Lima

2.3K 105 4
                                    

Kringgg... 

Pukul 03.30 WIB

Suara jam weker milik gibran berbunyi sangat keras, sehingga membuat sang empunya terbangun.

Gibran menjulurkan tangan kirinya ke atas nakas untuk mengambil jam weker doraemon kesayangannya kemudian menekan tombol off untuk mematikannya.

Ia duduk ditepi ranjang dengan nyawa yang masih belum terkumpul penuh. Gibran mengucek kedua bola matanya yang masih enggan untuk terbuka.

Gibran perlahan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap untuk melaksanakan Sholat Tahajjud.

30menit kemudian..

Setelah usai melaksanakan sholat tahajud, ia melanjutkan untuk melaksanakan sholat subuh.

"Assalammualaikum warahmatullah" Ucap salam gibran pada saat duduk tasyahud akhir.

Gibran mengangkat kedua tangannya keatas, ia ingin bercerita kepada sang khaliq bahwa ia sudah bertemu dengan perempuan yang dicari olehnya selama ini.

"Ya allah, perempuan yang hamba harapakan sudah kembali. Tetapi, apa mungkin ia masih ingat terhadap hamba? Perasaan hamba terhadap dia masih sama, tidak berubah sedikitpun. Sekarang, ia sudah tumbuh menjadi perempuan yang solehah dan juga semakin cantik, Jauh dari yang hamba bayangkan. Hamba mohon ya allah jadikanlah perempuan itu untuk menjadi pendamping hidup hamba kelak ya allah. Aamiin ya rabbal alamiin" Ucap gibran seraya mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajah.

"Na, tunggu saya sebentar lagi. Saya janji, saya akan mengabulkan keinginan yang kamu impikan dahulu" Ucap gibran.

Gibran bangkit dari duduknya, kemudian ia membereskan peralatan sholatnya dan meletakkan kembali pada tempatnya.

Ia bersiap untuk berganti pakaian, karena nanti ia akan pergi mengajar di sekolah dan tentunya akan bertemu dengan perempuan idamannya. Eh?

👑👑👑

Afsana sudah siap dengan seragam lengkapnya, jilbab berwarna hitam yang panjangnya diatas pusar serta almamater berwarna silver yang sudah terpasang sempurna ditubuhnya.

Afsana berjalan menuruni anak tangga dengan ransel yang berada dibahu kirinya.

"Selamat pagi yah, bun" Sapa afsana, hangat.

"Pagi juga anak ayah. Gimana kabar sekolahnya? Gaada masalah kan?" Tanya ayah afsana --Nazran seraya mengoleskan selai rasa coklat pada roti tawar yang tersedia diatas piring.

"Alhamdulillah baik yah, enggak kok ga ada masalah.  Kan nana kalo di sekolahan jadi anak yang baik" Jawab afsana sambil menderetkan giginya alias menyengir.

"Iyalah baik, kan ada pak gibran" Sahut bunda afsana.

Nazran menghernyitkan dahi, "Pak gibran itu siapa na?"

Afsana bingung ketika bundanya berbicara seperti itu, mengapa bundanya selalu menyangkut pautkan nama gibran?  Padahal semalam bundanya yang bilang sendiri, jika dirinya tidak boleh berurusan tentang cinta ataupun lelaki. Tetapi kenapa sekarang bundanya yang membahas tentang lelaki, apalagi membahasnya didepan sang ayah? Aneh.

Afsana menggeleng, "Bukan siapa-siapa kok yah, bundanya aja yah kalo ngomong suka aneh-aneh" Ucap afsana sambil melihat ke arah bundanya.

"Yee,, bener tau yah..  Si nana kalo disekolahan suka berduaan ama pak gibran" Ledek bundanya sambil menjulurkan lidahnya.

"Ah bunda nyebelin tuh yah. Nana marah pokoknya" Ucap afsana merajuk.

Nazran menggelengkan kepalanya, "Udah-udah daripada kamu ngomong terus, mendingan sekarang kamu habisin sarapan kamu. Liat tuh sekarang udah jam berapa" Ucap Nazran santai.

My Teacher Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang