Selena mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya ruangan. Mata indahnya perlahan terbuka, menyapu seluruh ruangan disekitarnya. Saat ini dirinya berada di kamarnya, dengan infus ditangan serta perban di perut, pundak dan beberapa luka ditubunya. Seseorang dengan postur tinggi, kulit putih serta garis wajah yang tampan berada di hadapannya.
"Bagaimana keadaanmu Selena" tanya pria di hadapannya itu
"Apa yang terjadi? Kenapa aku ada disini?" wajah Lena sedikit bingung, mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya
"Kau pingsan setelah menem-
"Astaga apa yang sudah ku lakukan?!" Lena momotong ucapan pria didepanya, ia langsung bangkit dari kasurnya
"Tenanglah Len!! Kau masih terluka" pria itu menahan Lena
"Aku menembak orang Taehyung-ah. Aku harus memastikan keadaanya!" Lena mencoba memberontak, tapi jelas tenaganya kalah jauh dari Taehyung
"Mereka sudah mati Selena" Taehyung berteriak karena Lena masih terus memberontak
"Hah? Kau berbohong Tae! aku tidak mungkin membunuh orang" Lena tersenyum hambar, ia sudah tidak lagi memberontak membuat Taehyung melepaskannya
Ketiga orang yang Lena tembak memang sudah mati. Tembakan Lena sangat akurat, mengenai area vital yang membuat mereka mati ditempat. Total ada sekitar enam puluh orang yang menyerang markas, termasuk enam orang yang menyerang Jungkook dan Taehyung. Hanya satu dari enam puluh orang itu yang masih selamat. Sang Pemimpin.
BUK!
Lena menendang Taehyung keras. Taehyung yang tidak siap langsung terjatuh dan menghantam almari di belakangnya. Dengan cepat Lena melepas infus di tangannya dan lari keluar dari kamar. Saat ini yang ada dipikirannya hanya orang yang ia tembak. Tidak mungkin dia membunuh orang, bahkan untuk membunuh nyamuk saja ia tidak tega. Tapi sekarang? dia justru menembak dan membunuh tiga orang sekaligus.
"Kau mau kemana nona?" Won Shik yang berjaga di depan kamar Lena menahannya
"Lepaskan aku! aku bukan pembunuh!" Lena terus memberontak, tapi Won Shik memeluk Lena erat menahannya
Lena mulai menangis merutuki dirinya sendiri. Apa yang ia lakukan? Setan apa yang merasukinya saat itu hingga dengan mudahnya dia menarik pelatuk dan membunuh orang. Lena terus menangis dan berteriak. Tubuhnya sangat lemah, saat ia berhenti memberontak tubuhnya luruh begitu saja, beruntung Won Shik cepat menahan tubuh itu supaya tak terbentur dengan lantai dan tembok.
Lena terduduk dilantai menyandarkan punggungnya ditembok. Gadis itu menatap kedua telapak tangannya, air mata terus keluar dari mata indah itu. Mulutnya terus merutuki apa yang sudah ia lakukan.
"Apa yang kau lakukan Selena?"
"Tangan ini seharusnya memegang jarum suntik bukan pistol!"
"Tangan ini seharusnya menyelamatkan nyawa bukan menghilangkan nyawa!"
Lena berbicara pada dirinya sendiri. Menyesali apa yang ia buat. Bukankah ia berkuliah di kendokteran? tujuannya menjadi seorang dokter bukan pembunuh. Sejak awal ia sangat ingin menjadi dokter dan membantu orang - orang. Tapi apa yang terjadi sekarang? dirinya justru dengan ringan menarik pelatuk dan membunuh orang.
Taehyung berlutut dihadapan Lena, menggenggam kedua telapak tangan Lena dan membawanya menjauh dari pandangan gadis itu. Lena menunduk dan masih terus mengangis histeris. Taehyung membawa Lena kedalam pelukannya. Mengelus pelan rambut gadis itu, mencoba memberikan ketenangan. Lena sama sekali tak memberontak, tapi tangisnya justru semakin pecah. Ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Taehyung, menangis dengan puas.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side [BTS MAFIA]
AksiDatang ke konser adalah cita-cita setiap fans bukan? Sama seperti gadis yang lainnya. Seorang gadis begitu fanatik akan BTS. Dan keberuntungan berpihak kepadanya. Sang idola mengadakan konser saat uang yang selama ini ia kumpulkan sudah cukup untuk...