"Bisakah kau pergi dari hadapanku selamanya?"
-Raifa Shabira Hanafi.-Dear, Makmumku-
©fzyniaa.•••
Raifa.
["Assalamualaikum Kak, maaf lamaran Kakak saya tolak, terima kasih sudah mencintai saya dengan tulus, semoga Allah mempertemukan Kakak dengan gadis yang lebih baik lagi dari saya.
Wassalamualaikum."]
Afnan begitu terkejut melihat isi pesan dari Raifa, bagaimana bisa gadis itu menolak lamarannya? Ah, tidak, ia harus mendengar langsung dari mulut Raifa, mungkin Raifa tengah bimbang yang menyebabkan Raifa berkata demikian.
Ya, ia harus menemui Raifa.
Afnan sudah berada dihalaman rumah Raifa-Raifa memberitahu sebelumnya-rasa gugup serta khawatir berpadu menjadi satu. Kakinya melangkah menuju ke pintu rumah, perlahan ia mengetuk pintu rumah Raifa.
"Assalamualaikum..."
Tak lama, pintu rumah terbuka, Afnan lega, yang membuka pintu adalah Raifa. "Waalaikumsalam..." Mata Raifa terbelalak melihat siapa yang datang kerumahnya. "Kak Afnan, ada apa kesini? " tanyanya.
"Aku mau ngebahas chat kamu kemarin, Fa."
Raifa menghela napasnya. "Kak... aku mohon hargai keputusanku. Aku sudah mantap."
"Mantap gimananya, Fa? Kamu udah shalat istikharah kan? Kamu udah minta petunjuk sama Allah kan?" tanya Afnan bertubi-tubi seakan Afnan tak terima apa yang diputuskan oleh Raifa itu sendiri.
"Aku sudah Kak, makanya aku langsung ambil keputusan."
Wajah Afnan terlihat sangat kecewa dan kesal secara bersamaan. "Padahal masalah kemarin kamu belum mengatakannya padaku."
Raifa mendengarnya langsung kesal. "Kalau aku mengatakan yang sebenarnya, apa Kakak mau menerima aku dengan tulus seperti janji Kakak dulu? Bisa saja kan berubah pikiran?"
Afnan mendengarnya tak terima, secara tidak langsung Raifa tak mempercayai niat baiknya, tatapan matanya berubah tajam. "Jadi, kamu gak percaya apa yang aku katakan, Fa? Seolah-olah aku berkata dusta gitu? Raifa, denger aku serius sama kamu dan aku gak mempermainkan ikatan suci yaitu pernikahan."
Raifa tahu niat Afnan itu baik, namun ia tidak ingin Afnan tahu masa lalunya yang kelam, dan bisa saja Fadlan datang pada Afnan lalu berkata yang aneh-aneh dan bisa mengancam Afnan. Tidak, Raifa tidak ingin orang lain merasakan masalah yang sama dengannya, apalagi orang yang sama.
"Maaf, Kak, aku gak bisa, terima kasih sebelumnya." Raifa berbalik badan untuk masuk kedalam namun Afnan menarik Raifa agar keluar dari ambang pintu. "Dengarkan aku, apa yang kamu ragu dari diriku?"
Raifa ingin menangis sekarang juga, ia sangat terenyuh dengan niat Afnan dan sedih karena jika Afnan tahu bisa-bisa dunianya semakin hancur. "Aku yakin sama niat baik Kakak, namun Allah berkata lain, kita gak berjodoh Kak."
Afnan melepaskan tangannya dari Raifa, sadar menyentuh orang yang bukan mahram baginya. "Gak berjodoh gimana Fa? Apa ini ada hubungannya dengan Fadlan? Jawab, Raifa!"
Raifa menunduk.
"Jawab, Fa! Jangan buat aku suudzon sama kamu, kalau ada sesuatu diantara kalian berdua, aku akan terus mengejar kamu."
Raifa menangis pelan. Ia membiarkan Afnan berbicara padanya.
"Fadlan, mantan suamimu kan?"
Raifa menggeleng lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Makmumku
روحانيات[Drama-Spiritual-Teenfiction] Karena terbelenggu pada masa kelamnya, Raifa menjadi sosok yang menjauhi diri dari segala hal, termasuk lelaki. Ya, ia memang membenci dengan namanya lelaki. Membuat semua orang tanpa alasan membenci Raifa karena sifat...