Perjuangan belum berakhir. Ujian masih harus dilalui oleh hati yang tengah dilanda cinta. Yang belum pasti takdir membawa kemana, namun hatinya telah terpaut sempurna.
"Minta ajarin Kak Selfi buat tata cara shalat yang bener ah," gumam Lesti.
Hari ini dia bertekad untuk fokus ke pelatihan shalat yang benar bersama Selfi. Dan tetap dibarengi dengan mengaji. Lesti tidak ingin kehilangan kemampuan mengajinya seperti yang sudah - sudah.
"Kak Ceppy," seru Lesti yang langsung memeluk Selfi dari belakang dan mencium pipinya.
"Wa'alaikumussalam ade manjaku Lesti."
Lesti menyengir kuda dan meletakkan pipinya di samping pipi Selfi, "assalamu'alaikum Kak Ceppy semokku."
"Wa'alaikumussalam, hemm. Ada apa dek?."
Lesti berjalan berputar dan duduk di samping Selfi. Dengan manja dia meletakkan kepalanya di pundak kanan Selfi. Mumpung tidak ada si kang cemburu Rara, "Kak, sekarang Lesti wajib belajar tata cara shalat yang bener. Lesti ada sih bukunya."
Lesti mengeluarkan buku pemberian Fildan, "ini, tapi kalau baca doang tanpa dicontrol guru, ntar Lesti salah prakteknya gimana?."
Selfi mengangguk pelan dan membuka buku milik Lesti, halaman pertama di belakang cover membuatnya tercengang. Selfi tahu betul siapa pemilik tulisan kaligrafi itu.
"Ini tulisan Kak Fildan kan? Kok bisa ada di sini?," tanya Selfi.
"Kan dia calon suami Lesti kak, makanya ada tulisannya di situ. Lesti lagi ngikutin ujian dari Abah Fathcholis buat shalat dengan benar demi dapat restu nikah sama Kak Fildan," terang Lesti.
Selfi menghela napas berat, ia tersenyum tetapi terkesan dipaksakan.
"E.. dek. Belajarnya nanti sama yang lebih ilmunya ya. Gak usah kakak. Biar afdhol ya," bujuk Selfi.
Lesti mengernyit dahi, bingung dengan penolakan Selfi yang terkesan menyembunyikan sesuatu.
"Kak Selfi sibuk ya?."
Selfi menggeleng cepat, namun tiba - tiba berubah menjadi anggukan.
"E.. lagi ada hal - hal yang harus kakak kerjain, kan mau naik semester 4."
Lesti menatap dalam -dalam mata Selfi. Namun tatapannya diputus oleh Selfi yang tiba - tiba saja menunduk, "Ya udah deh. Kakak kasi rekomendasinya ya. Ntar Lesti temuin orangnya."
"Iya dek."
***
Selfi menunjukkan salah satu sahabatnya yang bernama Cut Zara. Seorang pengajar tahsin juga sama seperti Selfi di Rumah Qur'an Aulia.
"Jadi ini yang namanya Lesti?, adenya Selfi ya?," tanya Cut Zara. Wajahnya tak kalah cantik dengan Selfi, senyumnya merekah indah, dengan jilbab terjulur lebar menutupi dada. Sedap dipandang mata.
"Iya Kak, saya Lesti. Hem, sebenarnya yang ade angkat itu Rara, kalau saya cuma deket gitu aja. Soalnya Rara gak bolehin Kak Selfi jadikan Lesti ade angkatnya," terang Lesti panjang lebar. Cut hanya tersenyum mendengarnya.
"Ya udah. Kita mulai yuk."
"Siap."
Lesti mengeluarkan buku pemberian Fildan dan memperlihatkannya kepada Cut Zara. Gadis itu pun tampak terperangah melihat tulisan kaligrafi di dalamnya.
"Subhanallah. Ini alasannya Selfi gak ngajarin sendiri ade angkatnya," bathin Cut Zara.
"Ehm, okay sebelumnya kita belajar versi buku ini ya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Bismillah Cinta (END)
Romance"Karena puncak dari cinta bukan sekadar memiliki dalam pernikahan." "Ketika kamu bosan dengan kondisi ini, percayalah padaku, dan percayalah pada cinta."