09. Cinta?

53 15 7
                                    


Kamu mungkin enggak spesial
Tapi kamu satu satu nya yang ada di hatiku...
—Aldes Varrelino—

Yaiyalah aku nggak spesial
Aku kan bukan nasi goreng
Aku manusia bermata dua
—Risya Farera—

Happy reading

_______________________

Aldes menghentikan motor nya tepat di depan rumah Gecha. Mata Aldes memicing mendapati objek di pekarangan rumah Gecha.

Motor Ardian.

Ngapain tu anak ke sini?

Namun. Akan sesuatu, ia menyadari sebuah hal. Risya belum turun. Dari tadi gadis itu hanya diam.

“Lo nggak turun?” Tanya Aldes melirik wajah Risya dari spion.

“Eh, udah sampe?” Tanya Risya. Sesegera mungkin ia turun dari motor besar milik Aldes.

“M–makasih kak, udah di anterin. Walaupun bikin jatung mau copot,” ucap Risya agak pelan di kalimat terakhir.

“Emang kenapa? Lo ada masalah sama motor Gue?” Tanya Aldes. Nybung tidak? Tidak kan?

“Bukan nya gitu. Risya cuma trauma kak naik motor ngebut ngebut hehehe,” cengir Risya. “Yaudah kak Risya masuk dulu,” saat hendak berjalan tangan Risya dicekal oleh Aldes.

Risya menatap Aldes dengan bingung. “Kenapa Kak? Ada yang mau disampein?” Tanya Risya keheranan.

“Helm gue mau lo bawa masuk?” Ucap Aldes sedikit jutek.

Refleks Risya memegang kepalanya. Dan teenyata benar helm masih melekat di kepalanya. Risya nyengir. “Hehe maap kak lupa,” Risya melepas helm nya dan mberikan nya pada Aldes.

Namun saat akan berjalan. Gecha keluar rumah bersama...Ardian. Sepertinya cowok itu hendak pamit.

“Lah, ngapain lo di sini Al?” Tanya Ardian. Lalu cowok itu memandang Risya dan Aldes bergantian. “Lo nganterin Risya?” Tanya nya yang di balas anggukan dari Aldes.

“Waahh, kalo diliat liat lo berdua cocok deh,” goda Ardian dengan senyum aneh.

Risya dan Aldes saling pandang. Lalu beberapa detik setelahnya Risya mengalihkan pandangan nya. Salting.

“Ehm, kak Ardian ngapain di Sini?” Tanya Risya mengalihkan topik.

“Enggak ngapa-ngapain. Main doank,” jawab Ardian.

“Emm Sya. Jadi ngerjain tugas kelompok gak nih?” Tanya Gecha yang sedari tadi hanya menyimak.

“Jadi donk,” jawab Risya.

“Yaudah kalo gitu gue balik dulu. Belajar yang pinter yaa kalian berdua,” pamit Ardian sembari menatap Risya dan Gecha bergantian.

“Gue juga pamit,” ucap Aldes.

Setelah itu Ardian dan Aldes pergi menyisakan Risya dan Gecha. “Sya, masuk yuk,” ajak Gecha yang dibalas anggukan oleh Risya. Lalu keduanya masuk ke dalam rumah Gecha.

AYO SENYUM DONK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang