Selamat Membaca
****
"Halo semuanya!! Pangeran Gara datang." Seseorang datang dengan senyum sumringah menghampiri mereka semua.
"Pangeran kodok lo," celetuk Arjuna yang melihat Gara baru saja datang.
"Kenapa lo? Baru dateng senyum-senyum sendiri kayak gitu?" tanya Cakra yang heran dengan tingkah sahabatnya. Begitupun dengan yang lain.
"Kena gangguan jiwa lo ya?" tuduh Arjuna dan berhasil mendapat tatapan sinis dari Gara.
"Gue masih waras anjir."
"Terus ngapain lo senyum-senyum sendiri kayak gitu? Mana senyumnya lebar banget lagi, mirip tahu nggak?" ujar Aleno. Bima menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya.
"Mirip apaan?" tanya Bima penasaran.
"Mirip venom," jawab Aleno asal. Dan yang lain hanya tertawa sebagai tanggapan. Sedangkan Gara hanya berdecih tak suka.
"Dasar kambing lo!" sewot Gara. Namun setelah itu ekspresi Gara kembali berubah menjadi sangat sumringah.
"Hari ini gue mau ngenalin seseorang sama kalian," ucap Gara. Semua yang ada di sana menatap Gara bingung.
"Siapa?" tanya Raymond. Gara kembali tersenyum.
"Ada, dia seseorang yang spesial buat gue. Bentar gue panggilin orangnya," kata Gara kemudian langsung pergi dan keluar dari kedai kopi tersebut. Sedangkan yang lainnya hanya diam kebingungan.
Tak lama kemudian Gara kembali datang, namun pemuda itu tidak sendirian. Melainkan menggandeng tangan seorang gadis yang berjalan di sebelahnya. Kedua insan tersebut sama-sama tersenyum menatap ke arah Cakra dan kawan-kawan. Sedangkan yang ditatap hanya menampakkan wajah kebingungan. Mereka butuh penjelasan, siapa gadis cantik yang bersama Gara tersebut?
"Flora?" ujar Zee memecah kebingungan diantara teman-temannya. Gara menatap ke arah Zee.
"Lo kenal dia?" tanya Gara. Zee mengangguk sebagai jawaban.
"Dia temen SMP gue dulu," jelas Zee.
"Lo di sini Zee? Apa kabar?" ujar seorang gadis yang bersama Gara tersebut.
"Gue baik," jawab Zee sembari tersenyum.
"Tunggu-tunggu, ini cewek siapa?" tanya Cakra.
"Lo nggak nyulik anak orang kan?" tanya Cakra lagi untuk memastikan.
"Enggaklah, yakali gue nyulik anak orang. Gila lo," elak Gara.
"Lo kan emang gila makanya gue nanya," kata Cakra. Gara melengos tak suka.
"Biar gue jelasin sama lo semua," ucap Gara dengan senyum yang terpampang di wajah tampannya.
"Kenalin, ini pacar gue. Namanya Flora Hanjizoe," jelas Gara. Mereka yang mendengar penjelasan singkat Gara lumayan terkejut akan fakta itu. Apakah benar gadis itu adalah pacarnya? Gara kan sangat anti sekali dengan yang namanya cinta. Makanya mereka semua ragu saat mengetahui fakta itu.
"Serius lo?" tanya Arjuna masih belum percaya.
"Seriuslah masa iya gue bohong, buat apa?" ucap Gara. Benar juga untuk apa Gara berbohong.
"Kok bisa lo sama dia?" ujar Aleno.
"Eh Flora, lo nggak salah pacaran sama Gara? Masih banyak loh cowok-cowok waras di dunia ini, kenapa lo mau sama orang gila kayak dia?" lanjut Aleno habis mencerca Gara di hadapan pacarnya langsung.
"Mulut lo ye No, mau gue cekokin air comberan?!" sewot Gara. Sedangkan gadis yang bernama Flora itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Nggak usah diladenin Flo dia orang gila," ujar Gara.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRA [On Going]
Teen FictionCakra Buana ketua geng motor LASKAR, dengan berbagai cerita dan tragedi yang dialami, sehingga mengancam sampai bahkan merenggut nyawa. Cerita yang cukup manis dan menyenangkan karena dibumbui kisah asmara anak remaja, dan juga dengan berbagai leluc...