14 | Hurt

1.4K 200 24
                                    

"Selamat Siang, gimana nih keadaannya Tn. Jungkook untuk saat ini? Wah sudah siap-siap buat pulang ya!" Seru seorang dokter pria yang sedang melakukan visite ke ruang inap Jungkook sebelum pulang ke rumah.

Akhirnya setelah 6 hari berada di rumah sakit, Jungkook bisa kembali menghirup udara segar dan terlepas dari jarum infus.

"Siang dok, kalau ketawa sudah ngga begitu sakit dok di bagian lukanya" Jelas Jungkook sambil merubah posisinya menjadi duduk.

Rosie masuk ke ruang inap Jungkook bersama sang mama. Mereka baru saja kembali dari bagian administrasi untuk mengurus biaya perawatan Jungkook selama berada di Rumah Sakit.

Mereka segera menghampiri dokter dan perawat wanita yang sedang memeriksa luka Jungkook.

Dokter memperhatikan seorang perawat yang sedang membuka perban pada luka Jungkook. Hingga perawat kembali memasang perban yang baru dengan begitu cekatan.

"Ah, udah bagus nih, lukanya udah mengering. Kalau di rumah tetap jangan dikenain air dulu ya, karena walaupun luarnya udah mengering, di bagian dalamnya masih basah" Jelas dokter.

Jungkook hanya mengangguk. Rosie pun bertanya, "Penyembuhan lukanya berapa lama ya dok?"

"Sekitar 10 harian mba kalau lukanya dijaga tetap kering dan bersih. Oiya, jangan lupa untuk rutin mengganti perban ya!" Jawab dokter

"Baik dok, terima kasih" Ujar Rosie sambil memperhatikan perawat yang sedang menurunkan botol cairan infusan.

"Saya keluar dulu ya. Perawat Dina akan melepaskan infusan dari tangan Tn. Jungkook, setelah itu udah boleh pulang deh" Jelas dokter dengan bersemangat.

Jungkook pun tersenyum lebar, "Terima kasih, dokter".

Saat perawat telah mengganti perban, ia lanjut melepas plester dan kassa dari punggung tangan Jungkook serta mulai mencabut infusnya pelan-pelan.

Di akhir, perawat tersebut menempelkan plester baru agar darah tidak muncrat keluar sambil mengelus punggung tangan Jungkook yang telah terplester dengan apik.

Sedari Rosie memperhatikan gelagat aneh dari perawat tersebut. Setiap perawat tersebut masuk ke ruang inap Jungkook untuk mengelap dan membersihkan tubuh Jungkook dengan wash lap, ia selalu terlihat kesengsem oleh kharisma yang dimiliki lelaki asal korea itu. Hingga berkali-kali Rosie merasa geram dibuatnya.

Rosie yang kondisi hatinya memanas hendak mengambil ponselnya yang berada di atas sofa, namun Jungkook menggapai pergelangan tangannya dan menahannya untuk pergi, "Chagi, sini aja".

Rosie hanya terdiam membisu sambil menekuk wajahnya.

"Sudah selesai ya mas, Saya pamit keluar dulu. Cepat pulih mas Jungkook" Pamit seorang perawat sambil tersenyum sumringah meninggalkan ruangan.

Rosie menatap sinis perawat tersebut sambil menggerutu. Mama Mona hanya cekikikan melihat anaknya yang cemburu buta.

"Chagi, kamu kenapa? Bad mood banget kayaknya" Ujar Jungkook yang baru melepaskan genggaman tangannya dari pergelangan Rosie.

"Perawatnya genit, aku ngga suka" Jelas Rosie yang berjalan menuju sofa dan duduk sambil menyilangkan tangan di dada dengan wajah yang kusut.

Jungkook terkekeh melihat wajah sang kekasih yang sangat menggemaskan karena di penuhi api cemburu. Lalu mama Mona menimpali, "yaudah sih ci, kan dia cuma ngelakuin pekerjaannya. Gausah jealous kelesss".

"Dia pasti kesenengan tuh ngelap-ngelapin badan kamu. Trus juga pas kamu ngga sadar selama 3 hari, dia kan juga makein kateter di anuan kamu. Berarti dia juga ngeliat anuan kamu dong?"

It's a Match!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang