Dunia Dias

5.5K 425 7
                                        


Mohon beri tanda jika terdapat typo



Waktu terus bergulir, Alegra mulai merasa bahwa iya mulai mencintai Dias, mulai terbiasa dan memahami semua tindakan Dias.

Tanpa sadar Alegra sudah mulai menyukai dunia Dias yang Dias tunjukan kepadanya, Balap, Turing, Zeus, semuanya Alegra mulai menyukai itu.

Seperti saat ini, mereka tengah mengadakan balapan di sirkuit yang entah milik siapa, yang jelas Dias yang menujukan tempat ini.

Alegra memandang takjub, baru pertama kali melihat tempat balapan liar sebagus ini, bahkan mereka bukan lagi seperti ingin balap Liar tapi seperti tengah bertanding GP.

Fasilitas di sirkuit pribadi yang Dias tunjukan benar-benar lengkap, mulai dari alat mekanik mesin hingg backstreet mewah semunya ada.

"Jujur nih Yas, gue sama yang lain rasanya udah kayak mati penasaran. Ini sirkuit punya siapa sih,  punya lo ya? ". Tanya Saga yang mendapat anggukan dari semua temanya.

Alegra yang duduk di samping Dias pun hanya diam menyimak pembicaraan mereka, sejauh mereka mulai berhubungan Alegra tak mendapat info apa-apa soal Dias,  selain Dias itu anak berandalan dan ketua dari Zeus tudak ada lagi yang Alegra tau prihal kekasihnya itu.

"teman". Jawab Dias singkat sambil meminum minuman sodanya.

"yang mana?". Tanya Zidan sedikit tertarik, jujur saja meskipun dia bisa di sebut hacker handal tapi ia sendiri tak bisa mendaoatkaninfo sedikit pun tentang Dias.

"Lo gak kenal". Jawab Dias santai, Alegra yang masih diam menyimak pun hanya bisa mengangguk seolah paham.

"ekhem kita emang udah kenal lama, tapi kita sebenernya gak bener-bener kenal siap lo Yas!!". Ungkap Zidan memberanikan diri untuk mengusik Dias.

Dias meletakan kaleng sodanya kasar, membuat semua yang berada di sana meneguk ludah mereka dalam.

Aura baik Dias tadi seperti sudah hilang menguar tergantikan dengan aura digin dan mencekam dari Dias.

"Tau yang seharusnya kalian tau, jangan sampek mati hanya karena penasaran". Dengan suara dingin yang mengalun Dias kembali mengulangi kata-kata yang sudah lama tidak ia kumandangkan.

Sama seperti yang lalu-lalu jawaban yang dias berikan selalu sama, tak membuahkan hasil apa-apa. mereka terdiam kaku mendengar kalimat Dias barusan memilih untuk tak lagi mengorek data diri Dias.

"gue mau balapan". Sambung Dias mencoba mengabaikan tatapan dan wajah kaku dari para temanya.

Mereka semua saling pandang dan berakhir mengangguk, "Siapa aja yang mau duluan?". Tanya Yohanes memandang semua temanya.

Diantara mereka hanya Yohaneslah yang kadang kala berani melawan dan mengabaikan Dias. Meski begitu Yohabes tak bisa berbohong bahwa dia memang merasa segan dengan sosok Dias.

"Saga, Niko, Rion, Deka. Gue gak mau tau lo pada yang harus duluan". Putus Yohanes karena mereka sedari tadi hanya diam tak menjawab.

"Kok gue!". Protes Niko tak setuju dengan tindakan Yohanes barusan.

"lo takut?". Tanya Dias memandang temannya itu.

"Yaudah iya iya!!". Ujar Niko pasrah mendapat teguran dari Dias.

Dias tak suka jika para temanya terlalu takut kepadanya, baginya anggota Zeus haruslah berani tanpa memandang siap dia dan siapa mereka, Termasuk Dias.

"kamu disini jangan kemana-mana!!". Peringat Dias Pada kekasihnya itu.

"Iya, kamu jangan lama ya". Ujar Alegra sambil menatap Dias dengan raut cemberutnya.

ZEUS || DIAS √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang