-Ajari aku terbiasa tanpamu, tanpa harus melibatkan hatiku-👑👑👑👑
Afsana duduk terdiam dengan pandangan yang masih setia menghadap kebawah. Beda halnya dengan seorang pria dari arah seberangnya, pria itu memainkan pulpen yang berada dijarinya sambil memperhatikan gadis yang sedang diam seribu bahasa itu.
"Kenapa, na?" Gibran mulai mengangkat bicara, ia usahakan tidak terbawa emosi. jika boleh jujur, suasana hati gibran panas. mungkin bisa dibilang pria itu sedang cemburu.
Afsana mendongakkan kepalanya keatas, "kenapa apanya pak?"
"Ya itu, kamu kenapa tadi bareng sama daniel?"
Bodoh! Gibran bodoh. Ia malah membuka kartunya sendiri.
"Kenapa emangnya kalo saya bareng sama daniel? memangnya ada Undang-undang yang melarang kah?"
"Ya enggak sih. tapi, karena perbuatan kalian berhasil membuat satu sekolah menjadi heboh. kamu tau?"
"Tau, kok pak. lalu kenapa?"
"Karena kalian jalan berdua, kemudian kamu dijadikan bahan perbincangan yang enggak-enggak. kamu tau?"
"Tau, pak"
"Terus kenapa kamu gak marah sama daniel disaat dia udah menjadikan kamu sebagai bahan gibahan anak-anak?"
"Gunanya saya marah apa pak? Saya marah juga palingan gak akan didenger sama mereka. Terserah mereka mau bilang saya apa, yang penting saya berada dijalan yang benar dan hidup saya gak merugikan mereka, jadi ya saya masa bodoh sama perkataan mereka ke saya. Karena saya sadar, saya gak bisa menutup mulut mereka satu persatu untuk gak berbicara yang tidak-tidak tentang saya, tetapi saya bisa lakukan menutup kedua telinga saya untuk tidak mendengar perkataan mereka"
Gibran melongo ketika mendengar perkataan afsana barusan, Good job Afsana!
"Luar biasa, afsana. kamu keren"
"Ya, pak. makasih"
Tok...tok..tok..
Suara ketukan pintu tersebut mengalihkan perhatian mereka berdua.
"Ya, masuk" Sahut gibran dari dalam
Klek..
Muncul seorang wanita berperawakan tinggi, putih, dan bergaya elegan dari arah pintu. Kalian bisa menebaknya siapakah perempuannya?
"Shazma?" Gibran menjatuhkan pulpen dari jemarinya karena kaget akan kehadiran perempuan bak iblis tersebut
"Hai kesayangan aku. kamu lagi sibuk gak?" Shazma berjalan kearah gibran, lalu meletakkan tas nya diatas meja gibran
"Eh ada afsana juga disini? lagi ngapain?" Tanya shazma pada afsana
"Eum, itu mbak.. saya--" Belum sempat afsana bicara, gibran terlebih dahulu memotongnya
"Afsana lagi ada urusan sama aku. Kamu sendiri ngapain disini? bukannya kamu di jogja?" Tanya gibran
"Loh? emangnya salah ya kalo misalnya aku samperin ke tempat kerja calon suami aku sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher Is My Boyfriend
Teen Fiction{ UPDATE SEWAKTU-WAKTU YA, JIKA SAYA SEDANG TIDAK SIBUQ 😉 } • Afsana Ghazalla. Seorang anak perempuan yang tidak mengerti tentang apa itu cinta. Tetapi semuanya berubah, Semenjak dirinya mengenal sosok Gibran Athafariz. Gibran atau kerap sering di...