Selamat Membaca
****
"CAKRA!!" teriak Gara kencang.
"ARJUNA KENA TUSUK!!" seru Gara lagi.
Cakra yang mendengar teriakkan Gara barusan, langsung menghentikan kepalan tangannya yang ingin kembali memukul Bara. Cakra menoleh ke asal suara dan melihat kondisi Arjuna yang mulai lemas karena luka tusukan tersebut. Cakra melepaskan cengkeraman tangannya dari kerah seragam Bara dan langsung menuju Arjuna yang sudah terkapar di tanah.
Cakra menoleh ke arah seorang pemuda yang tengah menyeringai tidak jauh dari hadapan Arjuna, pemuda itu menggenggam pisau lipat yang berlumuran darah. Cakra langsung menghampiri Kevin, pelaku penusukan itu adalah Kevin, anggota geng Avior. Saat melawan Arjuna, Kevin sempat kewalahan karena Arjuna berhasil mengunci pergerakannya. Kemudian dengan liciknya Kevin mengeluarkan pisau lipat yang cukup tajam dari dalam sakunya. Dan langsung menusukkannya pada perut Arjuna, tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Lo pelakunya?!!" bentak Cakra kepada Kevin sembari mencengkeram kuat kerah seragam pemuda itu. Kevin hanya menyeringai.
"Iya, Kenapa? Nggak suka?!!" balas Kevin dengan nada yang tak kalah tinggi. Rahang Cakra mengeras.
"SETAN!!!" Cakra mendaratkan satu pukulan kencang pada pipi kiri Kevin, dan mampu membuat pemuda itu jatuh akibat kehilangan keseimbangan.
"Bawa Arjuna ke rumah sakit!" perintah Cakra kepada teman-temannya.
"Tapi Cak, gimana caranya kita pergi? Semua orang masih pada ribut," ujar Aleno. Sedangkan Arjuna sudah terkulai lemas di hadapan mereka.
Suara kenalpot motor terdengar riuh dari arah jalan raya depan gerbang utama SMK Albab. Segerombolan geng motor datang dan berhenti tepat di depan gerbang SMK Albab, Cakra tersenyum miring. Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, mereka adalah para anggota geng Laskar yang berasal dari luar SMK Albab. Mereka akan mengepung kelompok Bara yang telah datang menyerang. Bima yang memimpin pengepungan tersebut, Cakra telah menyusun rencana untuk menangkap semua anak-anak Avior dan SMK BIP dengan cara mengepungnya.
Suara sirine mobil polisi terdengar di pekarangan SMK Albab, membuat para pelajar pemuda yang menyerang SMK Albab panik. Mobil polisi diikuti mobil ambulance yang datang tepat bersama pasukan yang dibawa oleh Bima, mobil polisi itu berhenti di belakang kepungan yang sudah dibuat oleh Bima dan para anggota Laskar lainnya. Sehingga tidak ada yang bisa lari dari sana, dan pihak berwajib pun akan dengan mudah menangkap mereka.
"Gara! Aleno! Sekarang bawa Arjuna ke rumah sakit!" titah Cakra dan diangguki oleh Gara juga Aleno. Cepat-cepat mereka berdua memanggil relawan ambulance yang datang untuk membawakan brankar dan langsung melarikan Arjuna ke rumah sakit.
"Lo berdua ikut gue," ujar Cakra kepada Raymond dan Ali. Kedua pemuda itu mengangguk patuh.
"Bajingan lo Cakra!!" umpat Bara ketika kedua polisi berhasil menangkapnya. Cakra menolehkan kepalanya dan menyeringai ke arah pemuda tersebut, lalu pergi dari sana dengan diikuti Raymond dan Ali di belakangnya.
Bima dan para anggota Laskar yang baru saja datang mengepung mereka pun ikut membantu para anggota kepolisian untuk menangkap semua pelaku yang ada di sana, berkat pengepungan tersebut tidak ada satupun yang berhasil kabur. Kini perkelahian di antara kedua sekolah itu telah usai, karena polisi yang datang dan langsung menangkap semua pelaku keributan. Kondisi gerbang utama SMK Albab sangat kacau, tidak sedikit kaca jendela yang pecah akibat dari lemparan batu. Dan batu-batu yang berserakan di sana, juga tetesan darah yang jatuh di atas tanah.
Cakra membuka pintu UKS dengan kasar, pikiran pemuda itu tidak bisa lepas dari Vyo yang telah terluka. Cakra melihat Vyo yang tengah duduk di brankar UKS dan Zee yang duduk pada kursi di hadapan Vyo sembari membalut luka gadis itu. Zee yang baru saja selesai pun bangun dari duduknya, dan beranjak menghampiri Cakra yang masih berdiri di ambang pintu. Tatapan Cakra tidak lepas dari Vyo yang masih terduduk diam di sana. Namun setelahnya, pemuda itu mengalihkan pandangannya ke arah Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRA [On Going]
Novela JuvenilCakra Buana ketua geng motor LASKAR, dengan berbagai cerita dan tragedi yang dialami, sehingga mengancam sampai bahkan merenggut nyawa. Cerita yang cukup manis dan menyenangkan karena dibumbui kisah asmara anak remaja, dan juga dengan berbagai leluc...