Dias Cam

3.9K 417 70
                                    



Dias menghembuskan nafas jengah, sudah setengah jam Alegra menangis.

Pacarnya itu marah karena Dias yang menghilang tanpa kabar beberapa hari ini.

"Kakak kalo gak mau lagi sama Aku bilang dong, jangan ngegantungin aku kayak gini". Masih dengan suara penuh pilu Alegra melontarkan kalimat barusan.

"Tau Kakak nyakitin aku gini, mending sama Kenzo aku". Alegra dengan polos mengucapkan kalimat barusan.

Dias yang tadinya merasa tersanjung karena Alegra menangis sebab rindu padanya kini mengeram sebal.

"Maksudnya?". Tanya Dias menatap Alegra sinis.

Alegra yang sadar akan ucapanya barusan langsung mendongak dan menatap wajah seram Dias.

"g_gak ada, aku mau tidur". Elak Alegra ingin beranjak dari radar moster di depanya itu.

"Alegra!!". Seru Dias tegas.

Alegra menciut takut, dengan hidung merah dan mata sembab Alegra kembali duduk.

"Gak gitu, aku tadi cuma kesel aja". Ujar manja Alegra pada akhirnya.

"Jangan lagi sebut-sebut nama itu". Peringat Dias pada akhirnya ia tak tega untuk membentak Alegra.

"gak mau meluk aku?". Tanya Dias dengan nada dingin, namun terkesan mengoda Alegra.

Alegra baru ingit sejak kedatangan Dias ia bahkan belum meneluk Dias, ia hanya sibuk menangis dan mengoceh.

Dengan langkah pelan ia memeluk Dias, "aku kangen kakak". Ucapnya lirih.

"Hemm". Balas Dias sambil menciumi rambut Alegra.

"Keman aja?". Tanya Alegra dalam pelukan Dias.

"Liburan". Jawab Dias asal.

"kenapa ngabain Aku?". Alegra terus aaja bertanya.

Dias tersenyum samar, hampir seminggu tak bertemu kekasihnya sudah banyak berubah. Alegra yang dulu pendiam kini banyak bicara.

"Sibuk". Dias masih terus menjawab asal pertanyaan Alegra.

Alegra dengan sebal menjauhkan tubuhnya dari pelukan Dias, jawaban Dias sangat singkat dan menjengkelkan untuk di dengar.

"Kakak selingkuh ya!!".

"udah gak tertarik lagi sama Aku!!".

"Aku bahkan udah bela-belain putus sama Kenzo secara damai, ujungnya palah beg_".

Ucapan Alegra terhenti begitu Dias membungkam bibir tipisnya itu, "cerewet sayang". Ucap Dias sambil tersenyum manis.

Alegra malu, ia syok wajahnya bahka mungkin sudah berubah merah.

Apa itu barusan, apa Dias baru saja menciumnya dan berkata romantis.

Jantung Alegra serasa bergemuruh penuh dengan kembang api, "Kenapa hemm?". Tanya Dias begitu melihat Alegra yang terdiam kaku.

"ak_aku, em itu, apa ya". Alegra berucap bingung, ia mengigit bibir bawahnya karena gugup.

Dias semakin di buat gemas, serigala di dalam tubuhnya terbangun. Ia ingin memangsa kelinci manis di depanya ini.

Jika tak ingat pesan ayah Alegra mungkin ia sudah memburu Alegra, Dias berusaha menguasai dirinya kembali.

"Aku mau tidur, udah malam gak enak sama tetangga, kakak pulang aja". Dengan cepat Alegra mengucapkan kalimat barusan.

ZEUS || DIAS √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang