Alegra mengalihakan tatapannya keluar jendela kemudian menatap teman-temannya yang lain, mereka hanya Diam seolah tak ada apa-apa.
Buk Tina bahkan seolah tak terganggu denga kebisingan di luar, beliau bahkan masih terus melanjutkan penjelasannya.
Alegra menatap Fivi ragu, "kenapa kalian diem aja, apa kalian gak keganggu sama kebisingan itu??". Tanyaku benar-benar ingin tau.
"Udah diem aja jangan difikirin!!". Bukannya jawaban yang Alegra dapatkan tapi palah peringatan dari Fivi agar aku diam saja.
Aku pun akhirnya mengabaikan kebisingan itu sama dengan yang lainnya, aku mencoba kembali fokus kepada penjelasan Buk Tina.
"Oke anak-anak sampai sini dulu pembelajaran kita, silakan kalian bersiap ke-Lab Bahasa, mungkin Pak Hasan sudah menunggu kalian". Setelah mengucapkan kalimat tersebut Buk Tina segera keluar dari kelas.
Kami pun mengistirahatkan tubuh sebentar, sambil menyiapkan buku dan peralatan yang diperlukan selama di Lab Bahasa.
"Ayo buruan, yang lain udah mulai keluar!". Ajak Lola kepada mereka bertiga.
Aku, Nira, dan Fivi pun dengan segera keluar meninggalkan kelas, kami berjalan beriringan sambil mengobrol ringan.
Alegta menatap heran kearah lapangan, "mereka semua telat?, tapi kok banyak banget?". Aku menatap bingung gerombolang anak Laki-laki yang gayanya urakan tengah berdiri dan hormat di tengah lapangan.
Mungkin ada sekitar 40 orang siswa yang berdiri disana, aku juga menatap ada 4 guru yang mengawasi mereka.
"mereka telat??". Tanyaku pada teman-temanku.
Mereka pun menoleh kearah yang aku tunjuk, "iya". Jawab mereka bertiga serempak dan singkat.
"kok bisa barengan?". Tanyaku lagi dengan nada heran, di sekolah lamaku mungkin hanya 4 orang terlambat dalam waktu bersamaan tapi ini 40 orang, wajar rasanya jika aku syok.
"Pernah denger istilah makan satu makan semua, ya kurang lebih mereka kayak gitu". Alegra menyergitkan dahinya bingung dengan kata-kata Fivi barusan.
"Hah??", Aku menatap bingung kearah mereka.
"Nanti aku ceritain ya Alegra cantik sekarang kita ke Lab dulu!", Nira memberi tahuku untuk bertanya nanti saja.
Aku pun mengangguk pasrah dan berjalan kembali masih dengan tatapan yang tertuju kearah lapangan.
Kenapa mereka barisnya gitu, aku bertanya dalam hati, heran melihat cara mereka berbaris, rasanya Alegra ingin tau semuanya. Pasalnya mereka berbaris seperti membentuk formasi segitiga, dimana ada satu orang di depan, dua orang dibelakngnya dan seterusnya.
Aku juga melihat orang yang berdiri di barisan paling depan tengah di marahi habis-habisan, tapi anehnya bukanya takut anak tersebut hanya diam dan menunjukan ekspresi menantang yang terkesan dingin dan meyeramkan.
Sepertinya ada yang aneh dengan sekolah barunya ini, nanti Alegra akan menanyakannya kepada Nira dan teman-teman barunya yang lain.
***
"Gila parah banget Pak Hasan, gak kira-kira ngasih tugas praktiknya masak ia suruh ngarang minimal 5 lembar kan gila". Grutu Lola merasa jengkel dengan tugas pak Hasan barusan.
![](https://img.wattpad.com/cover/252022989-288-k338917.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEUS || DIAS √
ChickLitUp setiap hari °© Dalam mitologi Yunani Dias adalah nama lain dari Zeus yang memilik makna Raja dari para Dewa. Namun itu menurut mitologi kuno, di Era sekarang ini Dias bukan lagi Raja para Dewa. melainkan Rajanya dari segala kelompok Dunia Hitam. ...