Part 3

2.5K 128 1
                                    


BYUR!

Seseorang menumpahkan air tepat diwajah Lena. Membuat sang empu langsung terbangun kaget.

"Cepat ikut kami" belum sempat menebak apa yang terjadi seseorang sudah menarik tangan Lena

Gadis itu merasa baru saja ia terpejam, sekarang tiba-tiba sudah ada sesosok pria menyeretnya bejalan keluar ruangan.

Lena berjalan mengikuti arah pria itu mebawanya. Badannya terlalu lelah untuk memberontak. Beberapa bagian tubuhnya bahkan masih lebam sisa penyiksaan semalam.

Dua pasang kaki itu terus berjalan melewati lorong yang cukup panjang. Sekitar 10 meter, lorong itu tiba diujingnya berganti menjadi ruangan demi ruangan yang sangat familiar.

Rumah. Ya ini sebuah rumah, meski bukan seperti rumah di negaranya tapi Lena tau ini sebuah rumah. Tadi ia melewati sebuah ruangan dengan beberapa alat masak yang tertata rapi, setelah itu ia melewati beberapa ruang tamu dengan sekeliling kaca, dan dari balik kaca terdapat kolam renang yang cukup luas.

Rumah ini begitu besar. Terlihat mewah dengan desain gaya eropa klasik bercat putih dan krem membuat kesan nyaman. Beberapa panjangan seperti guci, almari koleksi, dll membuat rumah itu terlihat ramai.

Lena berjalan terus hingga kesebuah ruangan. Ruangan dimana beberapa pria berdiri disana.

7 pria yang sangat Lena kenal berpencar di beberapa titik tapi masih dalam garis yang sama. 5 orang mengelilingi mereka bertujuh. Dan satu orang pria paruh baya dengan usia sekitar 50 tahun berada di tengah-tengah mereka dengan tangan dan kaki terikat.

"Selamat pagi nona" ucap Yoongi dengan tatapan dinginnya

"Apakah tidurmu nyenyak? Kau sudah bertemu idolamu dengan jarak yang sangat dekat. Bahkan berbicara dengan mereka. Ku jamin tidurmu sangat nyenyak" sambung Hoseok

"Apa yang kalian lakukan pada pria tua itu?" Lena mengabaikan perkataan mereka dan berfokus pada pria yang membelakanginya

"Sepertinya kau tidak suka berbasa-basi nona" jawab Jungkook

"Cepat katakan apa yang akan kalian lakukan pada pria tua itu" bentak Lena tapi tangannya masih tahan oleh pria yang membawanya tadi

"Wow! Kau benar-benar pemberani" kaget Jimin

"Kami akan membunuh pria itu nona. Dan kami ingin menunjukkan padamu bagaimana kami menyiksa mangsa kami" lanjut Taehyung

"Apa kalian gila hah?" teriak Lena

"Memang seperti ini cara kami bermain nona. Bukankah sudah kujelaskan kemarin" jawab Namjoon

Mereka bertujuh mulai mengeluarkan pistolnya dari balik jas yang mereka kenakan. Moncong pistol semua mengarah pada pria tua itu.

Taehyung melakukan gerakan tangan menyuruh orang yang membawa Lena menyingkir. Pria itu membawa Lena dipojok ruangan.

"Saksikan pertunjukan kami nona" ucap Taehyung bersmirk

Lena panik tidak mengerti dengan situasi ini. Tapi otak pintarnya terus memaksa untuk berpikir bagaimana caranya menolong pria tua tak bersalah dihadapannya itu.

Mata Lena menatap sekeliling ruangan. Mencari apapun disekitanya yang dapat dijadikan sebuah senjata. Mata Lena terhenti di sisi kananya persis. Sekitar 3 meter dari dirinya berdiri terdapat panah yang menggantung ditembok dengan beberapa anak panah yang ada diguci dibawahnya.

Lena harus mencari celah untuk menghajar pria dibelakangnya. Dan secepat mungkin meraih panah itu.

Bangtan menarik pelatuk pistol mereka. Menyipitkan mata untuk membidik tepat sasaran. Waktu yang tepat untuk Lena. Karna semua mata sedang tertuju pada pria yang terduduk dikursi dalam keadaan terikat.

The Other Side [BTS MAFIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang