01. Si Muka Datar

89 21 13
                                    


“Jangan Sya!” ucap Gecha penuh penekanan pada Risya yang tak mau mengerti juga.

“Lho kenapa?” tanya Risya.

Saat ini kantin SMA Cendana sedang rame-ramenya. Gecha dan Risya duduk di bangku pojok. “Pokoknya jangan!” tekan Gecha. Risya sangat keras kepala memang.

“Gecha, misi gue bakalan selalu berhasil kok lo tenang aja,” Risya masih menyakinkan Gecha.

“Risya, kak Aldes itu orang nya dingin banget, pelit ngomong, nggak pernah senyum dan mungkin nggak akan,” jelas Gecha dengan geram. Risya sepertinya tetap kekeuh pada pendiriannya.

“Gecha, nggak mungkin ada orang di dunia ini yang nggak bisa senyum–”

“Ada,” potong Gecha cepat. “Salah satunya kak Aldes!” ucap Gecha membuat Risya berdecak sebal.

“Gecha, dia itu mungkin males senyum aja, yaa karena nggak ada alasan dia buat senyum dan gue bakalan jadi alasan dia tersenyum,” jawab Risya membuat Gecha menghela nafas lelah. Sudahlah berdebat dengan Risya sama saja bikin penyakit darah tinggi.

“Terus apa yang mau lo lakuin?” tanya Gecha yang sudah puyeng dengan Risya.

“Apa aja,” jawab Risya enteng. Mungkin Risya pikir itu mudah.

“Lo mau pake kostum badut terus joget joget depan kak Aldes iya?” Tebak Gecha. Pasalnya Risya pernah goyang dombret demi membuat teman mereka yang sedang sedih tersenyum. Konyol bukan??

“Ada banyak cara Cha, gue yakin pasti bisa,” jawab Risya membuat Gecha memukulkan kepalanya sendiri ke atas meja kantin.

“Lakuin apa pun yang lo mau Sya, lakuin!” pasrah Gecha stres.

*****

Risya sengaja berjalan mengikuti Aldes. Saat ini Aldes tengah membaca buku di perpustakaan sekolah. Risya duduk di kursi belakang Aldes sembari berpura pura membaca buku.

Risya ingin tahu bagaimana sih kehidupan si muka datar. Risya itu orang nya kepoan. Jadilah dia ingin tahu.

Tiba tiba sebuah ide muncul di otak cerdik nya. Risya segera berdiri dan mengambil buku Matematika kelas X yang ada, di rak.

Lalu ia berjalan ke arah Aldes. “Ehm, per-permisi kak,” sapa Risya. Haduh dia nih bodoh sekali...dia kan bukan mau lewat kuburan pake permisi segala.

Namun...Aldes tetap diam seolah tak mendengar. Risya jadi menduga kalau dia ini sebenarnya budeg.

“Kak...helaw kak Aldes,” panggil Risya pada Aldes membuat cowok itu menoleh dengan pandangan 'apa' yang ditunjukannya.

“emm, kakak kan pinter matematika, boleh ajarin Risya nggak?” tanya nya ragu ragu. Dari mulut ke mulut sih katanya Aldes ini pintar Matematika.

“Lo bukannya yang tadi pagi lari larian?” tanya nya membuat Risya menggigit bibirnya. Ternyata berada dekat dengan Aldes cukup menakutkan. Rasanya iihhhh ngeri....

“Em, iya kak tadi pagi gak sengaja Risya kan buru-buru maaf ya kak,” ucap Risya. Aduh kok jadi kek ngajak PDKT yaaa?

“Gue sibuk,” ucap Aldes lalu bangkit dan pergi begitu saja membuat Risya menganga tak percaya.

“Sabar, sabar, orang sabar jodohnya nggak kayak setan,” ucap Risya senbari mengipasi wajahnya dengan kedua tangan.

“Ganteng doank tapi sombong nya nggak ketulungan. Canda ganteng,” Risya menggerutu sebal.

****

Pulang sekolah adalah hal yang paling ditunggu oleh siswa siswi seluruh dunia. SMA Cendana itu pulangnya nggak terlalu sore. Jam 13:35 bel pulang berbunyi.

Risya nampak asyik mendengarkan lagu menggunakan earphone. Hal yang sudah sangat biasa dilakukannya sejak SMP.

Bisa dibilang Risya itu baru di sekolah ini--eh tapi memang baru sih. Baru sekitar 3 minggu ia menjadi siswi SMA.

“Ish lama amat ojol nya,” gumam Risya pelan. Gecha sudah pulang duluan dijemput oleh Papinya. Sementara Risya biasanya memesan ojek online untuk pulang pergi sekolah.

Tiba-tiba sebuah motor sport berwarna hijau dan hitam berhenti tepat di depannya.

“Hai adek,” sapa orang itu dengan senyum ramah.

“hai,”

Orang itu lalu turun dari motornya. “Nama kamu siapa?” tanya nya senbari mengulurkan tangannya.

“Risya kak,” Jawab Risya sembari membalas uluran tangan cowok itu.

“Kenalin, Ardian,” orang itu memperkenalkan dirinya.

“Eh, kak Ardian kapten futsal SMA Cendana ya?” tanya Risya sembari tersenyum.

“haha iya,” balas nya sembari tersenyum.

Eits, tunggu dulu. Ardian?? Dengar dengar kakel nya satu ini suka dengan Gecha.

“Emm, dek kakak boleh minta tolong nggak?” Tanya nya sembari tersenyum penuh harap.

“Hah? Apa soal Gecha?” Tebak Risya membuat Ardian tersenyum malu.

“Tau aja hehehe,” cengir Ardian membuat Risya tertawa pelan. “Tolong donk comblangin kakak sama dia yah mau yah,” Mohonya.

“Tapi kak, Gecha kan udah punya pacar,” jawab Risya membuat Ardian tersenyum kecut.

“Hm yaudah,” pasrah nya membuat Risya ikut sedih. Aha Risya tahu.

“Eh tapi yaa kak, denger denger nih yaa Gecha lagi ada masalah lohh sama pacarnya siapa tahu bentar lagi putus yakan?? Tunggu aja,” ucap Risya membuat Ardian langsung tersenyum.

“Bener?” tanya nya membuat Risya mengangguk. Risya Tidak bohong loh tapi semuanya emang beneran kok.

Begitulah Risya. Selalu membuat orang lain tersenyum. Entah apa yang mendorong nya memiliki misi semua orang yang dikenalnya harus tersenyum.

-Ayo Senyum Donk-

Jangan lupa tekan bintang di pojok bawah nya yahhh. Nggak ngerugiin kalian kan???

Kritik dan saran nya silahkan kak,😀

AYO SENYUM DONK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang