Alexa POV
Saat aku, Thomas dan Minho sampai saat itu juga pintu menuju Glade tertutup rapat. Minho membuang nafasnya berat, Thomas terlihat kebingungan, sementara aku? putus asa.
"Lagi-lagi kita harus bermalam disini"Ujar Thomas, dengan nafas yang masih belum stabil. Minho berjalan cepat menghampiri Thomas dan mendorongnya kuat hingga tembok Maze.
"Ini semua karena ulah kau! coba kau tidak bertindak gegabah Thomas"ucap Minho dengan emosi, aku berjalan mengampiri keduanya berusaha untuk memisahkan mereka.
"kau sendiri jika tidak dibantu olehku, kau tidak mungkin akan sampai pada pola ke delapan"Balas Thomas sambil mendorong Minho.
"CUKUP!"Teriakku. Keduanya berhenti
"Kalian berdua bertengkar pun itu sama sekali tidak akan membuat pintu menuju Glade terbuka."Ucapku dengan nada tinggi. Aku kesal, marah, sedih, merasa tidak berguna ikut berlari dengan Minho dan Thomas.
"yang sekarang harus kita fikirkan adalah bagaimana caranya kita bisa selamat bermalam disini"Sambungku, kemudian pergi meninggalkan keduanya.
"Alexa"Panggil Minho. Aku mendengar keduanya berjalan menyusulku yang sudah beberapa langkah didepan mereka.
Aku memilih duduk untuk beristirahat sejenak, memikirkan apa yang selanjutnya harus aku lakukan. Aku memegangi kalung yang ada di leherku, aku jadi teringat Newt pasti akan khawatir saat ini. Thomas terduduk tepat disebelahku, melihatku dengan tatapan khawatir
"Kau baik-baik saja?"Sahut Thomas, aku tersenyum kecil sambil memasukan kembali kalung ke dalam kaosku lalu menatap Thomas.
"Kelihatannya bagaimana?"Balasku lalu terdiam.
Hening, saat itu benar-benar hening. Tidak ada satu atau dua katapun yang keluar dari mulutku, Thomas ataupun Minho. Waktu terus berjalan, kami bertiga sudah beristirahat cukup lama matahari pun sudah mulai tenggelam. Kami terus berjalan mengintari Maze berharap menemukan sebuah tempat aman untuk bermalam hari ini. Saat tengah berjalan kecil dan santai terdengar suara teriakan kencang yang aku sudah tahu dia siapa!
"Oh God!"Ucapku, pasrah.
"terus berlari dan jangan bersuara"Bisik Minho, sambil berlari.
Aku merasa bahwa ini akan menjadi hari terakhirku, bagaimana bisa bertahan semalam disini dengan puluhan Griever dan tempat yang luas ini. Kreator sialan, dan jika benar aku terlibat aku pun sangat bodoh!
AUTHOR POV
Makan malam saat ini sangat hening, semua berbaris mengantri rapih tidak ada suara percakapan antar Gladers, yang terdengar hanya suara alat-alat masak, sendok dan garpu. Pada meja ujung sebelah kanan, terlihat ada Alby dan Newt yang sedang ribut dengan fikirannya masing-masing mengkhawatirkan apa yang akan terjadi setelah ini.
"N-newt, boleh aku duduk disini?"Sahut Chuck yang berdiri sambil memegang sebuah piring, Newt hanya menatap Chuck dan tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. Chuck menyimpulkan bahwa Newt mengizinkan.
Alby membuka suara. "Jika Pintu Maze tidak terbuka besok maka ada sesuatu hal yang terjadi dengan para Runner, jika pintu Maze terbuka dan mereka tidak kembali kita tulis nama mereka di dinding"
"Alby, kita tidak bisa menyimpulkan begitu saja bahwa mereka tidak baik-baik saja"Balas Newt dingin.
