🦋14. Rumit

14.7K 1.4K 309
                                    

Vote sebelum baca!


Langit POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit POV

Telat banget enggak sih kalo gue baru ngenalin diri gue sekarang? Tapi gapapa, gue mau ngenalin diri gue sesingkat mungkin. Nama gue Langit Alardo Afarasyi. Umur tujuh belas tahun beberapa bulan yang lalu.

Gue anak pertama dari dua bersaudara. Gue masih sekolah, kelas 11 SMA lebih tepatnya. Gue juga anak dari pengusaha ternama yaitu Orlando Crop yang sudah di akui di beberapa negara dan menjadi salah satu perusahaan yang sangat berpengaruh bagi Indoneia. Perusahaan di bidang properti seperti hotel, restoran, sekolah, Universitas dan salah satunya adalah SMA Garuda tempat gue menimba ilmu sekarang.

Kalian pasti udah tau dong status gue sekarang apa? Betul! Status gue sekarang calon suami dan calon Ayah, hhahaaa. Loh kok bisa? Bisa dong. Karena gue ngelakuin kesalahan besar yang membuat seseorang mengandung benih-benih gue. Jujur gue masih belum percaya sama keadaan gue sekarang ini. Dimana gue harus bertanggung jawab dengan menikahi 'Dia' yang jelas-jelas mempunyai satu sosis dan dua telor persis seperti yang gue punya bedanya hanya pada ukurannya saja.

Kalian bingung? Sebenernya gue juga bingung harus ngejelasinnya gimana. Namanya Ragas Arkatana Madhiaz, dia laki-laki. Umurnya lebih tua dua bulan daripada gue. Dia mempunyai keistimewaan di dalam tubuhnya yaitu memiliki sebuah rahim yang jika di buahi bisa mengakibatkan dirinya hamil.

Sebelum malam itu terjadi hubungan gue sama Ragas cuma sekedar teman sekalas aja. Itupun baru tahun ini sedangkan kelas 10 kita beda kelas. Tapi gue udah sedikit tau soal Ragas karena itu anak cukup famous di kalangan siswa karena ganteng yang kalo di perhatiin lebih ke manis.

Kalo kalian nanya emang lo enggak geli bakalan nikah sama cowok? Jawabannya, biasa aja tuh dan mungkin aja itu semua takdir yang tuhan kasih. Apa gue homo? Tentu aja bukan, gue masih suka liatin buah dada cewek apalagi kalo gede dan sexi wkwkwk.

Tapi untuk seseorang yang ada di pelukan gue sekarang adalah pengecualian. Mungkin aja gue bakalan buka hati gue lebar-lebar untuknya apalagi kita bakalan punya anak dan bakalan membina rumah tangga bersama. Dan sepertinya Ragas akan menempati tahta tertinggi di lubuk hati gue dan menjadi satu-satunya cowok yang bakal gue sayangin selain bokap gue.

Gue semakin mendekap tubuhnya erat, semalam gue memutuskan untuk menginap. Alasannya Ragas yang terus menerus mengeluh mual dan pusing karena gue enggak tega ninggalin dia dalam keadaan seperti itupun gue memutuskan untuk menginap.

"Rasanya gue enggak nyesel merkosa lo malem itu dan berujung lo yang hamil, Gas. Gimana gue enggak nyesel orang lo nya manis banget kek gini." Ucap gue memperhatikan wajahnya yang terlelap dengan tangan memainkan rambutnya.

"Lo itu lebih cocok di sebut manis ketimbang ganteng."

Sebenernya gue mau bangunin dia buat sarapan tapi gue enggak tega banguninnya.

You Never Know - [Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang