20. Truth

730 119 10
                                    

Med-jack berusaha semaximal mungkin untuk menyelamatkan Alexa, tidak peduli apapun yang Gladers katakan mengenai gadis bermata biru ini karena keselamatan satu Gladers pun adalah hal yang sangat penting bagi team ini sejak pertama kali dibentuk.

sudah lebih dari 2 jam sang Second In Command berada diruangan ini, memperhatikan apa yang dikerjakan oleh Jeff dan Clint pada gadis itu. Perasaan nya campur aduk bahkan timbul rasa takut akan kehilangan.

"Apa sudah selesai?"Ucap Newt dengan suara lemasnya.

"Kami berusaha"balas Clint, Jeff menatap Clint dengan rasa khawatir lalu memperhatikan Alexa yang sedang tertidur.

"Jeff, jelaskan."Sambung Newt yang seolah-olah paham akan tatapan yang diberikan Jeff pada Clint.

"Jika alat-alat ini tadi tidak segera sampai Alexa bisa tidak tertolong, saat ini dia koma beberapa tulang rusuknya retak"Balas Jeff, Newt membuang wajahnya dan mengusap kasar.

"Jeff, tolong selamatkan dia"Sambung Thomas, Newt menoleh sehingga dalam fikirannya muncul ratusan pertanyaann yang memenuhi isi otaknya mempertanyakan mengapa Thomas begitu khawatir.

Thomas mengutuk dirinya sendiri saat mendengar bahwa Alexa dalam keadaan koma, andai saja waktu bisa di putar kembali biar saja hal semalam terjadi pada dirinya. Rasanya Alexa terlalu berharga untuk hancur seperti sekarang, Thomas menatap Newt dengan cemas.

"Tidak ada yang terlambat, dia menyadari dan mengetahui semua yang kau lakukan untukknya"Ucap Thomas dan berlalu pergi.

tidak ada yang berubah sejak kembalinya Runner dari situasi genting dan Maze yang tidak bisa ditebak, sudah 2 hari berlalu sejak kejadian itu saat ini semua kondisi kembali baik-baik saja. Alby memutuskan untuk memberi waktu libur kepada para Runner, rasa takut dan Trauma masih menyelimuti Minho dan Thomas. Alexa juga belum sadarkan diri sejak hari dimana dia terjatuh saat ini Alexa sudah dipindahkan ke Homestand, Alexa di istirahatkan di ruangan milik sang Second In command.

Newt memperhatikan kalung yang dia berikan untuk Alexa, masih terpakai disana melingkari lehernya yang indah. Bayangan-banyangan senyum indah gadis itu melintas difikirannya, apa yang dikatakan Thomas pada waktu itu berputar-putar dalam fikirannya.

"Tidak ada yang terlambat, dia menyadari dan mengetahui semua yang kau lakukan untukknya"

ALEXA POV

Aku terbangun dari tidurku, kini aku berada disebuah LAB dengan pakaian yang aku gunakan serba putih kemudian rambutku di urai begitu saja. Aku berjalan-jalan kecil disekitaran LAB ini memperhatikan alat-alat canggih yang sedang beroperasi, bergerak cepat setiap detiknya. Aku melihat seorang lelaki sedang memperhatikan sebuah layar komputer seperti sedang menonton sesuatu.

"Thomas"Sahutku, dia menoleh kemudian tersenyum padaku.

"Sebentar lagi, Dokter"Balasnya, aku berjalan mendekat padanya, aku melihat dilayar itu memperlihatkan sebuah Labirin yang di huni oleh banyak orang yang mungkin ada sekitar dua puluh sampai tiga puluh penghuni.

"Thomas, apa yang kita lakukan saat ini adalah salah. kita sudah memisahkan banyak kakak dan adik diantara mereka untuk kita kirim ke Maze"Balasku.

Mataku hampir terlepas dari tempat asalnya, aku melihat lelaki berambut pirang sedang berjalan disekitaran tebing Maze.

"Newt"Sahutku dengan suara lirih.

"Sebentar lagi, Kerja keras kalian berdua akan membuahkan hasil. Terima kasih Dokter Alexa, Dokter Thomas."Ucap wanita paruh baya yang tiba-tiba saja datang dihadapanku.

THE MAZE RUNNERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang