Selamat Membaca
****
Seorang pemuda beranjak dari kasur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak lama setelah itu Cakra keluar dari sana dengan wajah yang lebih segar, sangat berbeda dengan wajah bangun tidurnya. Suasana nampak sepi hanya ada dia seorang diri di sana. Semalam Cakra tidak pulang ke rumah, pemuda itu memilih pulang ke apartemen milik Papa kandungnya, yang saat ini beliau berada jauh di negeri Paman Sam.
Geonino Buana adalah Ayah kandung dari Cakra Buana. Beliau adalah seorang pengusaha sukses yang namanya sudah dikenal di dalam maupun luar negeri, pemilik 'GB Corporation'. Dimana pusat perusahaan itu kini sudah dipindah tetapkan dari Indonesia ke Amerika Serikat, dengan alasan karena sang pemilik yang memilih menetap di sana.
Meskipun begitu masih ada anak cabang perusahaan yang berada di Indonesia dan negara-negara lainnya. Ayah Cakra adalah salah satu donatur terbesar di SMK Albab, dan semua orang pun tahu bahwa Ayah Cakra bukanlah orang yang sembarangan. Walaupun tidak tinggal bersama, Geo masih menjamin semua kebutuhan Cakra. Pemuda itu mendapatkan fasilitas mewah dan juga uang jajan yang bisa dibilang lebih dari cukup. Faktanya hubungan antara Cakra dan Geo baik-baik saja tanpa ada masalah, berbeda dengan Ana yang sangat tidak akur.
Saat ingin keluar dari kamar, atensi Cakra teralihkan oleh ponselnya yang berbunyi di atas nakas. Pemuda itupun langsung mengecek pesan yang baru saja masuk dan membukanya.
Mau ketemu, nggak kangen ya? Pengen main ludo bareng kayak waktu itu. Pasti ada di apartemen ya, nanti kalau senggang kita main ludo bareng ya. Sayang Cakra^^
Cakra langsung menutup ponsel setelah selesai membaca pesan tersebut tanpa membalasnya terlebih dahulu. Kini pemuda tersebut beranjak menuju dapur dan membuka lemari pendingin di sana, berniat untuk mencari makanan yang masih bisa di makan untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Namun Cakra tidak mendapati apapun di sana, beberapa hari ini pemuda itu masih belum belanja kebutuhan sehari-harinya untuk di apartemen.
Langkahnya kembali menuju kamar untuk mengambil tas dan ponsel juga kunci motor. Sepertinya tidak ada pilihan lain, dia akan sarapan di kantin sebelum bel masuk berbunyi. Cakra menutup pintu apartemen kemudian langsung menguncinya. Dan berjalan memasuki lift untuk turun mengambil motor di basemant kemudian pergi untuk berangkat ke sekolah.
***
Sebelum bel masuk berbunyi para murid-murid SMA Aksara berhamburan keluar dari kelasnya setelah menaruh tas. Ada yang pergi ke kantin untuk mengisi kekosongan perutnya, karena belum sarapan sama sekali. Termasuk Cakra dan teman-temannya yang sudah berada di warung mang Oding, salah satu penjual kantin di SMK Albab.
"Mang Oding, Cakra mau batagor dong," ucap Cakra kemudian duduk di sebelah Gara.
"Siap, ditunggu ya."
Tidak lama kemudian akhirnya pesanan Cakra pun datang dengan satu gelas es teh manis untuk melegakan tenggorokan. Saat akan menyantap batagor yang baru saja datang itu, Cakra mendengar suara seseorang yang tidak asing baginya.
"Mang Oding teh anget satu sama es tehnya satu," ucap gadis tersebut. Cakra langsung bangkit dari duduk dan menghampirinya.
"Mulai nih mulai," celetuk Gara yang melihat kelakuan Cakra.
Dengan percaya dirinya Cakra langsung menghampiri dan duduk di kursi kosong yang ada di depan gadis tersebut. Senyum manis yang terlihat sangat tampan terpampang di wajah sang ketua geng Laskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRA [On Going]
Teen FictionCakra Buana ketua geng motor LASKAR, dengan berbagai cerita dan tragedi yang dialami, sehingga mengancam sampai bahkan merenggut nyawa. Cerita yang cukup manis dan menyenangkan karena dibumbui kisah asmara anak remaja, dan juga dengan berbagai leluc...