Aku membaca menu kopi didepanku dengan serius, kemudian memesan 1 jenis kopi untuk kunikmati selagi menunggu Kak Gimyung "Latte Macchiato 1 yang Grande banyakin es krim nya ya, terimakasih" Ucapku pada pelayan cafe. Tak perlu menunggu lama pesananku akhirnya tiba, aku mengambilnya dan segera membayarnya, lalu berjalan menuju tempat duduk didekat jendela yang tidak jauh dari Kak Gimyung dan yang lainnya.
Aku menyesap minumanku, sedari tadi aku kehausan, sambil minum aku memperhatikan Kak Gimyung dari kejauhan. Ya disinilah mereka bertemu, Kak Gimyung, Kang Junhee dan Bos mereka menemui Park Jiho.
Aku memperhatikan penampilan anak yang bernama Park Jiho itu, dia memang mencolok, terlihat sekali bahwa dia anak orang kaya, jaket yang mahal dan sepatu brand terkenal. Tapi agaknya dia bodoh, maka dari itulah Kang Junhee memanfaatkannya, jujur saja Kang Junhee pintar juga memilih orang untuk ditipui. Anak polos seperti Park Jiho sih sudah pasti akan masuk perangkap, lihat saja sebentar lagi pasti anak itu bakalan kepusingan karena toto ilegal ini.
Agak kasihan sih, tapi ya bagaimana lagi. Kak Gimyung juga sekarang sudah tidak peduli lagi dengan perkataan orang-orang, dia tidak masalah kalau ada yang mau memakinya, mau bilang bahwa dia sudah berubah, silahkan saja, tapi baginya hanya inilah caranya untuk mencapai tujuannya, yaitu untuk mengumpulkan 5 miliar, menjadi penerus Jonggun dan membawa Kak Sinwoo kembali. Tujuannya hanya ada satu, yaitu membawa Kak Sinwoo kembali.
"Jadi kamu temannya Gimyung? Aku ke daerah sini karena ada meeting. Ambilah ini untuk beli camilan, dan bersenang-senanglah~" Ucap Bos Kak Gimyung sambil memberikan uang 300.000 won kemudian pamit pergi untuk kembali bekerja.
"Jiho sudah makan belum? Sekarang kita punya uang, makan enak yuk!" Ajak Kak Gimyung.
"Jangan makan, gimana kalau kita minum-minum?" Jawab Park Jiho dengan sok, gayanya maksa gaul banget, jadi keliatan norak.
"Gimana?" Tanya Kak Gimyung pada Kang Junhee.
"Oke, sudah lama juga aku nggak minum" Balas Kang Junhee menyetujui.
Kak Gimyung mengode ku lewat matanya, aku mengangguk dan menyesap minumanku sekali lagi kemudian berdiri untuk mengikuti mereka, sepertinya terjadi cek cok sedikit ditempat mereka. Teman kerjanya Kang Junhee itu sepertinya tidak suka, eh apa dia curiga? Bisa jadi.
"Aku kenal juga sama anak itu.. jangan suruh melakukan hal yang aneh-aneh" Ucap temannya Kang Junhee yang bernama Park Bumjae.
Kak Gimyung menepuk pundak Park Bumjae dengan tatapan sangar yang mengintimidasi, aura nya berubah seketika seperti ingin melahap orang "Bisa.. minggir, nggak?" Park Bumjae merinding seketika, dia merasa terintimidasi.
"Kau orang yang beruntung" Ucap Kak Gimyung melepaskan tangannya dari pundak Park Bumjae lalu melanjutkan langkahnya keluar dari cafe.
"Ayo Jiho!"
"I-iya!"
Aku masih berada didalam cafe ini, aku bisa merasakan bahwa Park Bumjae sedikit curiga, aku jadi khawatir, sangat khawatir malah, karena anak yang bernama Park Bumjae ini kelihatannya tidak bodoh, dia cukup pintar mengenali situasi.
"Lihat kan?! aku baik-baik saja, aku tahan sama alkohol!" Park Jiho sudah mabuk sekali, dia oleng sampai badannya terhuyung-huyung, tapi dia sok tegar sekali, seperti tidak ingin terlihat lemah. Ingin dianggap kuat dan gaul.
"Iya, ya!" Balas Kang Junhee dan Kak Gimyung hanya tersenyum bodoh melihat Park Jiho.
"Di kelas juga aku yang paling kuat minum. Pokoknya aku keren banget deh"
"Jiho Park!" Panggil seseorang tiba-tiba.
"Kemarilah.. sini.."
"Senang bertemu denganmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐇𝐄𝐑𝐈𝐒𝐇 - [ 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌 ]
Fanfiction[ on going ] - [ semi hiatus ] Bagimu, sosok yang kamu pikir sebagai kakak ternyata bukanlah saudaramu. Kamu hidup dalam keluarga Gabryong, tapi sebenarnya kamu bukan bagian dari mereka, bahkan tak mengenal asal-usulmu. "Meskipun kamu dipanggil adi...