"Ya!"
Beomgyu, yang baru saja menginjak usia 4 tahun menghampiri kerumunan anak kecil yang sedang menjahili temannya.
"Kalian! Aku adukan daddy ya!"
"Ada Beomgyu, ayo pelgi!"
Anak-anak itu langsung lari menjauh saat Beomgyu mendatangi mereka sambil memasang wajah galaknya. Si bocah bermarga Choi itu ikut berjongkok dihadapan temannya yang sedang menangis.
"Jangan nangis lagi. Meleka udah pelgi tuh"
Beomgyu berucap menenangkan sambil mengelus surai pirang anak itu. Si bocah yang sedari tadi menangis akhirnya mengangkat wajahnya.
"Ih! Tyunie jelek kalau nangis sepelti ini!"
"B-bamie-"
"Lain kali, kalau meleka jahat lagi, pukul aja! Telus Tyunie jangan nangis!"
Tyun, atau bisa kita sebut Taehyun mengangguk dan mengusap hidungnya yang memerah. Kedua tangan kecil Beomgyu juga ikut mengusap air mata yang masih menempel di pipi si gembil.
Setelahnya, Beomgyu mengenggam tangan Taehyun dan mengajaknya untuk duduk di kursi taman yang ada disana. Keduanya duduk dalam diam masih dengan kedua tangan yang bertaut erat.
"Kenapa meleka selalu jahatin Tyunie ya, Bamie? Apa kalena lambut dan mata Tyunie belbeda? Jadi Tyunie dianggap aneh?" ucap Taehyun pelan.
Anak kecil bermarga Kang itu memang berbeda. Taehyun mengidap Albinism, dimana penyakit ini membuat dirinya kekurangan melanin di dalam tubuh. Rambutnya berwarna pirang atau malah bisa dikatakan pucat, dan warna matanya yang biru cerah. Tetapi tidak untuk warna kulitnya, Taehyun memiliki warna kulit yang normal seperti yang lainnya.
"Tidak! Tyunie gak aneh kok! Walna lambut Tyunie bagus! Dan mata Tyunie juga, membuat Bamie telingat sama laut. Walnanya bilu celah. Bamie suka!"
Taehyun tidak menjawab, ia hanya menunduk sambil memainkan tangan mereka yang bertaut.
"Aku ili..."
"Ili kenapa, Tyunie?" tanya Beomgyu.
"Bamie pembelani... Bamie belani malahin meleka yang jelekin Tyun"
"Ih Tyun!" Beomgyu segera memutar duduknya dan menaruh kedua tangannya pada bahu temannya. "Tyunie gak boleh ili! Tyunie bisa jadi sepelti Bamie kok!"
Taehyun menggeleng "Gak bisa... Tyunie bukan pembelani sepelti Bamie"
Beomgyu melepaskan pegangannya dan berfikir. Anak berusia 4 tahun itu berusaha mencari kata-kata yang cocok agar lelaki yang seumuran dengannya tidak sedih lagi.
"Gimana kalau gini saja!" ucap Beomgyu.
Taehyun yang kebingungan hanya memiringkan kepalanya heran membuat Beomgyu tersenyum lebar karenanya. Beomgyu bangun dari duduknya dan mengajak Taehyun untuk berdiri juga. Bocah bermarga Choi itu membuat mereka berhadapan dan menaruh tangannya pada puncak kepala Taehyun
"Kalena Tyunie lebih pendek dali Bami, jadi bial Bamie jadi hyung saja! Lalu Bamie bisa melindungi Tyunie dali olang-olang jahat!" ucap Beomgyu antusias.
Taehyun sudah tidak bersedih lagi, tetapi ia memasang wajah herannya. "Tapi kan, lebih tua Tyunie..."
"Iih Tyunie! Tetap saja! Bial Bamie yang jadi hyungie, nanti Tyunie tidak akan diganggu lagi~ Akan Bamie pukul semua olang yang jahatin Tyunie!!" ujarnya semangat.
"Tapi..." Taehyun menunduk dan memainkan jarinya. "Tyunie mau jadi hyung juga"
Beomgyu malah cemberut mendengar itu. Beomgyu itu anak satu-satunya, ia tidak punya adik maupun kakak berbeda dengan Taehyun yang punya adik kecil. Itulah mengapa Beomgyu mau mengambil peran sebagai hyung. Walau sebenarnya lebih tua Taehyun sebulan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Korte Verhalen | Taegyu
Short StoryCompilation of Taegyu's drabble, one shot, two shot stories! In other way, this is Taegyu short stories~ with Top!Taehyun Bot!Beomgyu written in Bahasa