Dua Puluh Empat

185 15 4
                                    

Vote sama comment nya jangan lupa yahh🍒

🐨🐨🐨

Afsana menghembuskan nafas kasar, ia melemparkan batu kerikil ke danau yang berada dihadapannya.

Ya, afsana memilih untuk pergi ke danau tempat wisata yang berada tidak jauh dari sekolah nya daripada ia harus memaksakan sekolah dengan pikiran berkecamuk.

"Ya allah, kenapa rasanya kecewa banget sih pas tau pak gibran udah punya calon istri?" Gumam afsana

"Terus, artinya pas gibran perhatian ke aku selama ini apa? kenapa dia ungkapin perasaan dia ke aku?"

"Ahh, apa jangan-jangan sebenarnya pak gibran manfaatin aku? tapi untuk apa?"

Afsana tersenyum miris mengingat betapa bodoh dirinya yang kini sudah mulai membuka hati untuk gibran setelah sang guru mengungkapkan perasaannya tempo hari, tetapi malah ini yang ia dapat. Pada Kenyataannya, gibran sudah memiliki Calon Istri.

"Loh? Afsana? kamu disini juga?" Suara nyaring perempuan terdengar sehingga membuat buyar lamunan afsana

Afsana kaget tidak menyangka. Bahwa ternyata ada Shazma juga disini.

"Mbak aran? kok bisa disini?"

"Eum, aku tadi mau pulang. tapi ga sengaja liat kalo ada danau tempat wisata disini. jadinya mampir deh. Kalo kamu ngapain disini? bukannya harusnya kamu sekolah?"

Bohong. Shazma berbohong.

Ia bukannya tidak sengaja, tetapi memang sengaja mengikuti afsana dari sekolah tadi. Ia tersenyum menang karena ia tahu pasti afsana merasakan kecewa ketika dirinya mengatakan bahwa gibran adalah calon suaminya.

"Engh--gak ngapa-ngapain mbak. cuma iseng aja kesini, abisnya lagi bosen ama pelajaran makannya kesini" Afsana memaksakan senyuman terbit diwajahnya

"Kalo gitu, kamu ikut aku aja yuk? mau gak? kebetulan aku mau jalan-jalan, soalnya kan aku baru pindah kemarin jadi belum terlalu paham sama daerah sini"

"Maaf mbak aran, bukannya saya gamau. Tapi saya lagi pengen sendirian. lain kali aja ya, mbak. maaf banget sekali lagi"

"Yah, ayo dong sekali-sekali kamu jalan sama aku. Buat kali ini aja deh, mau ya?" Shazma merajuk bak anak kecil yang meminta balon kepada ibunya

"Yaudah deh, mbak. tapi, motor saya gimana?"

"Udah, itu sih urusan gampang. yang penting sekarang kamu ikut aku yuk. kita jalan-jalan bareng biar gak bosen" Tanpa aba-aba, Shazma menarik pergelangan tangan afsana bermaksud agar perempuan itu mengikuti shazma masuk ke dalam mobilnya

👑👑👑👑

Gibran menepikan mobilnya dipinggir jalan. Ia bingung harus mencari afsana kemana lagi? Sudah ia datangi semua tempat yang sering didatangi afsana, namun afsana juga tak ada disana.

Gibran mengusap wajahnya gusar, "Aku harus nyari kamu kemana lagi na?"

"Oh iya, ada satu tempat yang belum aku datengin. Semoga aja kamu benar ada disana na"

Gibran menancap gas dan segera mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sesudah sampai ditempat tujuan
-Danau Citra Indah-, Dimana danau ini adalah salah satu tempat rekreasi penduduk sekitar karena ada beberapa wahana permainan disana.

Senyum diwajah gibran mengembang ketika dia melihat ada motor afsana terparkir disamping pohon besar yang berada disana. Tak butuh waktu lama, ia berlari masuk kedalam namun seketika langkahnya terhenti.

My Teacher Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang