Keluarga Besar Alegra.

2.7K 274 71
                                    




Happy Reading All :).









Akhirnya setelah perjalanan yang cukup panjang mereka samapi juga di tempat tujuan, jam 8 malam mereka baru sampai di kediaman keluarga Alegra.

Mereka memang tidak menyewa hotel atau vila karena usulan Papa Alegra, rumah Alegra di sini kosong dan ukuranya cukup besar,  meski tak memiliki banyak kamar setidaknya fasilitasnya cukup lengkap dan baik.

Kini mereka sudah samapi di depan rumah kakek Alegra, mereka di minta berhenti di rumah ini terlebih dulu untuk makan malam sebelum pergi kerumah Alegra yang jaraknya tak terlalu jauh.

"Eyangg---". Alegra berteriak bahagia kala melihat kakek, nenek, juga kedua orang tuanya tengah berdiri di depan teras rumah menyambut kedatang mereka.

"Princess Leenya Eyang". Kakek Alegra itu langsung menyambut cucu prempuan satu-satunya itu dengan pelukan hangat.

Tak lupa neneknya juga ikut memeluk seraya menciumi pipi Alegra.

Wijaya laki-laki tua yang sudah berusia 65 tahu itu terlihat sehat, sedangkan Inggit istrinya yang meski tua masih terlihat sangat cantik.

"Kangennn---". Seru Alegra manja, hal itu membut semua yang mendengar rengekanya tersenyum gemas.

Setelah melepas rindu dengan cucu perempuan mereka itu, kini kedua pasangan paruh naya itu menyambut teman-teman cucunya.

"wahh rame sekali ya". Tutur Wijaya ramah.

"hahaha". Semua anggota Zeus hanya mampu tertawa sumbang karena bingung.

"Saya Dias _?". Dias meraih tangan keriput Wijaya untuk ia cium.

"panggil Eyang Jaya saja". Seolah tau dengan kebingunga itu ia memberi tau Dias untuk memanggilnya seperti apa.

Dias tersenyum lalu mengangguk sopan, ia kini beralih nencium tangan Inggit. "saya Dias Eyang Inggit". Ucap Dias sopan.

Lalu semua anak Zeus ikut mencium tangan Kakek dan nenek Alegra, tak lupa dengan kedua orang tua Alegra.

"Ihh pasti calon mantu Mama capek banget". Ucap Riska seraya memeluk tubuh besar dan tinggi Dias.

Dion yang mendengar perkataan istrinya barusan hanya mendengus, "Gak macem-macem kan tadi di jalan?". Tanya Dion kala Dias sudah selesai mencium punggung tangganya.

"Aman Om". Jawab Dias sekenaknya.

"Jawab yang bener kek, kualat baru tau rasa". Gerutu Dion.

"Akhh--sakit Bun". Seru Dion kala Riska mencubit keras perut suaminya itu.

"heh!!". Berani kamu nertawain saya.

Dias semakin melebarkan senyumnya, "mana berani saya, nanti gak dapet restu dari Om". Ucap Dias seraya menaik turunkan alisnya menggoda ayah Alegra itu.

"emang saya gak pernah setuj_".

"ngomong lagi Yah". Tantang Riska seraya memasang wajah garangnya.

Dion akhirnya pun hanya diam, ia tak berani melanjutkan ucapanya barusan. Atau istrinya itu akan benar-benar membuangnya ke laut.

Dias yang melihat hal barusan pun tersenyum menang, sedangkan Alegra hanya nenggelengkan kepalanya melihat tingkah Ayahnya yang akan seperti Tom and jerry jika bertemu dengan Dias.

"Udah-udah ayo masuk, kita Makan!!". Ajak Wijaya kepada seluruh teman Alegra itu.

Rumah kakek Alegra sangat luas dan asri, terlihat sederhana namun elegan dengan ornamen-ornamen kayu.

ZEUS || DIAS √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang