《10》Kehilangan

49 32 11
                                    

Selamat Membaca

****

Seorang gadis baru saja masuk ke dalam rumah, terlihat peluh membasahi kening serta pelipisnya. Sekarang Vyo baru saja selesai dari aktivitas lari paginya, tidak begitu jauh hanya berkeliling kompleks perumahan saja. Vyo berjalan ke arah dapur dan langsung meraih segelas air putih untuk membasahi tenggorokannya yang terasa sangat kering. Gadis itu langsung menenggak minuman tersebut hingga tandas.

"Non sudah pulang. Tadi ada Cakra ke sini," ujar mang Dadang. Vyo mengalihkan pandangan ke arah mang Dadang lalu menaikkan sebelah alisnya.

"Cakra?" beo Vyo. Mang Dadang menganggukkan kepala.

"Iya Non, Cakra temen SMP Non dulu."

"Ngapain Cakra ke sini?" tanya Vyo.

"Katanya Non Vyo di suruh datang ke rumah sakit Citra Damai, soalnya temen Non yang lagi sakit pengen ketemu." Gadis itu menautkan alisnya bingung, mendengar penjelasan mang Dadang. Siapa yang sakit? Perasaan semua teman-temannya baik-baik saja, pikir Vyo.

"Siapa yang sakit mang?" Mang Dadang menggelengkan kepala tanda tak tahu.

"Kurang tahu Non, Cakra nggak bilang siapa yang sakit." Vyo menganggukkan kepala mengerti.

"Yaudah mang, terima kasih ya."

"Sama-sama Non."

Vyo berjalan masuk ke dalam kamar, gadis itu meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas. Vyo akan mengecek pesan yang masuk ke dalam ponselnya, mungkin saja pemuda itu mengirimkan pesan tentang siapa yang sakit. Namun sama sekali tidak ada pesan masuk dari Cakra. Apakah Cakra mempermainkannya? Tunggu, ada pesan yang belum dibaca di sana, tapi bukan dari Cakra. Melainkan dari Zee sejak tadi malam. Vyo memang belum membuka ponsel dari kemarin sore dan baru mengeceknya lagi sekarang. Gadis itu membuka pesan yang dikirim oleh Zee tersebut.

______

Azeela

yesterday

Dewa kecelakaan Vy, dia di rumah sakit Citra Damai. Sekarang lagi ditangani sama dokter di IGD.

today

Kata Gara, Dewa udah dipindahin ke ruang rawat inap. Tapi keadaannya masih belum membaik, harus dioperasi karena terjadi pendarahan di otaknya.

_____

Nafas Vyo sedikit tercekat membaca pesan yang dikirimkan oleh Zee tadi malam dan pagi ini. Gadis itu langsung bergegas pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan segera pergi ke rumah sakit.

***

Kedua orang tua Dewa keluar dari sana. Arga Abimanyu dan Devi Abimanyu, tengah dilanda kesedihan karena anak semata wayangnya yang terbaring di ranjang rumah sakit, karena menjadi korban kecelakaan. Arga dan Devi melihat ke arah Cakra dan Gara lalu melemparkan senyum tulus ke arah mereka berdua.

"Titip Dewa ya. Tante sama Om mau urus administrasi sebentar," ucap Devi. Cakra dan Gara menganggukkan kepalanya. Dan kedua pasangan paruh baya itupun beranjak pergi dari sana.

Kedua pemuda tersebut memasuki ruang rawat inap Dewa, Cakra berjalan ke arah Dewa yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Dari mulai selang infus, selang oksigen dan juga perban yang ada di kepala Dewa. Cakra menatapnya satu persatu dengan perasaan sendu.

"Cakra lo nggak papa?" tanya Dewa terdengar lemah dengan suara seraknya, ketika melihat Cakra hanya diam menatap khawatir tentang kondisinya.

"Harusnya gue yang nanya kayak gitu sama lo Bang," jawab Cakra datar. Bibir pucat Dewa sedikit tersenyum.

CAKRA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang