"Ingatlah meskipun ada orang yang membenci kamu, masih ada orang yang baik sama kamu."
-Rahma Wildayanti-Dear, Makmumku-
©fzyniaa•••
Rahma masih menunggu Raifa sadar, selama dua bulan lamanya Raifa masih belum sadarkan diri, tangannya tak berhenti mengelus tangan Raifa yang tengah terbaring lemah sambil berbicara pada telinga Raifa sangat dekat agar Raifa bisa cepat sadar.
"Rahma?"
Rahma menoleh, terkejut dengan kedatangannya Rafif-mantan suaminya-bersama Rafa karena ia tengah melamun. "Kalian? Syukurlah kalian datang."
Rafif menatap sendu pada anaknya, ah, terlihat wajah gadis itu sangat pucat bahkan nafasnya pun pelan. Rafif dan Rafa duduk disamping Raifa, Rafif duduk disebrang Rahma sedangkan Rafa duduk disamping Rahma karena mengingat Rafif bukan mahram Rahma lagi.
"Raifa... kenapa?" tanya Rafif lirih.
Rahma menghela napasnya. "Dia..." Rahma diam sejenak, ia tak mampu menceritakan apa yang terjadi, Rafa mengelus bahu Rahma. "Nanti saja ceritanya, Bunda, kalau Bunda udah siap."
Rahma menggeleng. "Kalian harus tahu... Raifa mencoba tuk membunuh dirinya sendiri."
Rafif dan Rafa kaget bukan main. "Apa?!"
"Yang serius, Bunda?" tanya Rafa tak percaya.
Rafif mengusap wajahnya dengan kasar. "Astagfirullah..."
"Bukannya mencoba ralat, dia bunuh dirinya sendiri, Bunda... terlambat menolongnya namun Allah menolong Raifa, Raifa masih bertahan walaupun koma."
"Ya Allah... ini semua salahku..."
Rahma berdiri, menatap tajam pada Rafif. "Ya, ini semua salahmu, jika saja kamu tak melakukannya mungkin Raifa menjadi anak gadis yang normal!" teriak Rahma histeris.
Rafif menunduk.
"Bunda... sudah," lerai Rafa.
"Ahh, kalau saja aku lebih tegas, mungkin Raifa selamat!" Rahma semakin histeris, wanita itu meraung-raung.
"Bunda!" pekik Rafa, ia mencoba untuk menahan Rahma yang tengah bersiap memukul Rafif, jika Rafa tidak bergerak cepat pasti Rahma akan memukul Rafif tak segan-segan.
Rahma menangis. "Raifa... bangunlah..."
"Maafkan aku..." lirih Rafif.
"Terlambat!"
Raifa membuka matanya perlahan, kepalanya terasa pusing bahkan dadanya pun terasa perih dan sakit yang luar biasa. Ia mendapati pemandangan Rahma yang tengah menangis bahkan ada Rafa-kakaknya ada disini? Ia menoleh ke arah kanan ternyata ada Rafif-ayahnya.
Raifa kesal bukan main, mengapa dirinya bangun disaat ada ayahnya?
Rahma melihat Raifa sudah sadar. "Ya Allah... Raifa kamu udah bangun, alhamdulillah."
Rafa tersenyum. "Syukurlah."
Rafif menatap sendu pada Raifa, anak gadisnya ternyata sudah besar, ah, Rafif melihat Raifa tumbuh begitu cepat.
"Bunda..."
Rahma mengusap air matanya dan tersenyum. "Iya, sayang, ada apa?"
"Kenapa ada-"
Rahma seolah mengerti apa yang dikatakan Raifa. "Ayah menjengukmu." Rahma berusaha agar tidak terlihat emosi.
Raifa diam, pandangannya kearah lain. "Bunda... aku lelah, aku ingin tidur lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Makmumku
Духовные[Drama-Spiritual-Teenfiction] Karena terbelenggu pada masa kelamnya, Raifa menjadi sosok yang menjauhi diri dari segala hal, termasuk lelaki. Ya, ia memang membenci dengan namanya lelaki. Membuat semua orang tanpa alasan membenci Raifa karena sifat...