if you say, "i wanna leave
this town tonight" then let's do it˳✧◝ lany ◜✧
"udah gak usah nangis mulu. umbel nya kemana-mana itu."
setelah nya haruto langsung dipukul dengan buku kumpulan soal ujian milik asahi yang tergelatak gak jauh dari jangkauan tangan jeongwoo. si pelaku manatap haruto galak yang kini sedang menertawakan nya.
"gebuk aja, sya. emang kurang ajar dia, temen lagi sedih malah di ketawain," kata jaehyuk. dia lagi menemani asahi yang sedang mengaransemen lagu bersama yedam untuk ngeband besok malam minggu.
jadi ceritanya tadi siang jeongwoo ada agenda makan berdua sama wonhyuk, pacar nya. tapi entah gimana topik obrolan mereka malah bikin keduanya debat dan berujung berantem. bahkan saking emosi nya, wonhyuk sampai membentak jeongwoo dan bikin yang lebih muda nangis.
setelah berantem, wonhyuk malah pergi dan ninggalin jeongwoo sendirian di mekdi.
dan untung nya, secara kebetulan ada jaehyuk, asahi, dan yedam yang mau beli jajanan disana buat nongkrong di studio. karena asahi sadar kalau ada jeongwoo yang nangis di pojokan, maka di ajak lah bungsu alkaftar buat sekalian nongkrong.
begitulah asal mula kenapa jeongwoo bisa curhat sambil tetap melanjutkan tangisan nya di studio hyunsuk.
"sebeelll. masa gue di katain egois karena main sama kalian. padahal kan semingguan ini gue jalan sama dia mulu," jeongwoo merengut sebal.
"iyee. makan aja berdua mulu. terus kalo makan sama anak-anak dan ada gue nya muka kak davis langsung sepet," tambah haruto.
memang wonhyuk itu paling sensi sama haruto. dan haruto ini yang membuat wonhyuk dan jeongwoo bertengkar. padahal semenjak pulang dari malang seminggu lalu, haruto dan jeongwoo sudah jarang berdua.
kalaupun kumpul dengan yeongue, junghwan, youngtae, atau yang lain mereka pun duduk berjauhan.
wonhyuk yang minta.
dan jeongwoo maklum kalau wonhyuk merasa cemburu dan meminta dia agak menjaga jarak dengan haruto. lagipula cuma menjaga jarak, gak sampai disuruh menjauh atau bahkan berhenti berteman.
"tadi di apain aja kok sampai nangis?" sekarang yedam yang nanya.
"ya selayak nya orang berantem yang debat gitu lah, kak. dia agak ngebentak gue juga, sama bilang kalau gue apa-apa selalu ngomongin anta. padahal gak juga."
"ah masa?" haruto malah mendekatkan wajah nya ke milik jeongwoo dengan muka menyebalkan nya.
bikin jeongwoo tambah emosi dan langsung mendorong wajah si tiang dengan emosi, "lo diem aja anjing."
"gak main fisik kan?"
jeongwoo menggeleng ketika asahi bertanya, "enggak kak. tapi tadi dia agak ngebanting hp nya."
setelah nya haruto menjadi diam. dia yang mulanya cengengesan dan malah gencar menjahili jeongwoo, berubah serius.
mata haruto dan asahi bertemu. seakan paham akan pikiran satu sama lain. begitu juga jaehyuk dan yedam.
"sya, kalau dia main fisik ke lo, lapor ya? entah ke kita, jiel ilman, kakak lo, atau siapa aja. kalau udah kelewatan putusin aja."
jeongwoo menoleh ke arah haruto yang sekarang memandang nya serius.
"ih, kenapa lo tiba-tiba sok serius gini?"
haruto menghela nafas nya malas ketika kini jeongwoo malah gak menanggapi nya serius, "gue seriusan, sya. jangan sembunyi di balik kata mencoba nerima kekurangan dia. karena kalau udah main fisik, itu gak baik."
jeongwoo sekarang diam, dia bingung dengan suasana yang sekarang. kenapa mendadak serius, "iya iyaa."
"ayo."
"hah?"
"ayo, jalan keluar ngembaliin mood lo," ajak haruto dengan senyuman nya.
keputusan untuk pergi keluar dalam rangka membantu mengembalikan mood jeongwoo yang sempat rusak, di realisasikan dengan kedatangan empat pelajar dan satu mahasiswa ke pinggiran jalan yang di penuhi dengan penjual makanan.
"mau corndooogg," seru jeongwoo ketika sudah beberapa langkah mereka menapaki trotoar.
"gue mau beli manisan bentaran ya," yedam ikut memisahkan diri dengan menggandeng tangan asahi.
"gue ngikutin itu dua sejoli dah," jaehyuk menepuk pundak haruto sambil tersenyum penuh makna.
haruto berdecak kesal ketika jaehyuk meninggalkan nya berdua dengan jeongwoo yang sedang membayar pesanan corndog nya.
"lah, yang lain kemana?" tanya jeongwoo heran ketika ia selesai dengan pesanan nya dan hanya menemukan haruto yang berdiri sendirian.
"pada beli manisan disana," jawab nya sambil menunjuk sebrang.
jeongwoo mengangguk. ia memilih mendekat ke arah haruto dan lanjut memakan corndog nya tanpa berniat jalan menyusul ketiga kakak-kakak nya.
"udah balik seneng lagi?" tanya yang lebih tua. matanya melirik ke arah jeongwoo yang kini mengangguk.
"udaaaah. makasih, ide lo bekerja," jawab jeongwoo. gak lupa dia memberikan senyuma lima jari nya ke arah haruto.
haruto terkekeh, "gitu dong, senyum. lo nangis jadi makin jelek tau," jari haruto mencubit hidung mancung jeongwoo dengan sangat senang hati dan penuh semangat.
"SAKIIITT!" keluh jeongwoo. tangan nya sibuk memegangi hidung nya yang sekarang memerah.
"AHAHAHA KAYA BADUT HIDUNG NYA MERAH!"
"ANTA IH. ANJING YA LO!"
dan selanjut nya para penjual dan orang-orang yang berlalu lalang di sekitar nya di suguhi dengan pemandangan dua pemuda yang sibuk bertengkar. dengan akhiran haruto yang merangkul jeongwoo sambil tertawa puas ketika ia berhasil membuat jeongwoo kesal.
◝ .*・。゚✧ ◜| 💢🌃
hehehehehe makin gajelas aja
ini cerita dua bujang kesayangan :(doain aja ya moga moga rasya
cepet putus sama kak davis yaaasemoga sukaa!! ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
lets be friends
Fanfictionada banyak hal yang bisa menjelaskan alasan kenapa rasya bisa benci banget sama primadona sma andra bangsa itu。 🌃 mari menikmati secangkir cerita au hajeongwoo! ☕💆