AUTHOR POV
Alexa, Thomas dan Minho mulai mengecilkan langkah larinya ketika sampai di pola ke ke empat, ketiganya menyadari bahwa ternyata ada beberapa yang berubah pada pintu gerbang sebelah kanan barat bergeser ke kiri. Minho menatap Alexa dan Thomas, memberikan sebuah clue bahwa ini adalah sebuah harapan baru.
mereka melanjutkan pelariannya hingga sampai pada pola ke enam, cermin-cermin raksasa yang sebelumnya tidak dapat dilewati kini terbuka dan bisa dilalui. ketiganya terus berlari hingga sampai dipola ke tujuh dan bertapa kagetnya ketika para Runner ini menyadari bahwa pola ke delapan sudah terbuka sempurna, dan ketiganya mendapati sebuah lorong besar dan gelap.
Alexa, memperhatikan situasi dan lingkungan sekitar pola ke delapan ini berharap ingatan-ingatan hilangnya dapat segera kembali dan Alexa bisa membantu teman-temannya pergi keluar dari tempat sialan ini.
"Pola ke delapan terbuka"Sahut Minho, Thomas berlari menyusul Minho ke depan. Alexa menyusul keduanya dengan berlari cukup cepat.
daaaan, voilaaa. Alexa, Thomas dan Minho sampai di sebuah terowongan gelap dengan sisi kanan dan kiri ada sebuah jurang yang gelap. Alexa mendapati sebuah titik merah disudut kanan sebuah pintu gelap
"Apa itu sebuah kamera?"Tanya Alexa, Minho dan Thomas yang mendengar ucapan Gadis bermata biru itu dengan sigap menghampiri dan melihat.
"Ya, itu sebuah kamera"Balas Thomas. Alexa memendam amarah yang tidak bisa di ucapkan, dia menyadari bahwa ternyata selama ini mereka semua diawasi.
"Hey kau para kreator bajingan! cukup! ini sudah selesai! buka pintu sialan ini"Teriak Minho dengan emosi.
Alexa dan Thomas berusaha mencari titik bagaimana cara pintu ini bisa terbuka, namun dengan tidak sengaja Thomas menekan sembuah tombol yang membuat Alarm dengan suara yang sangat kencang berbunyi, semua bangunan disekitar terowongan bergerak dan berbunyi kencang.
"apa yang kau lakukan Thomas?"Teriak Minho, panik.
"A-a-aku berusaha mencari tombol agar pintu terbuka"Teriak Thomas, semua bergerak hingga ketiganya menyadari ada sebuah teriakan tidak asing.
Griever.
Alexa, Thomas, Minho berlari dengan cepat untuk pergi keluar dari lorong gelap ini. saat berhasil keluar pola Maze berubah dan seperti akan menutup.
ALEXA POV
Tidak pernah aku sangka aku akan mengalami siatuasi yang membuat aku ingin mati saja, menyerah. aku melihat kebelakang tenyata Griever sudah bangun dari tidurnya.
"Alexa, cepat"Teriak Minho, aku berusaha berlari sekencang yang aku bisa sambil aku mempersiapkan anak panahku. Perasaanku campur aduk aku takut.
Cermin-cemin raksasa sekitaran Maze menutup dengan kencang dan cepat, pintu-pintu besar mulai menutup. pintu utama pola ke tujuh hampir tertutup menyisakan aku dengan Griever, aku berlari dengan seluruh kekuatanku.
"Alexa, cepat"Teriak Thomas dan Minho
Dalam hitungan detik pintu utama pola tujuh terutup rapat, untung saja aku berhasil masuk. Kami bertiga melanjutkan pelarian ini, tidak banyak kata yang dapat keluar dari mulutku. aku hanya fokus bagaimana caranya aku bisa segera sampai ke Glade.
Suara teriakan mengerikan itu terdengar lagi, diotakku kini yang ku fikirkan ada berapa banyak Griever di setiap pola.
"Griever"Teriakku dengan spontan aku membawa tubuhku berlari ke gerbang sebelah kiri kemudian diikuti oleh Thomas dan Minho. Shit, kita bertiga terjebak.
"Alexa"Geram Thomas. Aku mati rasa, otakku tidak berfungsi.
"Kemari"Teriak Minho, kemudian kami bertiga bersembunyi dibalik rumput panjang yang menutup tebing-tebing ini.
Nafasku tidak beraturan, fikiran kacau, Thomas menatapku khawatir. Perlahan-lahan suara Griever terdengar seperti menjauh, Minho membuang nafasnya panjang.
"Akan ada berapa banyak Griever disetiap pola ini"Sahut Thomas, kemudian pintu gerbang pola enam bergerak pertanda akan tertutup.
"Run"Teriak Minho. Aku dan Thomas kembali berlari, ditengah perjalan hampir sampai menuju pola lima, Griever kembali mengejarku dan kedua temanku.
Aku berlari mundur dibelakang Thomas, aku mempersiapkan anak panahku untuk membidik mata Griever agar sulit menemukan kami. Kecepatan Griever seperti berubah dengan cepat, larinya sangat cepat dari Griever yang sebelumnya, saat aku belum sampai pintu gerbang pola ke enam aku membidik anak panahku, lalu aku tarik dan YASH! aku berhasil merusak salah satu mata dari mereka.
Aku tahu dibalik mata itu ada orang-orang yang mengawasiku dan yang lainnya, aku mempersembahkan jari tengahku untuk mereka semua.
"Kita harus terus berlari, semua pintu akan tertutup ntah berapa banyak Griever yang akan kita hadapi"Ucap Minho diselah-selah waktu kami berlari.
aku berahap Griever yang aku bunuh tadi adalah yang terakhir. Aku, Thomas dan Minho sedikit mengurangi kecepatan berlari kami, kemudian saling memberikan minum satu sama lain. Belum juga mengambil nafas baru untuk pelarian yang selanjutnya, suara pintu menuju Glade bergerak. ini pertanda buruk!
AUTHOR POV
Sementara itu,
"ALBY"
"NEWT"
Teriakkan seluruh Gladers siang itu, pintu raksasa ini terlalu cepat untuk tertutup diwaktu ini. Alby dan Newt berlari keluar dari homestand menuju ke depan pintu gerbang. Disana sudah berkumpul hampir semua Gladers.
"apa yang anak bodoh itu lakukan"Sahut Gally. Chuck menatap Gally tajam.
"siapa anak bodoh yang kau maksud?"Tanya Chuck dengan penuh keberanian, Gally Tersenyum meremehkan pertanyaan anak kecil pemberani ini.
"Sahabat sejati kau, gadis ingusan yang bodoh itu"Balas Gally, tak ada hujan dan petir tonjokan keras mendarat dengan mulus di pipi sebelah kanan Gally.
"NEWT!"Sentak Alby dengan suara beratnya, Gally yang tidak terima memukul Newt balik dengan penuh emosi, Alby dan Gladers lain berusaha melerai keduanya.
"Jangan pernah kau ucapkan kata-kata kotor itu untuk Alexa, sementara kau sendiri disini jauh dari kata berguna. dasar bajingan!"Newt, mengamuk pada Gally setelah mendengar Gally menghina Alexa sebagai anak yang bodoh.
Pintu Raksasa menuju Glade semakin menutup dengan rapat, tidak terdengar suara-suara teriakan minta tolong atau apapun yang bisa terdengar. Ya, saat ini pintu sudah tertutup
Alby, Newt, Chuck, Frypan dan yang lain kebingungan kenapa hal ini bisa terjadi. Apa yang terjadi dengan para Runner sehingga Pintu Maze menutup tidak pada waktunya?!
To Be Continued,
jangan lupa vote dan komentarnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAZE RUNNER
Fanfiction[COMPLETED] jangan tanya aku ini siapa, aku sendiri saja bahkan tidak tahu siapa aku. jangan tanya aku ini dimana, aku sendiri saja bahkan tidak tahu aku dimana. aku hanya ingat, seorang wanita paruh baya itu selalu mengakatan kata-kata yang sama...