13. Cemburu??

53 12 3
                                    

Mohon tandai yang typo ya😀

Gue nggak tahu apa yang gue rasain saat ini. Tapi gue rasanya nggak suka liat lo deket sama cowok lain apalagi keliatan akrab. Aneh!!
Apa iya ini yang orang bilang cemburu??
—Aldes Verrelino—


Happy reading

__________________________

Aldes, Ardian, Jono, dan Dandi sedang duduk di belakang sekola, tempat biasanya ia dan teman temannya berkumpul. Di sini tak hanya ada mereka berempat tetapi juga ada anggota Ringers yang lain nya.

“Pak bos, emang beneran lo suka sama si onoh?” tanya Dandi dengan wajah sok serius.

“Si onoh siapa?” Tanya Jono kepo.

“Lah jurig madura pe'a apa oon sih?” ucap Dandi. Kan tadi malam udah tau ini sok nggak tau.

Aldes memandang Dandi dan Jono datar. Kurang suka dengan pembahasan ini. Ia saja kurang yakin.

“Heh udah. Ini gue bawa berita penting,” ujar Ardian membuat Jono dan Dandi menatapnya penasaran. “Siti Ropeah udah balik,” ucap Ardian memberi tahu.

“Innalillahi, baru we urang berasa bebas sii Ropeah nges balik wae!” ucap Dandi dengan wajah masam.

“Memang memang Siti Ropeah ni. Ora iso ndelok dewe podo seneng wes balek ae,” timpal Jono ikut ikutan.

Siti Ropeah? Itu adalah julukan dari para siswa siswi SMA Cendana untuk guru sejarah mereka. Nama aslinya Rofiah, tapi karena Jono yang terlalu kreatif jadilah namanya diganti. Dan parahnya satu sekolah ikut ikutan. Meng hadeh. Bu Rofiah itu sangat kejam dan menyebalkan. Sekitar sebulan ia cuti karena sibuk honeymoon dengan suaminya. Sekarang guru itu telah kembali.

“Pasti abis ini kita nggak bakal bisa sebebas sebelum nya. Tu guru kan ngeselin,” gerutu Ardian. Ropeah oh mengapa engkau sangat menyebalkan.

“Gitu gitu juga guru lu pada,” ucap Aldes ikut nimbrung setelah sekian lama diam.

“Yaa tapi kan–” ucapan Ardian terhenti karena sebuah suara melengking bagai toa terdengar.

“AA DANDI....YUHU NENENG DATANG!” pekikan itu berasal dari gadis yang kini sedang berjalan ke arah mereka.

Dandi yang mengetahui itu lantas membulatkan matanya. Sebenarnya tiga hari ini Neneng tidak masuk dikarenakan ada acara pernikahan saudaranya di Bandung.

“Aa, apa kabar? Neneng kangen pisan sama Aa,” ucap Neneng duduk di samping Dandi. Tak lupa juga senyum manisnya.

“Wesshh ono Neneng binti Nunung,” sapa Jono dengan senyum nenggoda ke arah Dandi.

“Ihhh jurig madura, sejak kapan nama ayah Neneng ganti jadi Nunung?” ucap Neneng menatap kesal ke arah Jono. Lalu sedetik kemudian ia mengalihkan pandangan nya ke arah Dandi. “Aa Dandi teh nges sarapan belom?” tanya Neneng dengan nada centilnya.

“Nges atuh Neng,” jawab Dandi agak enggan. Lengkap sudah penderitaanya kini. Ada Ropeah ada juga Neneng. Komplit sekali epribadeh.

“Cieee Dandi udah diapelin aja lu!” goda Ardian dengan wajah yang sangat menyebalkan.

“Ehh, gue lupa gue mau ngerjain PR dulu,” ucap Dandi seraya bangkit dari duduknya. “Duluan bro!” pamit Dandi seraya ngacir pergi.

“Iiih Aa Dandi, tungguin Neneng!” ucap Neneng yang kini mengejar Dandi.

“Ckck, pagi pagi dah dapet asupan keuwwu an DaNeng,” ucap Dandi berdecak heran.

“apaan tuh DaNeng?” tanya Jono kepo.

AYO SENYUM DONK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang