O7: hujan

1.1K 236 9
                                    

hello there. i wish it was u.
playing in the rain and wait the rainbow
to come and we'll dance˳

✧◝ iqbaal ramadhan ◜✧

selang tiga hari semenjak misi pertama mereka, keduanya memutuskan hari ini adalah hari yang tepat untuk melaksanakan misi selanjut nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selang tiga hari semenjak misi pertama mereka, keduanya memutuskan hari ini adalah hari yang tepat untuk melaksanakan misi selanjut nya. itu di dukung juga dengan pembatalan latihan paskib dan kelonggaran jadwal jeongwoo.

ini hari sabtu, dan anak-anak pastinya pulang lebih awal. otomatis kelas lebih cepat kosong di banding hari sebelum nya.

tadi jeongwoo sudah mengabari kalau haruto di minta menunggu di depan kelas saja karena doi ada jadwal piket.

jadi haruto yang memang menunggu teman-temannya keluar─termasuk doyoung, youngtae, dan huijun dengan alasan masih mau membereskan buku─mulai berjalan keluar kelas ketika ruangan itu kosong. telinga nya ia sumpal dengan earphone di lengkapi dengan hoodie hitam bergambar the shimpsons.

ia mengintip ruang kelas tetangga nya yang hanya menyisakan jeongwoo yang sedang menghapus papan tulis dan sapu di tangan kirinya.

seketika alis haruto bertaut bingung, "lo piket sendirian? gak ada temen?" tanya yang lebih tua sambil memasuki kelas jeongwoo.

jeongwoo mengangguk, "temen gue udah pulang duluan tadi."

haruto berkerut gak suka, "kok malah ninggal sih? parah anjir sampai lo beneran sendirian disini. harus nya ada yang bantuin satu atau dua orang kek, atau ketua kelas suruh temenin buat mantau," tiba-tiba haruto mengoceh dengan nada kesal nya.

ocehan mendadak itu bikin jeongwoo bingung banget. dia yang tadinya sibuk menulis tanggalan jadi berbalik menghadap haruto yang dengan sopannya duduk di meja.

"lo kenapa dah? sensi amat, lagian yang piket juga gue."

"lo tuh lagi di belain malah respon nya gitu. kalau lo piket sendirian dalam keadaan sekolah sepi apa gak bahaya? apa gak capek? siapa tau ada yang gak suka sama lo terus dia ada niat jahat buat─"

bibir haruto terkatup paksa ketika jeongwoo mencubit bibir sang lawan bicara, "psst. udah gak usah bacot ya, nta. gue piket sendirian karena tadi gue di panggil bu tatik sebentar. jadinya temen gue udah pada kelar piket, makanya mereka duluan. puas lo?"

haruto cuma merespon dengan keheningan. dan bikin jeongwoo jadi menghela nafasnya agak keras. kesal juga karena tiba-tiba haruto mengomel.

"sekarang gue tanya. lo tadi ngomel-ngomel gitu kenapa njir? lagi badmood terus sensi?" tanya jeongwoo sambil berjalan ke arah belakang kelas untuk mengembalikan sapu.

"dahlah males gue. gak usah bahas, anggep aja tadi gue lagi simulasi jadi travis scott," tangan haruto mengibas-ngibas di depan muka jeongwoo yang dongkol.

"gak jelas lo, anjir," tuding jeongwoo dengan penghapus papan tulis.

kalau sesuai perkiraan haruto, seharus nya mereka berdua sudah berdiri di toko alat musik langganan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kalau sesuai perkiraan haruto, seharus nya mereka berdua sudah berdiri di toko alat musik langganan nya. tapi yang ada malah keduanya duduk di depan toko yang tutup sambil berharap hujan akan segera reda.

jeongwoo semakin merapatkan badannya pada pintu toko ketika cipratan air hujan menghampiri wajah nya. tangan nya ia sembunyikan rapat-rapat agar meringankan efek dingin yang bikin bibir nya membiru.

memang kalau jeongwoo kedinginan, secara otomatis bibir nya bakalan membiru. kemudian haruto yang kebetulan melihat bibir jeongwoo yang membiru langsung panik.

"bibir lo biru, sya. sumpah kaya orang habis tenggelem," haruto menatap miris bibir jeongwoo yang kian membiru.

sedangkan oknum yang di maksud malah kaget, "hah, bibir gue biru? duh, padahal gue gak begitu kedinginan banget," ia segera mengusap pelan bibir nya.

"lo kalau kedinginan bibir nya otomatis berubah warna gitu?" tanya haruto heran.

"iya. walaupun gue nya gak merasa kedinginan, tapi kalau menurut badan gue dingin, ya bibir gue bakalan berubah."

ada jeda lumayan lama sebelum pergerakan haruto yang tiba-tiba membuat jeongwoo yang sedang melamun berubah kaget. apalagi ketika ia mendapati haruto tengah menyampirkan jaket di tubuh nya.

manik gelap itu masih mengamati bagaimana haruto memastikan jaket itu terpasang dengan benar di tubuh nya. otak nya masih memproses apa yang barusan terjadi.

"kok di kasih ke gue?" tanya jeongwoo heran.

"biar bibir lo gak makin biru," jawab haruto seadanya. sekarang ia tengah memeluk badannya sendiri demi meringankan efek dingin.

"lo aja kedinginan gitu. nih pake aja," jeongwoo melepas jaket haruto yang kemudian di cegah oleh pemilik nya.

malahan sekarang lengan jaket itu di lingarkan ke leher jeongwoo dan di ikat. gak kencang kok. ya seenggak nya masih bisa bikin jeongwoo bernafas dengan aman dan nyaman.

"lo yang pake," haruto ngeyel.

"gak usah antaa, gue gak kedinginan banget. mending buat lo aja, lagian gue udah pake hoodie," dia masih gak enak. ya lagipula dia udah pakai hoodie dan sekarang di double dengan jaket haruto. sedangkan si pemilik jaket cuma memakai seragam sma nya.

"gak kedinginan apaan. lihat tuh bibir lo biru mana gemeteran lagi," haruto tertawa ketika melihat bibir jeongwoo yang menggigil kedinginan.

"terus lo gimana?"

"gue tahan dingin kok. lagian gue harus tanggung jawab jagain lo. kan gue yang ngajakin lo pergi," jawab haruto sambil memasang wajah menyebalkannya.

jeongwoo mendengus malas. ia mengalihkan tatapan nya ke arah genangan air yang mulai membuat arus deras sambil melamun. merenungkan hal-hal asing yang selalu dia rasain kalau lagi sama cowo di samping nya ini.

 merenungkan hal-hal asing yang selalu dia rasain kalau lagi sama cowo di samping nya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◝ .*・。゚✧ ◜| 🌧👬
hayolooo. rasya baperan
apa emang anta ngabaperin? 🤔

lets be friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang