Rolan Kenapa?

3.3K 378 126
                                        







Akhirnya setelah satu minggu Dias bisa berangkat ke sekolah lagi, sejujurnya Dias benci sekolah hanya saja karena ada Alegra jadi ia tak punya alasan untuk membolos.

Sesuai dengan janjinya pagi ini ia sudah datang kerumah Alegra untuk menjemput sang kekasih, dengan ramah Bunda juga adik Alegra menyambutnya.

Namun seperti biasa Ayah kekasihnya itu akan selalu memandang sinis kearahnya, namun Dias tak ambil pusing.

"perasaan Bunda nak Dias kok udah jarang main ke sini lagi ya?". Tanya Rika dengan senyum manis yang sangat mirip sekali dengan senyum kekasihnya itu.

Dias tak menjawab ia hanya tersenyum sungkan kearah Rika.

Rehan yang berada di depan Dias pun ikut bertanya, "habis liburan ya kak?".

Dias yang tadinya menatap kearah bunda Rika, kini ia alihkan tatapnya kearah adik dari kekasihnya itu.

"maybe yes". Jawab Dias santai, ia lalu menyantap sarapan yang telah Rika siapkan.

Sedangkan Dion Ayah Alegra, ia hanya diam. Istrinya jika sudah ada Dias maka suaminya akan di buang.

Ingin rasanya Dion menentang hubungan anaknya itu, karena menurut Dion, Diaslah yang selalu mendapat perhatian berlimpah dari istrinya, padahal kan dia Suaminya.

"Makan yang banyak ya, biar kuat jagain Alegra yang manja banget itu". Ujar Rika bercanda.

Rehan dan Dion yang mendengar perkataan dari ibu negara itu hanya bungkam seraya mengerlingkan mata jengah.

Dias sendiri hanya membalas dengan anggukan perkataan dari ibunda kekasihnya itu.

Alegra yang baru turun dari kamarnya menaikan sebelah alisnya kaget kala melihat sosok Dias sudah terduduk rapi di meja makan bersama seluruh keluarganya.

Dias memang menyeremkan, semalam saat Alegra terjaga dari tidurnya ia bahkan tidak menemukan Dias sama sekali di sisinya dan sekarang pemuda itu dengan ajaibnya sudah rapi dan duduk santai seraya menyantap sarapan di meja maka rumahnya.

Alegra mengeleng kecil, tak habis fikir dengan kemampuan bunglon Dias yang patut di acungi jempol.

"Sini sayang, duduk dan sarapan dulu. Nih kamu udah di jemput sama calon mantu idaman bunda". Ujar Rika debga nada senang.

Dion yang mendengar petkataan istrinya barusan mendengus, apa-apaan calon menatu idaman, cihh_". Guma Dion dalam hatinya yang penuh dengan protes.

Rika lalu menatap kearah suaminya itu, "giman Yah, setuju kan?". Tanya Rika meminta jawaban dari sang suami.

Sedangkan yang di bicarakan hanya diam tak bersuara, dengan wajah dinginnya Dias ikut menatap kearah Dion ayah dari kekasihnya itu.

Alegra sendiri yang baru datang hanya mampu diam sembari tersipu malu, bundanya ini memang tipe wanita jawa yang kental akan kepastian.

"Bunda ini anaknya sekolah aja belum lulus sudah ngomongin restu". Tegur Dion seraya menatap wajah istrinya itu.

"loh Yah, justru itu sebagai orang tua kita harus melindungi anak gadis kita, jangan sampek cuma di jadikan bahan mainan saja". Terang Rika tak terbantahkan.

Dian mengalah, ia tak ingin melanjutkan topik sensitif ini atau ia akan benar-benar di suruh tidur di teras.

"yaudah ya Bun, Yah, aku sama kak Dias mau berangkat ke sekolah dulu". Pamit Alegra setelah ia juga Dias sudah menyelesaikan sarapan mereka.

"Saya izin pamin Om, Mama". Ujar Dias lalu mencium punggung tangan kedua orang tua Alegra.







#####







ZEUS || DIAS √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang