ada banyak hal yang
bisa menjelaskan alasan
kenapa rasya bisa benci
banget sama primadona
sma andra bangsa itu。
🌃 mari menikmati
secangkir cerita au
hajeongwoo! ☕💆
all i ask is that you dont run away promise that you'll stay i dont ever want to say goodbye˳
✧◝ palmertrees, tori templet ◜✧
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sudah lewat dua minggu semenjak haruto dan jeongwoo mulai berlatih untuk lomba debat mereka. dan gak terasa tiga minggu lagi mereka harus berangkat ke malang dan mulai berperang.
dalam dua minggu itu juga, haruto dan jeongwoo semakin menempel satu sama lain. kemana-mana selalu bersama, bahkan pulang sekolahpun jeongwoo selalu di antar haruto. entah itu si manis memang meminta tolong, ataupun enggak.
contoh nya sore ini. pukul enam lewat tujuh belas menit, jeongwoo dan haruto duduk di salah satu warung kupat tahu langganan junkyu untuk makan sebentar sebelum jeongwoo dipulangkan ke rumah nya.
awal mula mereka bisa terdampar disana karena jeongwoo yang tiba-tiba bm kupat tahu setelah lihat bu elija makan kupat tahu saat mengajar mereka.
kini jeongwoo berdecak sebal ketika haruto dengan sengaja menumpahkan saus ke mangkuk nya ketika ia sedang memesan minuman.
"lo tuh!"
tangan si manis tergerak buat mengambil sambal, bermaksud membalas. tapi niatnya kandas ketika semua saus, jeruk nipis, dan bumbu bumbu tambahan lainnya yang bisa dijadikan alat kejahilan sudah di singkirkan jauh-jauh oleh haruto.
"ahahahaha. cobain pake sambel, enak," tuturnya sambil terbahak-bahak. sementara jeongwoo sibuk memisahkan sambal dan kuah kupat tahu nya.
lagi-lagi harapan dan usaha jeongwoo runtuh seketika disaat sendok haruto datang untuk mengaduk-aduk sambal dan kuah kupat tahu jeongwoo.
kupat tahu jeongwoo kini berwarna merah.
"gue gak bisa makan pedes tai," umpat nya kesal sambil mendorong lengan haruto yang tengah sibuk tertawa. padahal dia lapar, tapi masih aja dijadikan samsak kejahilan pemuda bongsor di samping nya ini.
"ah masaaa?" tanya haruto dengan muka tengil nya.
"seriusan anjir. lambung gue sensitif sama yang pedes-pedes," ucapnya kesal.
"ya udah sini tukeran. punya gue gak ada sambel nya."
sambil tertawa, haruto menukarkan piring kupat tahu milik nya dengan milik jeongwoo. bikin bungsu kaleandra ini yang awalnya kesal, berubah bingung sekaligus heran.
"bukannya lo gak kuat pedes?" tanya jeongwoo heran ketika haruto dengan santai nya memakan kupat tahu miliknya.
"segini doang mah gak masalah kali."
walaupun jawaban haruto tadi terlampau santai, tapi jeongwoo tetap merasa gak enak dan khawatir.
"tapi─"
"udah lah, sya. gue kuat kalau cuma makan ginian doang. lagian daripada lo nya kenapa-napa?" potong yang lebih tua dengan senyuman tengil andalan nya.
sekali lagi, untuk yang kesekian kali.
jeongwoo merasa ada yang gak beres. hati, otak, dan jantung nya benar-benar gak beres ketika dia berhadapan dengan seorang antares.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"besok gak usah anterin gue pulang," kata jeongwoo yang kini sedang melepas helm hitam andalan nya.
sekarang dua bujang sma ini sudah sampai di rumah jeongwoo setelah makan kupat tahu dan mampir ke studio hyunsuk sebentar untuk sekadar nongkrong.
haruto mengangguk paham. tapi gak memungkiri juga kalau dia penasaran, "kenapa? di jemput mas lo?"
jeongwoo menggeleng, "hehehe. besok mau di anteri kak davis," jawab nya sambil tersenyum malu-malu. mata serigalanya menyipit tatkala sunggingan ranum merah muda itu merekah.
lucu.
"davis? anak karate itu?" merasa gak asing, haruto mencoba buat menebak. dia lumayan kenal anak-anak karate karena jadwal latihan nya bersamaan dengan milik paskib.
jeongwoo mengangguk, "iyaa bener."
"oh yaudah."
seharus nya haruto senang karena dia gak perlu ribet putar arah setelah mengantar jeongwoo. gak perlu lagi buat nambah ongkos bensin karena nganter jeongwoo pulang. atau, repot-repot meluangkan tenaga dan waktu nya buat nganter jeongwoo.
tapi yang ada malah rasa gak suka dan nada bicara haruto yang terkesan terpaksa buat baik-baik aja.
"makasih ya udah mau di repotin hehehe," tukas jeongwoo. dia mencoba gak peka dan gak paham kenapa nada bicara haruto berubah lesu.
"santai, kan temen."
oh iya bener, kan temen.
"duluan ya. lo hati-hati di jalan!" sapa jeongwoo sambil menonyor kepala haruto.
"tai," desis nya sebal ketika helm nya jadi miring karena ulah jeongwoo, "udah sana lo masuk. istirahat biar gak capek," katanya berpetuah.
jantung jeongwoo seketika berubah gak normal. apalagi di tambah usakan halus di surai nya ketika kalimat petuah tadi di utarakan.
"iya bawel."
anteres, maksud lo apa?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.*・。゚✧ ◜| 🥘🛵 hmch kenapa makin tijel...
btw, aku bayangin vibes mereka makan kupat tahu waktu sore menjelang malem habis latihan kaya pas aja sama lagu nya.