11: satu tim

983 225 10
                                    

cause we are the helpless,
selfish, one of a kind millennium
kids, that all wanna die˳

✧◝ conan gray ◜✧

"permisi, rasya nya ada?" kepala haruto muncul sedikit, yang kemudian di susul badan gagah nya yang dibalut seragam sma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"permisi, rasya nya ada?" kepala haruto muncul sedikit, yang kemudian di susul badan gagah nya yang dibalut seragam sma.

guru sejarah yang tadinya mendongengkan kelas x mipa 2 menoleh dan menghentikan kegiatan nya sejenak. kurva bibir nya baru saja mau tergerak untuk menjawab, namun terkatup lagi ketika suara jeongwoo lebih dulu terdengar.

"gue duduk disini. badan gue kecil banget apa ya sampai lo gak lihat," nyinyiran pedas jeongwoo di balas dengan juluran lidah dari yang lebih tua.

sudah biasa. pemandangan seperti ini sudah jadi makanan sehari-hari untuk penghuni koridor kelas x mipa. termasuk para guru yang mengajar.

"haduh, kalian ini berantem terus. saya sampai hafal loh kalau yang namanya rasya sama anta kaya minyak sama air."

candaan guru sejarah itu mengundang tawa satu kelas. terkecuali si oknum yang di sebutkan namanya tadi. jeongwoo mendengus malas, sedangkan haruto memasang wajah gak peduli nya.

"mau apa panggil rasya?" tanya pak eko. tangan nya tergerak untuk mereposisi kacamata hitam nya yang sempat melorot.

"ada panggilan dari bu elija, pak. suruh kumpul di lab ipa sekarang juga."

"oh, tentang lomba di malang itu ya?"

haruto menggeleng di barengin gerakan naik dari pundak nya, "gak tau pak. saya aja tadi di kabari sama kakak kelas."

"ooh ya sudah. rasya, kamu ikut anta ke lab ipa sana."

jeongwoo mengangguk. ia kemudian membawa peralatan tulis seadanya sesuai instruksi haruto beberapa detik setelah pak eko memberi izin. kemudian jeongwoo beranjak keluar kelas di barengi haruto yang sedaritadi berdiri di ambang pintu.

"ADOOH YA SALLAM!"

belum ada sepuluh detik pintu kayu itu tertutup, tapi keributan lainnya sudah tercipta. suara haruto yang lantang itu mengalihkan fokus anak kelas termasuk pak eko yang kini berjalan membuka pintu.

"anta kenapa?" pak eko menilik keluar kelas. beliau kemudian menghela nafas nya ketika ia melihat haruto yang meringkuk sambil mengelus kaki nya. di depan sana ada jeongwoo yang berbalik arah dengan muka malas nya.

"aduh maaf ya pak, si kun anta emang suka hiperbola. saya permisi," pamit jeongwoo sambil menyeret yang lebih tua.

 saya permisi," pamit jeongwoo sambil menyeret yang lebih tua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lets be friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang