara mereka pacarnya Langit."
Andres yakin beribu-ribu persen semua yang keluar dari mulut Zerry adalah kebohongan belaka karena Zerry telah mengetahui semuanya.
"Lagi pula urusannya sama lo apa? Langit mau tidur bareng sama siapapun juga ya terserah dia lah lo enggak ada hak ngelarang dia." Zerry melirik kearah kedua lengan cewek di hadapannya yang sudah terkepal di samping sisi tubuhnya.
"Enggak bisa jawab kan lo?" Zerry melihat ke arah arloji yang melingkar di pergelangan tangannya sebelum melanjutkan perkataannya.
"Udahkan? Gue harus segera cabut soalnya pacar gue udah nungguin dari tadi." Lanjutnya menolehkan kepalanya ke arah tempat Andres bersembunyi.
Luna mengikuti arah kepala Zerry menoleh tetapi dia tidak menemukan siapapun di sana. Karena Andres lebih dahulu menarik kepalanya sebelum Luna ikut menoleh kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Know - [Mpreg]
Teen FictionM-Preg Story BxB Homo Theme ________________________________________ Ragas Arkatama Madhiaz adalah seorang siswa kelas 11 di SMA Garuda yang kehidupannya harus terjungkir balik 180° karena sebuah kesalahan semalam yang di lakukan oleh temannya send...