Part 10

1.8K 113 0
                                    

Lena berdiri dibalik dinding setinggi 6 meter menunggu Jimin sejak 5 menit yang lalu. Lena telah berhasil keluar melalui pintu selatan, meski tadi dirinya harus berkelahi dengan beberapa penjaga yang masih tersisa, beruntung dirinya bisa menangani itu.

"Kenapa kau lama sekali hm?" Lena mendapati sosok Jimin yang berjalan ke arahnya menggunakan motor

"Aku harus mendapatkan motor ini dulu, itu perlu waktu yang lama Selena. Tidak bisa kah kau bersabar" ucap Jimin dengan nafas tersenggal

Sebenarnya Jimin bisa saja lebih cepat, mengalihkan penjaga bukanlah hal yang sulit baginya. Namun tiba - tiba ia kepikiran akan kendaraan apa yang akan ia bawa. Akhirnya Jimin memutuskan untuk mencegat seorang pelajar yang tidak sengaja lewat dipinggi jalan. Membeli motor itu dengan harga 3 kali lipat.

"Ayo cepat jalan, kita tidak bisa menunggu terlalu lama Jim. Bisa saja penjaga itu mencari kita hingga keluar" Lena terus menyapu sekitar khawatir jika tiba - tiba ada penjaga

"Pegangan" ucap Jimin singkat

"Tidak perlu dan cepat jal-

BUK!

Ucapan Lena terpotong. Jimin meng-gas dan mengerem motornya dengan cepat membuat Lena hilang keseimbangan dan langsung memeluknya.

"Apa kau gila!!" teriak Lena dengan nada kesal

"Aku tidak suka penolakan. Maka cepat lakukan atau kita hanya akan berdiam disini" ucap Jimin datar mengabaikan nada kesal Lena

"Aish. Ini pertama dan terakhir kalinya aku pergi denganmu Jim" Lena akhirnya melingkarkan tangannya pada pinggang Jimin

"Kau sendiri yang nantinya akan memintaku pergi bersamamu Selena" Jimin tersenyum smirk dan langsung melajukan motornya

* * *

Setelah menempuh perjalan selama 20 menit akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, tujuan Jimin lebih tepatnya.

Mereka berada di sebuah taman bermain. Banyak orang berlalu lalang di antara mereka. Tak sedikit pula yang menatap mereka intens karena penampilan mereka yang serba hitam serta menggunkan topi dan masker.

"YAK! Jimin-ssi kenapa taman bermain?" Lena tanpak keberatan, wajahnya terlihat kesal

"Aku butuh hiburan. Disini banyak permainan kita bisa bermain dan bersenang - senang di sini" jelas Jimin yang tampak biasa saja

"Apa kau akan bermain permain bodoh itu? Seperti memecahkan balon, memasukkan bola dalam kaleng, atau membidik pistol mainan? Aish itu seperti anak kecil"

"Itu akan menyenankan Len"

"Itu permainan mudah Jim, pasti sangat membosankan"

"Mari bertaruh jika itu mudah" Jimin tersenyum simpul karema mendapatkan sebuah ide

"Bertaruh? Untuk permainan bodoh seperti itu?" Lena membelakkan matanya

"Eoh. Kau takut kalah?" Tanya Jimin menggoda

"7 permainan, yang kalah dapat hukuman" Lena menyodorkan tangannya, yang langsung dibalas oleh Jimin dengan tawa kecil

Lena langsung berjalan memasuki area taman bermain. Mencari permainan yang cocok dijadikan bahan duel dengan Jimin.

"Mari kita bermain ini, aku akan menunjukkan padamu kemampuanku bermain pistol" Lena mengambil pistol yang berada di depannya

The Other Side [BTS MAFIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang