20. Terbongkar

38 8 1
                                    


Udahlah udah pusing ini mikir alur nya😀

Tandain yang typo yahh

Happy reading

______________________________

Setelah kamu mengetahui semuanya, segalanya.
Akankah kamu menjauh?
Jika kamu menjauh, tidak mengapa ini bukan salahmu, salahkan saja diriku karena aku ditakdirkan untuk selalu sendiri.
—Risya Rafera—

******

“RISYA!!”

Suara itu.....

Mati mati mati!!!

“Lo ikut gue Pulang!!” titahnya tak terbantahkan.

Risya memandang Rendy dengan takut. “Ya Allah gimana ini?”

“Ayo cepet!!” Rendy mencekal pergelangan tangan Risya dengan cukup kuat.

“T-tapi Kan–”

“Pulang!” tekan nya dengan wajah marah.

“Nggak Risya nggak mau pulang,” bantahnya mencoba melepaskan cekalan Rendy di tangan nya.

Rendy tak mendengarkan ucapan Risya. Ia menyeret Risya agar mengikuti nya.

“LEPASIN BANGSAT!”

Risya menoleh ke sumber suara. “Gawat!! Mati mati mati!!”

“Lo jangan ikut campur!!” ucap Rendy pada Aldes dengan penekanan di setiap kata.

“Lepasin!” perintahnya sembari berjalan mendekat.

“Apa urusan nya sama lo?” tanya Rendy menatap Aldes sengit.

Risya diam membeku. Otak lemot nya seakan berhenti berpikir. “ini gimana?? Risya harus ngapain?? Bingung ya Allah!” – batin nya bingung.

“Harusnya gue yang tanya, ada urusan apa lo sama dia?” tanya nya. Mata tajam nya kini bagaikan silet. Risya saja merasa ngeri liat tatapan Aldes.

“Dia adik gue!! Mau ngapain lo?!” ucap Rendy menekankan kata 'adik' di kalimatnya.

Aldes mengepalkan tangan nya di sisi tubuhnya. “adik?” tanya nya. Mata nya kini beralih memandang Risya dengan tatapan marah.

“iya dia adik gue! Mau apa lo?” tanya Rendy.

“oke terserah lo mau apain adik lo ini!!” serah Aldes menekan kan kata adik. Ia lalu berbalik badan dan menaiki motornya.

“KAK ALDES!” panggil Risya mencoba mengejar Aldes namun tak bisa karena tangan nya dicekal oleh Rendy.

“Pulang!” titah Rendy tak terbantahkan.

*****

Rendy menghempas tubuh Risya ke gudang rumahnya. Tak peduli tangisan, ringisan, ataupun rasa sakit yang gadis itu alami. Ia berjongkok dihadapan gadis itu. Mencengkram dagu Risya dengan kuat. “ini hukuman buat lo karena ngelawan sama gue!!” ucap nya lalu kembali berdiri.

AYO SENYUM DONK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang