Chaos -1

4.5K 316 23
                                        

Warning!

Blood! Weapon!

🐋

Hari sudah sangat larut, hampir pukul 2 pagi. Di saat semua orang sudah tertidur, lain halnya dengan dua sosok ini. Keduanya yang memakai pakaian segelap malam membuat keberadaan mereka semakin tidak terlihat.

"Dingin banget sih disini" ucap si surai hitam.

"Lagian kamu gak mau pake jaket yang lebih tebal, kan aku tadi udah bilang sayang" sahut lelaki lainnya yang memakai topi warna hitam, tetapi dapat terlihat sedikit helai rambutnya yang berwarna pirang.

"Bukan salah aku dong?!"

Si surai hitam mengeluhkan cuaca yang sangat dingin sambil memeluk tubuhnya. Sudah pasti dingin, mereka sedang berada di rooftop sebuah apartment. Yap, kalian tidak salah baca. Dua sosok lelaki berbaju gelap berduaan berada di atas sebuah apartment pada pukul 2 pagi.

Keduanya sedang menunggu instruksi dari earpiece yang terpasang di telinga mereka. Sembari menunggu, si surai pirang mengeluarkan McMillan TAC-50 kesayangan miliknya dan menempatkannya pada posisi yang tepat.

Sambil bersenandung kecil, si surai pirang yang sudah selesai menempatkan senjata kesayangannya itu pun segera mengelap senjata itu perlahan, seakan benda itu adalah belahan jiwanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil bersenandung kecil, si surai pirang yang sudah selesai menempatkan senjata kesayangannya itu pun segera mengelap senjata itu perlahan, seakan benda itu adalah belahan jiwanya.

Berbeda dengan lelaki bersurai pirang itu, lelaki satunya lagi duduk bersandar pada pagar rooftop sembari mengutak-atik laptopnya. Tangannya meraih saku celana miliknya dan mengeluarkan sebatang permen yang sebelumnya sempat ia sembunyikan. Ia membuka bungkusnya dan memasukan permen rasa strawberry itu ke mulutnya, bungkus yang berada di tangannya ia simpan kembali kedalam sakunya.

"Yoru, udah ada kabar?" tanya si surai pirang.

"Belum, sepertinya mereka sedang bersiap, Wind" jawab lelaki bersurai hitam yang tadi dipanggil Yoru.

Keduanya sibuk dengan urusannya masing-masing, Yoru yang menunggu kabar dari rekannya dan Wind yang sibuk menghisap sebatang rokok yang ia pegang.

"Yoru, Wind kalian dengar?"

"Ya, Thunder" jawab Yoru.

"Baiklah, kami akan segera masuk. Tetap pantau dari sana Yoru, awasi pergerakan kami"

"I know"

Jari-jemari Yoru yang lentik bergerak cepat di atas keyboard. Walau mulutnya masih sibuk mengulum permen, matanya tetap fokus memperhatikan layar laptop.

"Kalian masuk saja melalui pintu depan, pengawasan disana sangat payah. Aku berhasil meretas system keamanan mereka, dan hanya ada segelintir orang hingga lantai ke 3"

"Alright"

Dari earpiece yang mereka kenakan, terdengar suara berisik yang berasal dari suara tembakan, orang orang berteriak, maupun suara bom yang begitu nyaring. Yoru sudah berdiri sambil menumpukan sikunya pada pagar dan menaruh laptopnya di meja yang ia tarik mendekat.

Korte Verhalen | TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang