Terbuktilah

4K 425 45
                                    

"SEMUA SISWA DAN SISWI SMA SALOKA DIHARAPKAN UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI AULA UTAMA SEKARANG!!". Suara dari ruang monitor sekolah terdengar keras keseluruh penjuru sekolah tak terkecuali kantin.

Semua anak Zeus mendesah malas, mereka semua mulai berdiri dari bangku mereka masing-masing siap untuk pergi ke Aula hanya tinggal menunggu intruksi.

"Dias kemana?". Tanya Saga sambil mengedarkan pandangan, sedari tadi Dias belum juga kembali.

"Ke-Aula!!, Dias tadi ngirim gue pesan suruh ke Aula dia udah di sana!!". Seru Zidan sambil mengangkat ponselnya seolah memberi bukti bahwa Dias lah yang menyuruhnya.

Semua anak Zeus hanya mengangguk, dan mulai memasang almamater mereka masing-masing bersiap untuk mendengarkan kotbah akbar yang pastinya akan membuat mereka mengantuk dan bosan.

"Yan kasih tau Alegra, entar lo suruh dia duduk di belakang ya!". Zidan memegang Bahu Ryan kala lali-laki itu akan ikut berggabung bersama anak Zeus lainyan.

"Oke bos!!". Dias mengajungkan kedua jempol tangannya kearah Zidan.

Setelahnya ia berpencar dari rombongan anak Zeus untuk mencari keberadaan kekasih bosnya itu, tadi memang Alegra dan ketiga temanya memilih kembali ke kelas.

"Alegra!!". Panggil Ryan dengan suara keras saat ia melihat sosok Alegra yang tengah berjalan menuju Aula bersama dengan rombongan kelas mereka.

Alegra yang merasa namanya di panggil pun menoleh ke belakng, disana ada Ryan tengah berdiri dan melambaikan tanganya, seolah menyuruh Alegra utuk mendekat kearahnya.

"Kenapa yan?". Tanya Alegra begitu sampai di depan Ryan.

"Entar lo duduk di bangku atas paling belakang ya, Boss udah nungguin di sana!!". Tutur Ryan sambil memandang Alegra.

"Tapi Yan, kita kan di suruh duduk sesuai kelas?". Tanya Alegra memandang Ryan meminta jawaban yang pasti.

"Nurut aja apa kata Dias, gak bakal ada yang berani marahin elo tenang aja". Alegra mendesah pasrah, tidak Dias tidak temanya sama saja pemaksa.

"Iya nanti aku duduk di belakang kayak yang Dias suruh". Putus Alegra pada akhirnya, setelahnya ia kembali berjalan menuju Aula.

Di dalam gedung Aula utama sudah sangat ramai, mereka semua sudah duduk sesuai kelas masing-masing.

Alegra mengedarkan pandanganya, matanya menelisik penjuru Alua mencoba mencari keberadaan Dias.

Alegra menggembungkan pipi cabynya sebal, ia harus menaiki anak tanggaa menuju tempat duduk Dias, di sana Dias tengah duduk tenang di bangku paling belakang dan paling atas.

"Duduk!!". Instruksi Dias segera kala Alegra baru saja tiba di depanya.

"Kenapa duduk di sini sih kak?". Tanya Alegra saat ia sudah mendudukan dirinya di samping Dias.

"kenapa?". Bukanya menjawab pertanyaan kekasihnya Dias palah balik bertanya kepada Alegra.

Alegra memutar bola matanya sebal mendengar jawaban Dias, akhirnya Alegra memilih Diam malas mengusik Dias yang terlihat tengah tidak bersahabat itu.

"jangan ulangi". Ucap Dias setelah terdiam cukup lama.

"apanya kak?". Alegra mengernyitkan dahinya bingung mendengar perkataan Dias barusan.

"memutar bola matamu, aku tidak suka Alegra". Jelas Dias memberi tahu maksud dari perkataanya barusan.

Alegra menarik nafasnya dalam, beginilah Dias kalo sedang tidak dalam situasi baik. Sifat posesif dan otoriternya akan keluar lagi jika bersama Alegra, "Iya kak maaf". Lagi-lagi Alegra hanya pasrah dan menurut dengan perkataan Dias.

ZEUS || DIAS √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang