Part 20

1.2K 85 8
                                    

Ps : Ini cuma cerita selingan. Kalo gak baca juga gapapa. Tapi kalo bisa baca hehe
*spesial Joen Jungkook

Matahari mempersembahkan sinar terbaiknnya, mengucpkan selamat tinggal pada langit biru. Sang bulan menggantikan sang surya. Di temani oleh bintang gemintang yang membentuk sebuah pola, rasi bintang.

Lena berdiri di geladak utama kapal. Menatap hentangan luas samudera. Ditemani oleh bulan purnama serta bintang gemintang di langit malam. Angin laut menerpa rambut panjang gadis itu. Ini bukan kali pertamanya naik kapal, tapi ia selalu saja kagum oleh luasnya lautan.

3 jam sudah kapal yang ia tumpangi berlayar. Bersamaan dengan 75 bojagwan, 5 orang letnan, serta 7 orang mafia. Lena sama sekali tak mengira hidupnya akan seperti ini. Apakah ini sama saja dirinya bergabung dalam keluarga mafia? Apakah nantinya ia akan membunuh orang untuk menjalankan misi ini? Begitu banyak pertanyaan muncul di pikiran gadis cantik itu.

"Angin malam tidak baik untuk gadis cantik sepertimu noona" Seseorang memakaikan mantel ketubuh Lena

"Kau tidak pandai menggombal tuan muda Joen Jungkook" Lena menaikkan alisnya dan tersenyum miring kearah Jungkook

"Aku tidak menggombal Len. Kau memang cantik, semua wanita memang cantik bukan?" sekarang Jungkook berdiri di sebelah Lena, sama-sama menikmati angin laut

"Ya terserah kau saja. Aku tidak peduli" Lena mengedikkan bahunya tak peduli. Dia hanya ingin menikmati laut malam bukan berdebat dengan Jungkook

Melihat Lena yang tenang menikmati lautan malam. Jungkook memutuskan untuk diam, tak mengganggunya lagi. Ia ikut menikmatinya bersama dengan Lena. Menatap bintang gemintang dan menyambut hembusan angin.

"Apa kau tidak lelah terus diam dan berdiri seperti ini?" Jungkook sudah bosan, ia juga merasa lelah karena berdiri terlalu lama

"Tidak" jawab Lena singkat tanpa mengalihkan pandangannya

"Ayok kita duduk disana" Jungkook menarik tangan Lena secara tiba-tiba, membuat gadis itu tak bisa menolak ataupun protes

"Nah begini kan lebih enak" mereka duduk di bangku yang ada di pojok geladak utama yang berbatasan langsung dengan tiang pembatas

Lena masih menghiraukan Jungkook. Membuat pria itu sedikit kesal dan merasa di campakkan.

"Noona!!"

"Sudah kubilang jangan mengaggilku noona! aku lebih muda darimu" Lena menatap Jungkook kesal

"Lalu aku harus menganggilmu apa? Jagiya?" Jungkook tersenyum jail

"Yak Joen Jungkook" Lena memukul kepala Jungkook, membuat ia mengaduh pelan

"Kau tahu. Kemarin saat fansign ada yang memberikan buku diary, saatku buka sepertinya menggunakan bahasa Indonesia" Jungkook mencomot sembarang topik

"Itu punyaku. Sekarang kembalikan" Lena langsung teringat oleh sesuatu, ia menodohkan tangannya meminta buku itu pada Jungkook

"Bagaimana bisa itu bukumu?!" Jungkook mengernyitkan alisnya heran

"Rara sendiri yang bilang padaku bahwa ia memberika buku diaryku padamu. Nama fans yang memberikan itu Rara bukan?"

"Rara sendiri yang mengatakannya padamu?" Jungkook mengulangi kalimat Lena, dan menatap gadis itu dengan wajah bertanya-tanya

"Iya, dia menemuiku setelah fansign dan mengatakan itu" Lena berusaha meyakinkan Jungkook, samapai ia tidak sada apa yang diucapkan

"Dia menemui setelah fansign?!" Jungkook kembali mengulang kalimat Lena, namun dengan penekanan pada setiap katanya

The Other Side [BTS MAFIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang