"Ga masalah. Mau nyoba sex on the beach ga? Gratis!" Bujuk Jackson.
Rosie segera mendongakan kepalanya ke arah Jackson, memutar matanya keatas, "Sorry? Hell no!"
Jackson terkekeh, "Mending ikut gue deh ke bar, gue bakal buatin lo sesuatu."
Dipimpin oleh Jackson , Rosie berjalan di belakang lelaki yang baru ia kenal itu sembari celingak-celinguk ke sekitarnya yang begitu sepi karena sedang hari kerja.
Dengan penuh keraguan Rosie terus mengikuti langkah Jackson menuju bar yang berada di pojok sayap kanan samping kolam renang.
Rosie bergumam, 'lelaki ini ingin membuatkanku apa? Apa aku harus percaya kepadanya? Dia kan orang asing.' Tetapi jauh di lubuk hatinya percaya bahwa Jackson merupakan lelaki baik-baik.
"Gue penasaran, tongkrongan lu dan temen-temen dimana sih?" Tanya Jackson saat memasuki bar dan menyiapkan sebuah gelas cocktail di meja.
Lalu Jackson membalikan badannya menuju rak alumunium untuk mengambil sebuah botol yang bertuliskan vodka serta mengeluarkan beberapa minuman kemasan dari dalam kulkas yang tampak asing bagi Rosie.
"Cafe." Jawab Rosie singkat sembari duduk di kursi bar berwarna putih. Rosie terlalu fokus melihat berbagai botol minuman yang sedang disiapkan oleh Jackson.
"Bicara soal cafe, pasti lu lebih memilih cafe yang instagramable dan comfy ya dibandingkan tempat yang suara musiknya jedak jeduk."
Rosie menggangguk, "yang ada live musicnya juga oke." dan balik bertanya, "bukannya bar ini dibukanya jam 4 sore ya? Sekarang kan masih jam 12 siang."
"Oh jelas. Gue sengaja ngebuka bar buat bikinin lo minuman spesial." Jelas Jackson sembari menuangkan beberapa buah es batu ke dalam gelas.
"E-eh ngga usah." Rosie langsung menolaknya dengan tegas. Ia bahkan tidak tahu bahan-bahan apa saja yang akan dimasukan ke dalam minumannya. Rosie percaya, sebaik-baiknya orang akan melakukan hal keji jika adanya sebuah kesempatan.
Rosie terus menolak agar Jackson tidak membuatkannya minuman, namun lelaki itu terus meyakinkan bahwa ia akan membuat sebuah cocktail yang membuat hari Rosie menjadi lebih baik.
Setelah Jackson menuangkan beberapa es batu ke dalam gelas, ia menuangkan vodka, orange juice dan crema juice ke dalam gelas ukur kecil atau biasa disebut dengan jigger hingga di tuang kembali ke gelas yang telah ada es batu.
"Lo pernah nyoba minum alkohol? Atau ke club malam gitu?" Tanya Jackson.
Rosie menggeleng, "beginilah nasib punya orang tua yang strict. Umur boleh 26 tahun, tapi kalo pulang telat masih suka ditelponin."
"Anak tunggal ya?" Tebak Jackson.
Rosie tercengang karena sedari tadi Jackson seakan membaca kehidupannya, "Wow, bro. Gimana lo bisa tau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's a Match!
Fanfiction[M] Semuanya berawal dari sebuah aplikasi kencan online. Baik percintaan, permasalahan dan perselisihan yang harus dihadapi oleh Rosie dan Jungkook. ***lagi nyari waktu buat ngerevisi biar tulisannya lebih enak dibaca***