KSG-23

564 73 6
                                    

Segala bentuk typo teman-teman harap dapat memaklumi.

Happy reading📖

Vote+komen✅

...

Dua bulan kemudian...

Setelah kejadian tidak mengenakan di keluarga Kang, kini Seulgi sedang berusaha menerima kehadiran seseorang yang diketahui sebagai adik kandungnya. Selama dua bulan pula Seulgi selalu mencoba mengakrabkan diri kepada adik nya itu, sulit memang tapi mau bagaimana lagi sekarang ini mereka adalah keluarga, satu darah dan satu dari rahim yang sama.

Beberapa hari ini Seulgi maupun Jennie kini disibukan oleh beberapa kegiatan sekolah, seperti acara pengangkatan osis baru dan masih banyak lagi. Selama mereka disekolah Seulgi maupun Jennie hanya berinteraksi sedikit, entah itu hanya sebuah senyuman atau sapaan. Mereka berdua masih begitu canggung untuk saling mengobrol panjang atau saling bercerita ria.

Apalagi jika harus berjalan beriringan mereka sama sekali seperti orang asing yang tidak saling mengenal. Bukan hanya Seulgi yang sedang berusaha mengakrabkan diri kepada Jennie. Gadis itu pun juga sedang berusaha mengakrabkan diri kepada eonnie nya.

...

Saat ini Seulgi sedang merenung seorang diri di rooftop sekolah ditemani dengan sebatang rokok yang sudah lama tidak dikonsumsi nya. Semenjak dirinya menjadi kekasih Ji-ah tidak perlu disebutkan namanya, intinya semenjak dirinya menjadi kekasih pria itu Seulgi sudah tidak lagi mengkonsumsi rokok atau sejenisnya.

Seulgi melampiaskan kebiasaannya dengan mengunyah permen karet untuk menghilangkan rasa asam dimulutnya, karena tidak lagi mengkonsumsi rokok. Selama itu pula Seulgi mencoba untuk melepaskan kebiasaan buruknya karena tidak ingin pria itu risih dengan kebiasaan-kebiasaan yang dirinya lakukan, tapi semua itu hancur ketika dirinya tahu kalau semua itu hanya sandiwara pria itu dan juga anggota osis lainnya.

"Unnie, what are you doing here?"itu suara Jennie. Gadis cantik itu memang sedang berusaha membiasakan diri memanggil gadis sipit itu dengan sebutan unnie. Walaupun terdengar aneh, karena selama dirinya hidup Jennie belum pernah memanggil seseorang dengan sebutan unnie sekalipun orang itu jauh lebih tua darinya.

Seulgi menoleh kesamping kanannya disana terdapat adiknya sedang memilin jari-jari tangannya dan menundukan kepalanya. Seulgi sejenak tersenyum mendengar panggilan baru dari Jennie.

"Duduklah"

Jennie pun duduk disamping kakaknya dan detik berikutnya menoleh kesamping guna melihat wajah kakaknya dari dekat. Cantik, itulah yang ada dipikiran Jennie. Pantas saja semua pria tertarik kepada kakaknya karena memang kakaknya itu sangat cantik walaupun sifat mereka tidak jauh beda.

"Apa yang kau lihat?"ujar Seulgi dengan senyum hangat terpantri dibibirnya, lalu menoleh kesamping kanannya menatap adiknya itu yang sedari tadi menatapnya dalam diam.

Jennie tersentak dan langsung menundukan kepalanya ketika dirinya tertangkap basah memperhatikan wajah mulus nan cantik milik kakaknya.

"A-ani"

"Mau sampai kapan kau gugup berbicara padaku? Kita ini saudara, Jen"Seulgi menatap intens kearah adiknya.

Jennie pun mendongakkan kepalanya dan juga menatap kakaknya sendu. "Aku malu"ujarnya pelan.

Seulgi menghela nafas lalu menggenggam jemari adiknya. "Aku juga malu, tapi aku mencoba membiasakan diri untuk tetap seperti diriku yang sebelumnya. Jennie, ingat kita ini saudara kau harus membiasakan dirimu untuk menerimaku dan juga Areum. Karena yang aku lihat kau sangat dingin kepada Areum"

Kang Seulgi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang