KSG-10

644 88 3
                                    

Segala bentuk typo teman-teman harap dapat memaklumi.

Happy reading📖

Vote⭐komen💬

Tiga hari berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari berlalu.......

Sudah tiga hari ini Seulgi lebih memilih didalam kelasnya saat beristirahat bersama Lucas, Yuta, Jisung, Mark dan juga Ryunjin. Sudah tiga hari ini pula Seulgi tidak melihat pria bermarga Park itu, rindu? Ya, jelas. Seulgi sangat merindukan sosok lelaki bermata sipit itu dan juga sangat ingin bertemu lalu memeluknya erat, tapi semua itu hanya angan - angan semata yang dirinya inginkan.

Ketika mereka berlima sedang sibuk mengobrol membahas tentang lomba yang akan diadakan tiga hari lagi. Berbeda lagi dengan Seulgi yang tidak bersuara sama sekali. Bahkan Yuta yang sedari tadi mencoba mengajak gadis itu mengobrol, Seulgi hanya akan menjawab 'Ya' atau 'tidak', karena gadis bermarga Kang itu terlalu merindukan sosok Jimin disisinya.

Jim, apa kau merindukanku? Kurasa tidak, karena Sana ada didekatmu.

Sudah tidak tahan melihat keterdiaman gadis bermata sipit itu, Ryunjin menepuk pundak Seulgi pelan seraya menatap mata gadis itu sendu.

"Seul"

Seulgi yang tersadar dari keterdiamannya pun langsung menoleh kesisi kanannya dimana ada gadis bermarga Shin sedang menatap matanya sendu.

"Kalau kau merindukannya, temuilah dia"

Seulgi menggelengkan kepalanya pelan seraya menundukan kepalanya kebawah menatap bukunya yang bertuliskan nama Jimin, pria yang sangat dirindukannya sekarang.

"Seul-ah, benar apa yang dikatakan, Ryunjin. Jika kau merindukannya temuilah dia, aku yakin diapun sangat merindukan beruang kesayangannya ini"Yuta ikut menimpali apa yang diucapkan oleh Ryunjin.

"Ani, aku hanya sedang tidak enak badan"

"Aku tahu kau berbohong, Seul."Jisung menatap tajam mata Seulgi.

Huhhh!! Baiklah Seulgi. Ryunjin benar jika kau merindukannya kau harus menemuinya.

"Nde, aku merindukannya. Bahkan sangat - sangat merindukannya"

"Temuilah"

"Ani, dia sedang bersama Sana"

"Kau bahkan tidak tahu sekarang dia sedang apa atau sedang bersama siapa, bukan?"

"Nde, tapi aku masih belum siap menemuinya"wajah Seulgi terlihat lesu dan murung belakangan ini.

"Siap tidak siap kau harus mene___"

Kring

kring

"Shit, belum juga selesai aku mengucapkan kalimat bijak ku!!"Mark menggerutu saat bunyi bel tiba-tiba berbunyi nyaring.

Kang Seulgi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang