"kau hanya perlu perlu mengingat bahwa Wicked is good"
Aku terbangun dengan nafas yang terengah-engah, aku membuka mataku kasar, bajuku basah, aku tidak dasar sepenuhnya. Aku dimana, dan akhirnya aku tersadar bahwa aku berada didalam sebuah box yang sedang meluncur dengan cepat ke arah atas, aku juga melihat disekelilingku banyak sekali box besar yang isinya aku sendiri pun tidak tahu itu apa, aku mendengar suara raungan seekor hewan, ya mungkin benar itu hewan.
Aku benar-benar tidak tahu kemana box ini akan membawaku pergi, aku mencoba memukul-mukul benteng box ini dan berteriak sekencang mungkin untuk meminta pertolongan "Hey, Someone Help me! Help" teriakku kencang, aku menendang, memukul sekuat tenagaku namun box yang terbuat dari baja ini sangat kuat, berbeda dengan tenagaku. aku melihat ke atas ada cahaya merah dengan suara yang sangat keras hingga membuat telingaku terasa sangat sakit. tanpa aku sadari, aku menangis "payah sekali aku ini" umpatku. aku tidak ingin mati didalam box sialan ini, dan tuhan kenapa ini benar-benar cepat sekali kemana aku akan di kirim oleh box ini dan akhirnya semuanya gelap.
aku mengerjapkan mataku, silau. aku melihat ada cahaya putih dari atas bukan cahaya merah yang tadi aku lihat sebelumnya, aku mencoba membuka mataku dan beradaptasi dengan cahaya hingga tiba-tiba saja ada seorang laki-laki berambut pirang berada disebelahku.
"She's Girl" ucapnya sambil melihatku, aku memalingkan wajahku darinya.
"Apa yang ada di tangan nya?"Tanya seseorang dari atas. lelaki ini mengambil secarik kertas yang ternyata aku genggam sejak tadi.
"She The Last One Ever"Bacanya sambil menatapku kemudian dia beralih menatap teman-teman nya.
"biarku bantu untuk naik ke atas" ucapnya dengan nada dingin.
aku segera bangkit untuk berdiri dan mencoba merapihkan jaketku. "tidak perlu, terimakasih"balasku sambil tersenyum malas dan mencoba untuk melompat naik ke atas agar aku segera keluar dari box sialan ini.
setelah bersusah payah aku mencoba naik keatas, akhirnya aku berhasil juga. aku mendongakkan kepalaku setelah aku selesai merapihkan pakaianku, aku terkejut dan benar-benar terkejut kenapa orang-orang yang ada dihadapanku ini lelaki semua. aku mengedarkan pandanganku, oh tuhan kenapa semuanya lelaki bahkan saat ini mereka sedang memandangiku seperti tatapan aneh, hey aku ini bukan alien.
"the girl, with blue eye"sahut salah satu dari mereka,
"New Greenie" sambung yang lainnya,
"yeah, New Greenie"balas mereka semua dengan suara yang berat, aku terkejut apa maksud dari perkataan mereka
aku berusaha pergi meninggalkan mereka, aku benar-benar tidak mengerti siapa yang berani mengirimku kemari dan langkahku terhenti saat aku melihat disekelilingku ini tidak ada apa-apa um maksudnya tidak ada bangunan seperti rumah atau gedung atau fasilitas yang bagus melainkan tempat antah berantah yang tidak jelas, lagi-lagi aku mengedarkan pandanganku untuk melihat tempat macam apa ini, aku terkejut saat aku menyadari tempat ini dikelilingi tebing-tebing yang menjulang tinggi dari sisi utara,selatan, barat dan timur.
"tempat apa ini"Gumamku, aku berlari sekencang mungkin untuk berusaha pergi dari tempat ini.
"Hey, mau kemana kau Greenie"Teriak mereka dengan diiringi tawa yang kencang, aku tidak peduli aku ingin pergi dari tempat ini. namun Semesta tidak berpihak padaku, aku tersandung batang pohon dengan cukup kencang hingga akhirnya semuanya berubah menjadi gelap.
***
"percayalah, semuanya akan berubah. wicked is good"
Aku terbangun, ternyata semuanya hanya mimpi. nafasku memburu, aku berfikir keras kenapa kejadian tadi rasanya seperti nyata, wanita itu terus berkata seperti itu. Aku baru menyadari bahwa sekarang aku berada disebuah tempat kecil seperti lubang dan dihadapanku terdapat pagar yang terbuat dari kayu. tiba-tiba saja, ada seorang lelaki berkulit gelap datang menghampiriku dan membuka pagar kayu itu.
"Kau baik-baik saja? tadi kau jatuh tersandung batang pohon, Greenie"Sahutnya, Dari nada suaranya terdengar tegas mungkin dia ketua disini, fikirku.
"Um, Ya aku baik-baik saja"Balasku santai
"Beritahu padaku, siapa namamu dan darimana kau berasal"Balasnya sambil menatapku serius.
aku terdiam sejenak, aku berusaha untuk mengingat siapa namaku. ya tuhan, kenapa aku tidak mengingat namaku, sepaling tidak nama depanku, tengah atau belakang, ini sama sekali tidak masuk akal aku tidak ingat apa-apa aku hanya ingat saat aku membuka mata aku berada di dalam box itu. aku menggelengkan kepalaku frustasi, mungkin lelaki yang ada dihadapanku ini paham atas apa yang terjadi padaku sekarang.
"Hey, Greenie. just relax, kami semua mengalaminya"Ucapnya, aku tahu dia sedang berusaha menenangkanku.
"kenapa aku tidak ingat apapun"Balasku
"kau hanya perlu tenang, kami semua yang berada disini mengalami hal yang sama ketika kami sampai disini. ohiya, kenalkan aku Alby Leader of The Glade"ucap Alby, setelah Alby memperkenalkan dirinya padaku dia mengajakku untuk keluar dari lubang kecil ini.
"Alby, Tempat apa ini?"Tanyaku, aku benar-benar bingung ini seperti hutan belantara tempat yang sama sekali tidak layak untuk tinggal.
"Mari biarku perlihatkan, naiklah ke atas. aku harap kau tidak takut ketinggian"Balas Alby yang lebih dulu naik ke atas, aku sebut tempat ini adalah rumah pohon.
aku membuang nafasku kasar saat aku melihat tempat ini, sisi barat, timur, utara dan selatan benar benar ditutup oleh tebing-tebing tinggi.
"Aku sebut ini adalah Glade, tempat tinggal kami yang paling Aman"Balas Alby dengan tenang
"Aku sama sekali tidak mengerti kenapa aku bisa dikirim kesini, kenapa orang yang mengirimku kemari tidak mengizinkan aku mengingat siapa aku"Balasku
"kau bisa tanyakan pada mereka saat kau bertemu dengan mereka nanti, soal namamu kau hanya perlu relax. kau akan mengingat namamu dalam waktu satu atau dua hari Greenie"
"Hey Alby, bisakah kau berhenti memanggilku Greenie. panggilan itu seperti panggilan untuk seorang tersangka yang terjerat kasus, aku seperti di intimidasi ketika orang-orang disini memanggilku Greenie"Balasku sambil menatap Alby Tajam.
"Ok Ladies, ku beritahu. Greenie itu adalah sebuah panggilan untuk orang baru yang di kirim ke Glade. selama kau belum mengingat siapa namamu maka kami akan memanggilmu Greenie" Balas Alby sambil tersenyum, aku memutar bola mataku malas.
"Oke, kau akan ku berikan sebuah tour kecil untuk mengelilingi Glade. agar kau tahu apa saja yang ada disini, tapi sebelum itu ada tiga hal yang harus kau patuhi" Ucap Alby, aku menatapnya dengan serius. ternyata ditempat antah berantah seperti ini memiliki peraturan juga, kukira tidak.
"Pertama, Kerjakan semua pekerjaanmu tidak ada waktu untuk menjadi seorang pemalas. kedua, kau harus percaya semua yang ada disini, ketiga jangan pernah pergi dari Glade dan melewati dinding itu"Balas Alby sambil menunjuk sebuah celah tebing yang berada tepat didepanku.
"jika kau mematuhi ketiganya, kau akan damai denganku"Balas Alby kemudian turun kebawah dan meninggalkan aku sendirian.
"hey Alby, kau tidak memberiku kesempatan untuk bertanya padamu? kenapa kau pergi begitu saja"Teriakku
"Kau bisa menanyakan apa yang ingin kau tanyakan pada Second in Command ku nanti"Balasnya dan saat ini aku benar-benar sendirian.
jangan lupa tinggalkan jejak yaa, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAZE RUNNER
Fanfiction[COMPLETED] jangan tanya aku ini siapa, aku sendiri saja bahkan tidak tahu siapa aku. jangan tanya aku ini dimana, aku sendiri saja bahkan tidak tahu aku dimana. aku hanya ingat, seorang wanita paruh baya itu selalu mengakatan kata-kata yang sama...