12. Sedikit terbuka

53 15 10
                                    


Seandainya dari dulu lo ngomong
Gue pasti bakal ringan in kesedihan lo...
Gue sahabat lo tapi kenapa lo malah nggak mau terbuka sama gue???
—Gecha Verissa—

Orang yang kelihatan bahagia pun belum tentu dia nggak punya masalah hidup. Siapa tahu masalahnya lebih besar dari masalahmu
—Risya Rafera—

Happy Reading
_________________________

Gecha mengajak Risya untuk makan bakso malam ini. Gecha bilang untuk penyambutan Risya katanya. Mereka makan bakso Mang Deden. Sebenarnya Risya dan Gecha sering makan bakso di sini. Pasti setiap Risya menginap Gecha akan mentraktir Risya makan bakso.

“Cha, btw hubungan lo sama kak Ardian gimana?” Tanya Risya kepo. Ia memasukan bakso ke dalam mulutnya.

“Yaa gitu,” jawab Gecha yang masih sibuk mengunyah makanannya.

“Emang Harry nggak marah lo deket sama kak Ardian?” Tanya Risya lagi.

Pertanyaan Risya membuat Gecha menghentikan kunyahannya. Gecha menghela nafas. “Gue udah putus sama dia,” jawab Gecha lalu memasukan sepotong bakso ke dalam mulutnya.

“HAH BENERAN?” Teriak Risya refleks. Suaranya yang begitu nyaring dan cepreng sangat memekakan telinga dan membuat semua orang menatap kearah Risya dan Gecha.

“Nggak usah teriak teriak bisa nggak sih?!” Kesal Gecha menatap Risya dengan mata melotot tajam.

“Ish biasa aja natap nya, jadi ngeri gue,” Ucap Risya bergidik ngeri. Gecha itu kalem kalem galak tau.

“Abisnya lo teriak teriak!” Sewot Gecha tak terima.

“Ya, maap,” ucap Risya cengengesan tak jelas.

“Udah udah habisin cepet, gue udah ngantuk pengen tidur di rumah!” Ketus Gecha menutup pembicaraan di antara mereka.

Saat sedang asyik menyantap bakso, tiba–tiba sebuah suara dengan intonasi marah memanggil namanya.

“RISYA!”

Risya yang sedang makan bakso pun tersedak. Uhuk uhuk...
Tubuh Risya menegang. Mati mati mati.

“Enak banget lo asyik asyik makan bakso di sini Hah?!” Bentak Rendy menggebrak meja.

“Pulang sekarang!!” Titahnya tak terbantahkan.

Risya menatap Rendy bingung. “Bukan nya kakak sama mama yang usir Risya?” Tanya Risya sembari berdiri dari duduknya.

“Iyaaa, tapi gue butuh lo buat jadi pembantu! Karena Bi Asih udah dipecat!” Ucap Rendy tanpa beban walau di tempat umum.

Gecha menatap Rendy tak suka. Ia tahu dari Ardian bahwa Rendy salah satu dari orang yang jahat sekaligus wakil dari geng Tiger. Namun ada yang aneh, apa tadi Risya bilang? Mama? Kakak? Pulang?

“Sya, kita pulang sekarang!” Ajak Gecha berdiri dari duduknya lalu menggandeng tangan Risya dan menariknya.

Rendy menarik rambut Risya hingga gadis itu memekik. “Apa–apaan sih kak? Risya nggak mau pulang.” ucap Risya berbalik badan.

“Lo berani yaa ngelawan gue! Mau gue hajar lo?” Ancam Rendy dengan tampang sangarnya.

Risya? Jangan tanya lagi. Dasar nya bocah penakut kekerasan dan bentakan yaa gitu.

“TOLONG!! Pak tolong pak ada preman ganggu kita!” Pekik Gecha membuat orang orang di sekitarnya menghampirinya beramai ramai.

“Awas lo!” Ucap nya sebelum pergi.

AYO SENYUM DONK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang