Beomgyu kembali meminum 5 kapsul obat sekaligus. Rasa sakit itu kembali muncul, walau tidak sesakit sebelumnya. Ia mengusap keningnya yang berpeluh dan mengambil jaketnya untuk menjemput Ara.
Pukul 11 siang, sudah waktunya Ara pulang dari sekolah nya. Gadis manis itu tadi pagi berpesan pada Beomgyu untuk dibelikan ayam goreng super krispi dan tentu saja Beomgyu menyanggupi. Ia mengambil tas kecil, dompet, serta handphone nya.
Saat baru saja mengunci pintu rumah, handphone nya berbunyi.
Nomor yang ia simpan dengan nama Shin Ryujin Ssaem.
"Halo?" ucap Beomgyu.
"Choi Beomgyu-ssi?"
"Ryujin-ssi, apa Ara sudah pulang? Aku dalam perjalanan jemput dia" sambungnya pada sang penelepon, Shin Ryujin, guru di sekolah sekaligus wali kelas nya Ara.
"Iya, Ara sudah selesai dengan sekolahnya. Tapi ada masalah..."
"Hm? Apa itu? Apakah Ara nakal di sekolah?" tanya Beomgyu sembari memasukan kunci rumah ke dalam tas dan berjalan.
"Bukan, Beomgyu-ssi. Ara tiba-tiba saja menangis dan berlari kembali ke dalam sekolah"
"Eh?"
Beomgyu menghentikan langkahnya dan terkejut. Ada apa...?
"Ara berkata ada orang jahat yang mencoba menarik tangannya tadi, membuat dia berlari dari taman dan mendekati sekumpulan orang. Kemudian dia menangis kencang dan beruntungnya saja aku berada tidak jauh dari Ara"
Jantung Beomgyu berdebar dengan kencang. Tanpa sadar ia berlari setelah hampir berteriak pada Ryujin untuk tidak mematikan teleponnya. Biasanya, perjalanan menuju sekolah Ara dapat ditempuh dalam 10 menit, tetapi karena Beomgyu panik dan khawatir, dalam waktu kurang dari 5 menit ia sudah sampai.
Dan benar saja, Beomgyu bisa mendengar Ara yang menangis kencang berada dalam pelukan seorang wanita dewasa.
"Beomgyu-ssi! Disini!" Itu Ryujin yang memanggilnya.
"Choi Ara!" teriak Beomgyu.
Ara menoleh dengan dirinya yang masih menangis dan semakin menangis saat melihat Beomgyu dalam pandangannya.
"P-papa huhuu"
Beomgyu segera berlutut dan memeluk Ara erat, mengabaikan lututnya yang membentur tanah dengan kencang. Beberapa orang disekitar mereka yang melihat Ara dalam pelukan papanya bernafas lega dan segera pergi dari sana, hanya menyisakan sedikit orang saja termasuk Ryujin.
"Sshh, tidak apa-apa. Papa disini sama Ara. Ara jangan takut, oke?"
"H-hiks papa... Ara t-takut- ahjus-si tadi me-menyeramkan"
"Iya papa tau, Ara tenang ya, sayang" ucap Beomgyu menenangkan sembari mengusap punggung Ara.
Ryujin menyuruh Beomgyu untuk duduk di kursi yang ada. Ia berjalan menuju taman untuk mencari tas Ara yang terjatuh, meninggalkan sang papa dan anak di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Korte Verhalen | Taegyu
ContoCompilation of Taegyu's drabble, one shot, two shot stories! In other way, this is Taegyu short stories~ with Top!Taehyun Bot!Beomgyu written in Bahasa