32. cemburu ver. Mark

3.6K 302 24
                                    

TYPO MY TYPE_


🍁🍁🍁

Mark sudah dipastikan manusia dengan kadar kepekaan tidak ada. Dia tidak akan menyadari maksud terselubung seseorang, dia juga tidak ambil pusing atas prilaku seseorang terhadapnya. Di sirkel pertemanannya, semua ia anggap sama saja. Tidak ada yang benar-benar istimewah, terkecuali jika itu berhubungan dengan Jeno Lee.

Kata member nct lainnya saking tidak pekanya Mark mereka yakin ia tidak pernah cemburu. Ia terlihat santai saja menanggapi Jeno yang terkadang terlihat lebih akrab atau lebih perhatian ke member lain, terutama Jaemin atau Jisung. Setidaknya, adalah Mark meminta dia menjaga perasaan jika sewaktu-waktu mereka di belakang kamera.

Namun salah, untuk Jeno si penyuka semangka ini ada triknya sendiri agar tak terlihat cemburu. Tentu saja Mark itu cemburuan hanya saja kadang orang disekelilingnya kurang jelih memperhatikan maksud terselubungnya.

Mark menarik Jeno kemudian memeluknya erat, membuat sang empu jelas terkejut danbertanya-tanya ada apa. "Kakak kenapa?"

Mark memilih tenggelam dan hanyut menghirup aroma tubuh Jeno, hidung mancungnya menyentuh kulit leher si april. "Ga papa, kakak cuma mau peluk aja."

Mark memang pandai menyembunyikan emosinya, dia sekarang hanya terlihat memeluk Jeno sewajarnya padahal beberapa saat lalu dia tengah dilanda cemburu bukan main karena photoshoot mereka yang mengharuskan Jeno selalu berada di dekat Jaemin.

"Kakak udah belum?" Jeno bertanya membuyarkan lamunan Mark. "Itu Renjun sama Echan ngetawain mulu, malu."

Mark melepaskan pelukannya, menatap manik hitam kekasihnya dalam. Tangannya terulur menyelipkan anak rambut yang nakal menghalangi wajah Jeno. "Maaf ya kalau aku bikin malu." Mark senyum ganteng. "Sana main sama Jaemin lagi." Jika Jeno cermat maka ia akan mengerti bahwa yang Mark ucapkan adalah sebaliknya.

Senyuman yang terpatri di wajahnya hanyalah topeng pelengkap sandiwaranya. Mark hanya tidak ingin dicap egois jika memonopoli Jeno, lagi pula ia merasa tak pantas membatasi Jeno dari dunianya hanya karena ia pemilik hatinya.

Mark tersenyum, masih membuat dirinya terlihat baik-baik saja. Sebelum ia menenangkan hatinya yang luka, Mark menyempatkan diri mengelus sayang pipi kekasihnya. Lalu membalik tubuhnya perlahan menjauh dari Jeno.

Hanya Mark seorang yang tahu dirinya, dia bukan mencoba masa bodoh, tapi hanya menempatkan diri sebaik mungkin agar tidak egois dan menonjol.

"Kak Mark?"

"Iya, Le?"

"Cara Kakak terlalu lembut, kak Jeno ga akan sadar kalau Kakak cemburu."

Rupanya ada yang mengerti, Mark tersenyum menolak kebenaran ucapan Chenle. "Apa sih, Le, kakak ga cemburu, tuh."

"Ih kakak dibilangin ngeyel, berhenti pura-pura, Kak! Kakak juga perlu bahagia, berhenti cuma mikirin ekspektasi orang lain. Sesekali gapapa kok egois, apalagi ini masalah cinta," petuah yang lebih muda.

Mark meringis, adik kecilnya lebih mengerti tentang asmara dibanding dirinya. "Ga gitu, Le. Cuma ya menurut kakak emang ini caranya-"

"Emang kak Mark mau ujung-ujungnya kak Jeno nyaman sama kak Jaemin?" potongnya.

"Ngga mungkin, Le, tapi kalaupun iya... ya udah, mau gimana lagi."

"Ya Tuhan!" Chenle cukup kesal rasanya. "Kakak cinta ga sih sama kak Jeno? Atau cuma pelarian aja karena kak Haechan lebih milih Renjun ge?"

Mark merubah ekspresinya lebih serius. "Ngga Le, sekalipun kakak ga pernah mikir gitu. Jeno bagi kakak adalah orang yang paling spesial, kakak sayang dia benar-benar."

MARKNO FANFICTION [MarkNo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang