0 | Prolog

132 8 3
                                    

Tak mudah untuk mengendalikan rasa takut.

Tak mudah untuk berusaha melenyapkan ingatan buruk yang selalu menghantuiku.

Tak mudah aku melewati hari-hari setelah kejadian yang merusak segala yang aku punya ; cita-cita, harapan, masa depan dan segalanya.

Bersikap dingin, datar, acuh tak acuh dengan keadaan jelas membuat orang-orang sekitar membenciku, dan tak jarang mereka mengatakan aku "aneh dan misterius". Dibalik itu semua, aku mati-matian membunuh rasa takut dan ingatan yang membuatku setengah mati.

Tak jarang aku sering menyendiri dan tiba-tiba mengamuk diluar tindakanku.

Ini yang membuatku semakin terpuruk.

Namun, jika aku terpuruk berlarut-larut, aku tidak akan maju, aku hanya diam dirumah sementara masa depan tengah menungguku.

Meskipun aku tidak yakin bisa melakukannya.

Allahu Rabbi... betapa hinanya diri ini...

•••

Assalamualaikum

Hai, minna-san (teman-teman)! Apa kabar? Semoga kalian baik-baik saja. Saya sudah lama tidak aktif didunia literasi, akhirnya kembaliiii.

Gimana kalian suka dengan prolognya?

Next atau tidak?

Jangan lupa vote dan komen ya! Itu obat penyemangat bagi saya😊.

See u~

Syukran, terima kasih, hatur nuhun, arigatou~

...

Dear, MakmumkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang