O4: bolos dan studio

1.4K 281 33
                                    

my hands are numb,
and my feet are dead。

✧◝ pamungkas ◜✧

hari ini haruto telat untuk yang pertama kalinya semenjak dia pakai seragam putih abu-abu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hari ini haruto telat untuk yang pertama kalinya semenjak dia pakai seragam putih abu-abu. untuk yang waktu mos memang gak dihitung, karena haruto masih pakai seragam smp nya.

ini semua salah huijun yang ngajakin dia mabar sampai jam satu malam. dan berimbas dengan haruto yang susah bangun kemudian kesiangan.

"yaak selamat di hukum kakakku," adik haruto yang kebetulan sedang sakit cuma tersenyum mengejek sambil melambaikan tangannya.

"tai," desis nya pelan sambil memasang wajah kesal kearah adik kurang ajar nya itu.

yang di jadikan sasaran kemarah cuma tertawa. dia lanjut rebahan di atas sofa depan ruang tv sambil bergelung dalam selimutnya.

"cepetan kamu berangkat, lelet banget cuma pakai sepatu aja lama. makanya gak usah ngagame sampai pagi kalau gak bisa bangun awal!" omelan mama nya kembali terdengar ketika beliau mengantarkan obat untuk adiknya.

"iya maaa, iyaaaaa."

haruto buru-buru lari setelah selesai memakirkan motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

haruto buru-buru lari setelah selesai memakirkan motornya. dan ketika ia hendak memasuki halaman sekolah, ada jeongwoo yang sedang jongkok anteng di depan gerbang.

sekolah mereka ada tiga gerbang. dua gerbang paling depan yang digunakan untuk akses keluar—masuk yang selalu di buka, dan satu gerbang lagi untuk membatasi lorong penghubung dari parkiran dan halaman depan sekolah dengan sekolah bagian dalam.

jadi jangan heran kenapa haruto dan jeongwoo bisa lolos masuk pekarangan sekolah tapi mereka gak bisa masuk kedalam sekolah.

"heh cuk," haruto menendang tote bag jeongwoo yang tergeletak di tanah. sedangkan sang empu lagi menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan.

jeongwoo sontak mendongak, "apa lo?"

"dih, sensi amat lo," dengusnya kesal, "pak ali mana sih anjir?" haruto celingukan mencari sosok satpam yang biasanya menjaga gerbang dalam.

lets be friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang