KSG-07

754 94 4
                                    

Segala bentuk typo teman-teman harap dapat memaklumi.

Happy reading📖

Vote⭐komen💬

Kini mereka berdua tengah berada dikamar kost - kostan Seulgi yang sederhana. Jimin tidak henti - hentinya menatap khawatir kearah beruangnya, dan Jimin pun juga tidak henti - hentinya menggenggam erat tangan gadisnya seraya mengusap punggung tangan Seulgi yang dingin.

Gadisnya? What!! Apakah sekarang Jimin mulai luluh dengan gadis bermata monolid yang sangat cantik itu dan apakah sekarang ketakutannya tentang perasaannya ikut andil dalam rencana konyol ini sudah terjadi? Ah entahlah biarlah
Waktu dan semesta yang menjawab. Batin Jimin.

Berbeda dengan Seulgi yang menundukan kepalanya malu. Ia merasa malu kala Jimin melihat matanya yang sembab, selama ini Jimin hanya melihat gurat tajam nan menantang dari matanya tapi sekarang pria itu melihat dengan jelas mata monolidnya sembab dikarenakan habis menangis hampir selama tiga jam.

"Seul-ah. Ada apa?"tanya Jimin lembut.

Seulgi mendongak menatap mata Jimin yang terlihat gurat kekhawatiran dimata indah pria itu"aku baik - baik saja"

"Jinjaa? Ceritakan saja aku siap mendengarkan ceritamu"

"Kau yakin akan mendengarkan ceritaku?"tanya Seulgi meyakinkan ucapan Jimin barusan.

Jimin menganggukan kepalanya dan mengelus rambut lurus Seulgi dengan tangan kirinya.

Seulgi pun menghembuskan nafas pelannya dan menatap mata Jimin lekat"aku pergi dari rumah"lirih Seulgi yang mampu didengar oleh pria didepannya.

"Kenapa?"hanya satu kalimat yang dilontarkan oleh Jimin pada saat gadisnya itu mengucapkan kalimat dengan nada lirih.

"Aku ingin menenangkan diri dan menjauh sementara dari keluarga ku"jelas Seulgi menundukan kepalanya menatap kaki Jimin yang dibalut kaus kaki hitam miliknya.

"Apa ada masalah dirumah sampai kau pergi dari rumah?"

Seulgi pun menganggukan kepalanya mengiyakan pertanyaan Jimin tadi"benar. Aku pergi dari rumah karena aku sangat muak tinggal disana"jawab Seulgi mulai emosi jika harus membahas masalahnya saat ini.

"What kind of problem?"

"Areum!!"

Jimin mengernyitkan dahi nya tidak mengerti maksud Seulgi. Areum? Siapa dia? Pertanyaan itu terus terlintas diotaknya. Ingin bertanya lebih pada Seulgi soal Aerum tapi melihat gadisnya yang kembali menangis jadi semua itu ia urungkan.

"Aigo bear jangan menangis lagi"ujar Jimin menenangkan gadisnya yang semakin menjadi.

"Jim aku ingin pergi jauh saja dari mereka"lirihnya pasrah.

Jimin yang mendengar itu mengeraskan rahangnya, ia mengerti dengan ucapan gadisnya dan ia tidak sanggup jika harus kehilangan Seulgi saat ini.

"Apa maksudmu!!?"sentak Jimin dengan nada tidak terima.

Seulgi kembali mendongakan kepalanya dan menatap mata Jimin sendu, sedangkan yang ditatap menatapnya dengan penuh amarah yang ditahan. Ia tahu bahwa kata - katanya itu mungkin membuat Jimin marah, tapi kenapa harus dia marah dengan ucapannya, bukankah mereka hanya sebatas pertemanan saja?.

"Answer me bear, what do you mean by that!!?"sentak Jimin lagi.

"AKU LELAH JIMIN!!! AKU LELAH!! SEMUA ORANG TIDAK ADA YANG MENYAYANGIKU BAHKAN ORANG TUAKU SAJA LEBIH MEMILIH MENYAYANGI ANAK HARAM APPAKU DENGAN WANITA LAIN DIBANDINGKAN DENGAN ANAK KANDUNGNYA SENDIRI, That's why I've turned my whole personality into this mischievous!!!"teriak Seulgi diselingi dengan tangisannya. Seulgi benar - benar sudah lelah dengan semua ini, ia berfikir dengan mengakhiri hidupnya ia bisa jauh lebih tenang dibandingkan dengan sekarang.

Kang Seulgi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang