BAB7 Rival or Rival

6.9K 602 33
                                    



Dias menatap remeh lawan di depanya, ia dan teman-temanya di serang pada saat ingin pergi ke sebuah tempat.

Tiba-tiba motor mereka di hadang oleh puluhan motor di depannya, Dias dan kedelapan temanya turun dari motor mereka.

Tanpa fikir panjang Dias dan temanya menghajar musuh di depan mereka, bahkan dengan membabi buta tanpa senjata mereka memukul tikus-tikus kecil menjijikan.

Memang tidak mudah, mereka juga mendapat beberapa pukulan balik dari lawan, bahkan mereka juga harus menghindari benda tajam yang musuh gunakan.

"Anjing muka gue, Mati lo bangsat!!". Triak Kenan tidak trima saat wajahnya terkena sayatan pisau kecil.

"Dasar Banci!!". Triak Saga saat dirinya di kepung oleh empat orang dari semua sisi.

"Tikus gak guna". Niko dengan membabi buta tanpa ampun memukul mereka.

Yolan menendang dada seorang yang ingin menusuknya dengan tombak, dengan sigap ia menendang dan memukul orang tersebut, ia mengambil beberapa senjata yang tergeketak guna melindungi diri.

Tak jauh dari kedelapan temannya Dias bahkan dengan bringas menusuk mereka satu persatu dengan pisau yang ia ambil dari musuh.

Bahkan bajunya sudah penuh dengan darah, tanpa rasa jijik dan takut Dias menusukan pisaunya kepada siapa saja yang berani mendekatinya.

Terengah mereka semua menarik nafas lega, begitu grombolan orang tadi sudah tergeletak di jalanan yang sangat sepi.

"Bangsat". Hanya umpatan itu yang keluar dari mulut Dias saat ia mendapati sebuah luka gores di lenganya.

"siapa yang nyuruh lo semua, Jawab atau leher lo patah". Raga dengan kasar menginjak kepala seorang pria yang tergeletak di aspal.

Seperti yang kita tau tak hanya Dias yang kejam, namun semua temanya memiliki sisi liar yang menakutkan.

Raga semakin menekan keras kakinya di atas kepala pria yang masih bungkam tersebut, "oke fine lo milih leher lo yang hilang!!". Dengan kasar Raga semakin menekan kepala itu ke aspal.

"am_ampun-ampun, Hi_hiro sama Ken yang nyuruh kita!!". Setelah pria tersebut menyebutkan sebuah nama yang mereka tunggu, dengan teganya Raga menginjak kasar leher pria tersebut samapi berbunyi, tanda jika leher pria tersebut mungkin sudah patah.

"Hiro, Ken. let's paly game". Inilah pertarungan yang sebenarnya, Dias bukanlah orang baik yang bisa dengan mudah memaafkan kesalahan meski itu patnernya sendiri.

"Yolan, Saga jalanin misi!!". Printah Dias tanpa bantaham mereka mulai menyebar sinyal untuk siaga satu.

Kemudian Dias dan teman-temanya pergi meninggalkan tubuh-tubuh yang tergeletak di jalan. Mereka melajukan motor menuju basecam mereka guna membersihkan tubuh mereka dari tangan kotor para tikus sampah.


****

Pagi ini Alegra tengah berdebat dengan sang adik Rehan, "lo aja sana!!". Suruh Rehan pada sang kakak.

"kenapa gak kamu aja!!". Alegra yang tidak trima pun membalik perintah sang adik.

"Lo kan kakak gue". Reham enggan mengalah.

ZEUS || DIAS √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang