Alexa terbangun dengan penuh keringat yang membasahi keningnya, Alexa mengambil nafas secara perlahan. Gadis cantik bermata biru itu mengalami sebuah mimpi yang terasa sangat nyata, apa mungkin ini sebuah ingatan yang kembali dalam otaknya.
"Dokter Alexa, apa itu aku?"Gumamya, dalam mimpinya Alexa terlihat memakai sebuah pakaian layaknya pakaian seorang dokter.
dalam mimpinya pun Alexa terlihat sangat sibuk dengan bebagai macam percobaan di sebuah Laboratorium, dengan cepat semua ucapan yang Alby beritahu kemarin memenuhi otaknya. Apa Alexa benar seorang kreator yang membuat sebuah percobaan seperti ini? tapi jika Alexa yang membuat ini semua kenapa Alexa berada disini juga.
"Kau sudah bangun"Sahut sebuah suara yang tidak asing lagi di telinga Alexa, ya Thomas.
"sudah, mungkin 5 menit yang lalu"Balas Alexa sambil berjalan keluar dari homestand. Thomas, Mengejar Alexa. "apa yang menganggu fikiranmu, sepagi ini Alexa?"Tanya Thomas, Alexa tersenyum kecut "Tidak ada"Balasya sambil pergi meninggalkan Thomas.
***
"Tumben sekali, sepagi ini kau sudah bangun"Sahut Newt yang telihat sedang merapihkan beberapa keranjang yang sedikit berantakan di ladang, Alexa tersenyum. Entahlah apa yang membuat langkah kakinya memilih berjalan kesini dan menghampiri Newt.
"apa yang menganggu fikiranmu, sapagi ini Alexa? hm"Tanya Newt. "Hmmm, entahlah. semuanya menganggu fikiranku"Balas Alexa.
Newt tersenyum kemudian berjalan menghampiri Alexa. "lalu aku harus bagaimana agar kau tidak pusing lagi untuk memikirkan hal-hal yang tidak penting? apa kau masih memikirkan kata-kata Gally? kan sudah ku katakan tidak usah di fikirkan. kami semua akan mencari jalan keluarnya"Balas Newt dengan nada tenang
"Kau gampang sekali berbicara seperti itu, tapi untukku mempraktekkan nya sulit. semua kata-kata Gally selalu memutar-mutar bebas di otakku, Newt"balas Alexa.
Masih sepagi ini Newt dengan santai mencoba menenangkan Alexa, pagi ini Alexa terlihat stress mungkin tekanan dari Gally juga mempengaruhi dirinya.
***
Sekelibat bayangan Alexa dan Thomas berada di sebuah Laboratorium melintas dengan cepat di dalam fikirannya.
"Oh my god"Gumam Alexa
"Alex, apa kau baik-baik saja?" tanya chuck memastikan keadaan alexa yang berada disampingnya.
Alexa terkejut melihat Chuck yang sudah berada tepat disebelah kanan dirinya. "Chuck, sejak kapan kau ada disini?"
Chuck menatap gadis cantik yang lebih dewasa di sebelahnya "belum lama, memang kenapa?"
Alexa menggelengkan kepalanya memberikan sebuah jawaban yang berarti tidak ada yang harus dipermasalahkan. Seluruh isi di dalam otaknya bisa dikatakan sangat penuh dan rumit, belum lagi tiba-tiba saja bayangan itu muncul dan terlihat jelas disana ada Thomas.
"Chuck, aku akan pergi sebentar mencari udara segar." ucap Alexa sambil pergi meninggalkan Chuck.
Jika di ibaratkan mungkin saat ini ada sekitar jutaan pertanyaan yang memenuhi isi otak Alexa. Pertanyaan yang tidak tau sampai kapan akan ada jawabnya, sungguh ini menyiksa.
***
Dari jarak yang cukup jauh Newt memperhatikan Alexa yang sedang berjalan-jalan sendiri di dekat ilalang-ilalang disekitar glade, tanpa menyadari Newt sedikit tersenyum sambil memandangi sang gadis bermata biru itu.
"Apa yang kau lihat, kau menyukainya ha?" suara itu tiba-tiba datang dan membuyarkan pandangan Newt.
"Frypan, apa maksudmu?"Balas Newt yang terlihat gugup dan berusaha kembali mencari kesibukan.
"Kau banyak alasan, jika kau suka pada gadis itu. Katakan saja, sebelum terlambat." Balas Frypan sambil tertawa
"Tidak, semuanya terlalu cepat." Balas Newt lalu meninggalkan Frypan begitu saja, melihat tingkah laku Newt yang terlihat gugup Koki itu hanya tertawa.
Sementara itu, para pelari berada di dalam maze dan selalu berusaha memecahkan pola disetiap harinya. Namun pagi ini semuanya terlihat kebingungan, tidak ada pola yang berubah. Team pelari berfikir apakah ini akan menjadi akhir dari segalanya.
to be continue...
Jangan lupa vote dan komentarnya! Thank you, love.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAZE RUNNER
Fanfiction[COMPLETED] jangan tanya aku ini siapa, aku sendiri saja bahkan tidak tahu siapa aku. jangan tanya aku ini dimana, aku sendiri saja bahkan tidak tahu aku dimana. aku hanya ingat, seorang wanita paruh baya itu selalu mengakatan kata-kata yang sama...