Aku menghela nafasku lega "Ampun banget, kakak-kakak itu bikin capek banget" gumamku dalam hati sembari duduk di tangga disamping toko baju kak Yeonhee. disini agak sepi, jadi aku bisa beristirahat.
2 jam yang lalu aku diajak oleh Kak Yeonhee, Kak Dojangs, dan Kak Darang menyusuri jalanan ini, kami memasuki semua toko-toko yang ada di sepanjang jalan ini, berkenalan dengan semua kakak-kakak disini.
Untung sekali kakak-kakak disini ramah dan baik hati, aku disambut dengan baik, mereka bahkan sempat mengambil foto denganku, mengajariku memasak untuk makan siang, selagi para anggota Big Deal sedang berkumpul.
Aku lelah sekali, sejujurnya aku ini kurang istirahat, semalaman kemarin aku tidak tidur dengan nyenyak karena menangis, belum lagi mata ku sembab sekali, aku benar-benar terlihat seperti gembel.
Rambut acak acakan, mata sembab dan sekelilingnya berwarna hitam seperti mata panda karena kurang tidur, bibir pucat dan muka sayu.
"Cantik apanya, aku kelihatan lusuh begini" aku menghela nafas panjang sekali lagi kemudian memejamkan mataku.
Aku segera bangkit menuju kamar mandi, tak kusangka ternyata bangunan ini seperti apartemen, walaupun sederhana sih. Di basecamp Big Deal, terdapat kamar mandi, kamar tidur, dan ruang rekreasi atau tempat mereka berkumpul atau sekedar bersantai.
Aku segera menuju kamar mandi, aku membasuh wajahku, kemudian mandi, aku mengenakan pakaian yang diberikan oleh kakak-kakak secara gratis, padahal aku sudah menolak tapi mereka tetap ingin aku mengambilnya, jadi kuambil saja, kebetulan aku tidak bawa pakaian.
Aku sudah mengenakan pakaian nya, sangat cocok denganku, Hoddie hitam yang kebesaran denganku dan hotpants. aku berjalan keluar kamar sambil menguncir rambutku yang sudah kukeringkan dengan hair dryer yang kupinjam dari kak dajongs tadi. Aku menuruni tangga demi tangga, ternyata di ruang rekreasi ada banyak anggota Big Deal yang sedang bersantai.
Aku tersenyum kepada mereka sekedar menyapa, mereka tersenyum kembali menyapaku, kusadari tatapan tatapan mereka, tatapan seperti takjub, pikirku mungkin aku terlalu keren sih jadi mereka takjub padaku.
Aku segera duduk di kursi taman kecil di jalanan ini, Aku menatap langit-langit senja, sebentar lagi malam akan datang, bintang dan bulan akan muncul dilangit, aku suka sekali menatap bintang dan bulan yang bertebaran dilangit, sangat indah.
Aku mulai bersenandung kecil sambil menikmati pemandangan senja dari taman kecil ini, langit berwarna orange dengan gerombolan burung-burung yang hendak kembali ke sarangnya memperindah suasana.
Pelan pelan aku mulai melantunkan bait demi bait lagu kesukaanku.
"Eonjeyeotdeongeonji gieongnajin anha
jakku nae meoriga neoro eojireopdeon sijak...""han dubeonssik tteooreudeon saenggak jakku neureogaseo jogeum danghwangseureoun a maeum byeoriri anilsu itdago..."
Tiba-tiba seseorang menyambung bait laguku, aku sontak terkejut dan menoleh kebelakang, terlihat disana seorang Han Sinwoo, aku bernafas lega, dia berjalan mendekatiku dan duduk disampingku, namun dia tetap melanjutkan nyanyian nya sambil memberiku tanda agar aku tetap menyanyikan bait selanjutnya. Aku hanya mengangguk mengiyakan.
Kami berdua menikmati menyayanyikan lagu itu berdua dibawah langit yang sudah menggelap dengan taburan bintang dan bulan, hingga bait terakhir kami nyanyikan bersamaan.
"seorol mannagi wihae ijeya sarang chajatdago..."
Han Sinwoo menepuk tangan nya kecil "Keren! Ternyata Kim Chara bisa bernyanyi ya!" Ucapnya penuh semangat berseri-seri.
"Hehe iya Kak Sinwoo, aku suka menyanyi kalau sedang bosan hehe" Jawabku canggung, pasal nya aku tidak begitu dekat dengan dia, tapi tiba-tiba akan bicara berdua setelah berduet tanpa rencana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐇𝐄𝐑𝐈𝐒𝐇 - [ 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 ]
Fanfiction[ on going ] - [ semi hiatus ] Bagimu, sosok yang kamu pikir sebagai kakak ternyata bukanlah saudaramu. Kamu hidup dalam keluarga Gabryong, tapi sebenarnya kamu bukan bagian dari mereka, bahkan tak mengenal asal-usulmu. "Meskipun kamu dipanggil adi...