"Newt benar"Sambung Chuck, sambil melahap makanannya.
sementara itu, Runner yang sedang berjuang hidup dan mati berusaha terus berlari tanpa mengeluarkan suara. Hingga akhirnya ketiganya membutuhkan waktu untuk mengambil nafas sejenak, Alexa membuka botol minumnya dan saat tengah menelan air minumnya terdengar langkah Griever yang seperti mendekat. Ketiganya saling menatap satu sama lain, Alexa menutup botolnya pelan.
hingga, teriakan Griever semakin dekat dan mereka akhirnya berlari.
"RUN"Teriak Thomas.
Suara Teriakan Griever sangat kencang malam itu, hingga terdengar sampai Glade. Newt dan Frypan yang sedang duduk di homestand seketika langsung berdiri saat mendengar suara itu, dari dalam Glade seperti terdengar ada suara Griever yang saling menyaut.
"Newt?"Sahut Frypan, wajahnya terlihat sangat khawatir.
"Mereka baik-baik saja"Balas Newt sambil meninggalkan Frypan di homedstand.
Alexa POV
hal yang tak ku sangka adalah kenapa aku harus mengulang kembali malam ini.
"ini waktunya pola berubah"Teriak Minho yang terus berlari, aku menyusul Thomas dan Minho sambil mempersiapkan anak panahku.
"pintu akan terus berubah hingga matahari terbit dan kita tidak bisa beristirahat"Sambung Thomas.
"Dua Griever"Teriakku sambil berlari.
aku mengutuk hari ini kenapa waktu berjalan kadang sangat cepat dan lambat, hingga aku tidak fokus dan terpisah dari Minho dan Thomas. Tanpa berfikir panjang aku memanjat Tebing Maze berharap aku bisa aman untuk sebentar saja, Shit! Griever menemukanku.
"ALEXA"Teriak Minho
"ALEXA"Teriak Thomas.
"THOMAS, MINHO! AKU DIATAS"Teriakku.
"GOD"Teriak Minho saat melihat Griever yang berlari dari arah selatan menuju tebing dimana aku berdiri.
dengan penuh keberanian, aku mempersiapkan anak panahku untuk aku bidik langsung pada Griever. Anak panahku bukan sedekar dari kayu saja tapi ada beberapa yang terbuat dari besi, aku sudah siap jika aku harus mati malam ini.
Griever terus mendekat perlahan kearahku, dia melemparku ke tebing selanjutnya. Aku mendengar dengan jelas teriakkan Thomas dan Minho, tubuhku terbanting dan kepalaku terbentur cukup keras. Griever mendekatiku dan kaki depan sebelah kanannya sudah berada diatasku seperti akan membunuhku, aku mengambil anak panahku dan menancapkannya kebagian rongga lehernya.
Dia mengamuk dan aku terjatuh dari ketinggian tebing Maze, hingga semuanya Gelap.
AUTHOR POV
"Awas"Teriak Minho.
Thomas dan Minho yang saling berhadapan disuguhi mayat Griever yang terjatuh dari atas. disusul oleh tubuh Alexa yang jatuh ke tanah.
"Alexa"Teriak Thomas sambil berlari. Minho terkejut saat mendapati Alexa terjatuh dari atas tebing Maze.
Minho memeriksa detak jantung Alexa, sementara itu Thomas membersihkan darah yang mengalir pada dahi Alexa.
"Minho?"Sahut Thomas, Minho terlihat sangat panik melihat Alexa tidak sadarkan diri.
"Jantungnya melemah, dan beberapa tulang rusuknya seperti retak"Balas Minho, Thomas memeluk Alexa dengan erat seolah-olah Thomas kehilangan sebagian jiwanya.
To Be Continued,
jangan lupa vote dan komentar...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAZE RUNNER
Fanfiction[COMPLETED] jangan tanya aku ini siapa, aku sendiri saja bahkan tidak tahu siapa aku. jangan tanya aku ini dimana, aku sendiri saja bahkan tidak tahu aku dimana. aku hanya ingat, seorang wanita paruh baya itu selalu mengakatan kata-kata yang sama...